01 Oktober 2022

Symbicort: Dosis, Cara Penggunaan, dan Efek Samping Pemakaian

Tidak dapat digunakan ketika gejala datang secara tiba-tiba

Symbicort termasuk ke dalam golongan obat resep yang digunakan untuk mengatasi asma pada anak berusia di atas 6 tahun dan orang dewasa.

Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas.

Kondisi itu terjadi karena peradangan dan penyempitan di saluran pernapasan.

Gejalanya bisa dialami oleh anak-anak, dewasa, maupun orang lanjut usia.

Selain meredakan gejala asma, symbicort juga bisa digunakan untuk dosis perawatan pada penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

PPOK adalah peradangan paru-paru kronis yang ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).

Symbicort mengurangi jumlah serangan PPOK dan menurunkan intensitas keparahan gejalanya.

Cari tahu lebih lanjut seputar obat symbicort lewat ulasan di bawah ini, yuk, Moms!

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Keterangan Obat Symbicort

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (Istockphoto)

Symbicort mengandung dua bahan aktif, yaitu budesonide dan formoterol.

Budesonide termasuk termasuk ke dalam kategori obat kortikosteroid.

Kandungan tersebut bekerja dengan menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan dalam tubuh.

Budesonide juga bekerja sebagai imunosupresan guna menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun.

Sementara itu, formoterol termasuk ke dalam kategori obat bronkodilator jenis agonis beta.

Kandungan itu bekerja dengan merelaksasi otot-otot di saluran pernapasan.

Dengan demikian, saluran pernapasan akan melebar sehingga aliran udara dari dan ke dalam paru-paru menjadi lebih lancar.

Symbicort hadir dalam bentuk inhaler dan tersedia dalam 2 ukuran, yaitu:

  1. Mengandung 80 mikrogram budesonide per 4,5 mikrogram formoterol.
  2. Mengandung 160 mikrogram budesonide per 4,5 mikrogram formoterol.

Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus

Dosis Obat Symbicort

Dosis symbicort mesti disesuai dengan dengan anjuran dan rekomendasi dari dokter.

Secara umum, obat ini digunakan dengan dosis dua kali inhalasi (isapan), sebanyak dua kali sehari.

Jangan melewatkan satu dosis atau melebihkan dosis penggunaan dari yang sudah ditentukan.

Jika melewatkan satu dosis, ambil dosis berikutnya pada waktu yang sama seperti biasanya.

Obat ini mampu bertahan selama 30 menit dalam tubuh pengguna.

Hal yang perlu diperhatikan, symbicort tidak dapat digunakan ketika gejala datang secara tiba-tiba.

Kategori Kehamilan

Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C.

Artinya, symbicort menunjukkan efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.

Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, hal ini hanya boleh dilakukan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.

Akan tetapi, obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.

Pasalnya, obat menunjukkan risiko efek samping yang sangat fatal pada janin.

Baca Juga: Dexa-M, Mengandung Dexamethasone untuk Atasi Peradangan dan Alergi

Cara Tepat Menggunakan Obat Symbicort

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (Istockphoto)

Inhaler bekerja dengan cepat untuk melegakan jalan pernapasan.

Jika salah menggunakan, obat tidak dapat bekerja maksimal, karena hanya sedikit zat dalam obat yang masuk ke dalam paru-paru.

Begini cara tepat menggunakan obat:

  • Posisikan tubuh dalam keadaan tegak. Boleh duduk atau berdiri.
  • Lepaskan tutup inhaler, lalu kocok selama 5 detik.
  • Dongakkan kepala ke belakang.
  • Letakkan inhaler di mulut dan tutup mulut sampai rapat.
  • Tekan inhaler dan tarik napas segera. Tarik napas dalam selama 3 hingga 5 detik.
  • Tahan napas selama 10 detik agar obat masuk ke dalam paru-paru.
  • Tunggu 30 hingga 60 detik sebelum mengambil isapan kedua.
  • Pasang kembali penutupnya.
  • Terakhir, bilas mulut dan membuang air bilasan.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan obat lainnya, symbicort juga harus disimpan dengan cara yang tepat.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan simpan di dalam kulkas atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk, agar tidak mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.

Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang benar, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli produk tersebut.

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Efek Samping Penggunaan Symbicort

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (Istockphoto)

Setiap obat memiliki risiko efek samping. Begitu juga dengan symbicort.

Berikut ini beberapa efek samping symbicort yang umum ditemukan:

  • Sakit tenggorokan atau iritasi
  • Ketidaknyamanan pada perut
  • Muntah-muntah
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Bersin-bersin
  • Nyeri sinus
  • Sakit tenggorokan

Pada beberapa kasus, symbicort juga dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk:

  • Memperburuk masalah pernapasan
  • Menimbulkan luka atau bercak putih di mulut atau tenggorokan,
  • Nyeri saat menelan
  • Tremor
  • Rasa gugup berlebihan
  • Sakit pada dada
  • Peningkatan detak jantung
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas dan mengi
  • Tersedak
  • Penglihatan kabur
  • Peningkatan rasa haus
  • Peningkatan buang air kecil
  • Mulut kering
  • Napas berbau seperti buah
  • Kram kaki

Dapatkan bantuan medis segera jika mengalami salah satu gejala yang tercantum di atas.

Baca Juga: Aminofilin, Obat Pereda Gangguan Napas dan Asma

Moms mesti ingat untuk menggunakan symbicort dengan cara hati-hati.

Patuhi juga anjuran, saran, dan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter.

Terkait dengan potensi efek samping, tak perlu ragu untuk membicarakannya secara langsung dengan dokter.

  • https://www.mysymbicort.com/copd/about-symbicort.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/symbicort
  • https://www.rxlist.com/symbicort-drug.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.