Alphamol (Obat Demam dan Sakit Kepala): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Ketika merasakan demam serta sakit kepala, Moms dan Dads bisa mencoba mengonsumsi alphamol yang mengandung paracetamol.
Apa Itu Alphamol?
Alphamol merupakan obat yang digunakan sebagai penurun demm untuk segala usia dan Pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri ringan lainnya.
Karena kandungan paracetamol di dalamnya, obat tersebut memiliki aktivitas sebagai antipyrectic sekaligus analgetic.
Manfaat Alphamol
Adapun manfaat Alphamol untuk pengobatan pada keadaan berikut ini:
1. Digunakan untuk Penurun Demam
Manfaat Alphamol biasanya digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun, obat ini ada baiknya digunakan jika suhu tubuh sudah benar-benar tinggi sehingga butuh pengobatan dengan menggunakan paracetamol atau obat penurun demam.
Menurut rekomendasi WHO, pengunaan obat penurun panas dilakukan jika suhu tubuh lebih besar dari 38,5 derajat Celsius.
2. Redakan Nyeri
Moms, manfaat Alphamol juga bisa meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri berat lainnya.
Sementara untuk nyeri yang lebih berat, biasanya nyeri pasca-operasi, penggunaan Alphamol biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
Baca Juga: Mengenal Microgest, Obat untuk Memperlancar Menstruasi
3. Untuk Atasi Migrain
Lalu, kombinasi Alphamol dengan kafein adalah obat lini pertama dalam pengobatan migrain.
4. Redakan Arthritis Ringan
Dengan kandungan paracetamol, maka manfaat Alphamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri Arthiritis ringan dengan efek yang sebanding dengan aspirin, tetapi efek sampingnya lebih ringan.
5. Bisa digunakan untuk Obat Flu dan Pilek
Alphamol juga bisa digunakan sebagai obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Baca Juga: Chlorpromazine, Obat untuk Atasi Gangguan Mental
Dosis Alphamol
Alphamol sendiri hadir dalam kemasan kaplet dan Alphamol Sirup. Setiap kaplet Alphamil miliki kandungan 600 mg Paracetamol. Sedangkan, Alphamol Sirup, miliki kandungan 120 mg Paracetamol untuk setiap 1 sendok takar atau 5 ml.
Dosis Alphamol kaplet yang disarankan yaitu dewasa 1-2 kaplet, diberikan 3-4 kali per hari. Tidak boleh melebihi 4 kaplet per hari.
Dosis Alphamol sirup Dosis Alphamol sirup yang disarankan adalah usia 0-6 bulan: ½ sendok takar, 3-4 kali per hari. Usia 6-12 bulan: 1 sendok, 3-4 kali per hari. Usia 1-6 tahun: 2 sendok takar, 3-4 kali per hari. Usia 6-12 tahun: 3-4 sendok takar, 3-4 kali per hari.
Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan saran dokter.
Alphamol mengurangi rasa sakit dengan cara menurunkan produksi zat dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan atau infeksi, yang memicu terjadinya peradangan, demam, dan rasa nyeri. Alphamol menghalangi produksi prostaglandin, sehingga rasa sakit dan demam berkurang.
Efek Samping Alphamol
Foto ilustrasi pria sedang sakit kepala (Sumber: Orami Photo Stock)
Moms, setiap obat miliki efek samping, begitu juga dengan Alphamol. Berikut ini efek samping Alphamol yaitu:
- Mual Muntah
- Kerusakan hati jika dikonsumsi jangka panjang
- Reaksi alergi
- Pusing
- Mengantuk
- Konstipasi
- Sakit perut
- Penglihatan kabur
- Mulut, hidung, tenggorokan kering.
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Moms atau Dads merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.
Baca Juga: Grafadon (Obat Antinyeri): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Obat
Apakah Alphamol Aman Untuk Ibu Hamil?
Alfamol melintasi penghalang plasenta. Dikutip dari Sdrugs.com. sejauh ini, tidak ada efek samping yang diamati dari Alphamol pada janin pada manusia.
Jika perlu, penggunaan Alphamol selama kehamilan dan menyusui harus hati-hati mempertimbangkan potensi manfaat terapi bagi ibu dan potensi risiko pada janin atau anak.
FDA mengategorikan paracetamol dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia.
Jika potensi keuntungan bisa dijamin, maka penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meski potensi risiko sangat besar.
Badan Pengawas Makanan dan Obat Australia (TGA) mengategorikan paracetamol ke dalam kategori A. Artinya adalah obat tersebut telah diamati dan dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya terhadap janin.
Secara umum, obat ini memang boleh digunakan untuk ibu hamil asalkan sesuai indikasi. Akan tetapi, ada baiknya Moms jika berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan paracetamol saat hamil.
Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus
Hal yang harus Diperhatikan Ketika Konsumsi Alphamol
Foto ilustrasi wanita sedang minum obat (Sumber: Orami Photo Stock)
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Alphamol adalah sebagai berikut:
Pemakaian Alphamol caplet (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul. Jika terjadi, bisa berakibat fatal.
Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
Alphamol caplet (paracetamol) diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui. Jika Anda ragu, berkonsultasilah sebelum mengonsumsi Alphamol caplet saat menyusui.
Meskipun efek Alphamol caplet (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.
Jika mengonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi, terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal. Alphamol hanya digunakan untuk pengobatan peruntukkannya yang sesuai.
- https://pillintrip.com/medicine/alphamol
- https://www.tabletwise.net/indonesia/alphamol-capsule
- http://jurnal.stiki.ac.id/SMATIKA/article/view/567
- https://www.farmasi-id.com/alphamol/
- https://www.alphamol.com/
- https://www.pengobatan.org/indonesia-id/alphamol-capsule
- https://www.medicinesfaq.com/brand/alphamol
- https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=alphamol
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.