Ultrasiline, Krim Antijamur untuk Atasi Berbagai Jenis Infeksi
Ultrasiline adalah obat berbentuk krim dengan kandungan bahan aktif berupa clotrimazole. Ini termasuk dalam golongan obat antijamur imidazole.
Bahan aktif tersebut efektif mengatasi berbagai jenis infeksi jamur, seperti infeksi jamur vagina, panu, dan kurap.
Obat ini juga mampu mengatasi infeksi jamur kulit di area sela jari kaki, lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, dan kuku.
Ini yang perlu diketahui sebelum menggunakan ultrasiline!
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Manfaat Ultrasiline
Foto: Infeksi Jamur (Orami Photo Stock)
Zat aktif clotrimazole dalam obat yang menunjang fungsi kerjanya dalam melawan infeksi jamur.
Obat yang termasuk ke dalam golongan imidazol ini bekerja dengan cara mengubah permeabilitas dinding sel jamur.
Clotrimazole bekerja dengan mengikat fosfolipid dalam membran sel.
Kandungan tersebut juga menghambat biosintesis ergosterol dan sterol yang diperlukan memproduksi membran sel.
Proses tersebut menyebabkan kematian sel, sehingga pertumbuhan jamur dapat ditekan.
Ultrasiline termasuk ke dalam golongan obat bebas di kelas terapi antijamur, dengan kandungan 1 persen clotrimazole.
Obat dijual dalam bentuk krim dalam tube berukuran 5 dan 10 gram.
Dosis Penggunaan Ultrasiline
Penggunaan obat disesuaikan berdasarkan penyebab, intensitas gejala, dan kondisi kesehatan penderita keseluruhan.
Penderita hanya perlu mengoleskan di area yang terinfeksi sebanyak 2 kali sehari. Lakukan pada pagi dan malam hari.
Hasil biasanya sudah bisa terlihat setelah satu minggu pemakaian.
Jika gangguan kesehatan tidak mengalami kemajuan setelah 4 minggu pemakaian, penderita disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Obat tidak bisa digunakan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter karena berisiko menimbulkan efek samping.
Penggunaan pada Ibu Hamil
Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C. Ini menunjukkan efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.
Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, ini boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia. Ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Perhatian Sebelum Menggunakan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Tidak disarankan digunakan untuk penderita alergi.
- Tidak disarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari karena obat meningkatkan sensitivitas kulit.
- Tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat, suplemen, atau produk herbal.
- Tidak disarankan untuk ibu hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Disarankan untuk segera menemui dokter jika muncul reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan obat.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Cara Tepat Menyimpan Obat
Foto: Menyimpan Obat (Orami Photo Stock)
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, ultrasiline juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Perhatian Sebelum Menggunakan Ultrasiline
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat. Ini beberapa di antaranya:
- Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda reaksi alergi lainnya.
- Tidak disarankan diberikan pada anak berusia di bawah 3 tahun. Ini dikarenakan belum terbukti keefektivitasannya.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Efek Penggunaan Ultrasiline
Foto: Sesak Napas (Orami Photo Stock)
Penggunaan bahan aktif clotrimazole dapat menyebabkan efek samping setelah penggunaan.
Meski ini tidak dialami oleh semua pengguna, perlu kehati-hatian dalam pemakaian.
Efek samping biasanya hilang ketika berhenti menggunakannya.
Efek Samping Umum
Bicaralah dengan apoteker atau dokter jika efek samping ini tidak hilang atau semakin parah:
- Kulit merah dan iritasi
- Rasa sakit di area terkena
- Muncul sensasi terbakar atau menyengat
Jika efek samping tidak hilang, coba gunakan dosis dalam jumlah yang lebih sedikit atau hentikan penggunaannya.
Dalam kasus yang jarang terjadi alergi serius bisa saja dialami. Kondisi ini ditandai dengan:
- Reaksi alergi parah (anafilaksis)
- Pembengkakan tenggorokan dan mulut
- Kesulitan bernapas
- Pusing
- Kebingungan
- Kebiruan pada kulit atau bibir
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.
Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.
- https://www.nhs.uk/medicines/clotrimazole/
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4316/clotrimazole-topical/details
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a618059.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.