Demam Anak Naik Turun selama 5 Hari? Moms Perlu Lakukan Ini
Melihat demam anak naik turun bisa membuat perasaan Moms jadi tidak karuan ya?
Namun tenang saja, bagi anak yang sehat, demam tidak selalu berkaitan dengan penyakit serius.
Pada dasarnya, demam tidak membahayakan bagi anak dan malah jadi hal yang baik. Sebab, ini merupakan cara tubuh untuk mengatasi infeksi.
Demam terjadi ketika suhu tubuh anak berada di atas batas normal. Biasanya, suhu tubuh normal manusia adalah 37º C.
Jadi, anak bisa dikatakan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38º C.
Hal yang sering dikhawatirkan adalah ketika anak demam anak naik turun selama 5 hari dan tidak kunjung sembuh.
Saat suhu tubuh meningkat, anak mungkin akan merasakan dingin pada seluruh tubuhnya. Ketika suhu tubuhnya menurun, ia akan mengeluarkan banyak keringat.
Jadi, apakah kondisi demam anak naik turun selama 5 hari ini perlu diwaspadai?
Perhatikan penjelasan mengenai anak demam dari para ahli berikut ini ya Moms.
Baca Juga: Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Dikatakan Demam?
Normalkah Demam Anak Naik Turun Selama 5 Hari?
Suhu tubuh normal adalah sekitar 37,4º C, tapi bisa bervariasi sepanjang hari.
Pada anak-anak, suhu lebih dari 38º C menunjukkan demam, tapi tak selalu indikasi penyakit serius.
Jika demam mencapai sekitar 42º C, ini akan merusak perkembangan otak anak dan biasanya jarang terjadi.
Lalu, apakah anak demam anak naik turun selama 5 hari adalah kondisi yang normal?
Melansir dari Queensland Health, suhu tubuh anak akan naik turun setiap empat jam sekali atau bahkan lebih.
Demam, bukanlah penyakit. Ini adalah gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi.
Demam merangsang pertahanan tubuh, mengirimkan sel darah putih dan sel "pejuang" lainnya untuk melawan penyebab infeksi.
Apabila anak demam anak naik turun selama 5 hari, tapi Si Kecil masih beraktivitas seperti biasa, misalnya main dan makan minum dengan normal, ini adalah hal wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Demam pada anak yang sehat biasanya tidak berbahaya, apalagi jika anak tersebut tidak mengalami gejala lain dan demamnya hilang dalam 3 sampai 4 hari.
Kebanyakan anak yang mengalami demam akan menjadi rewel dan lebih sedikit bermain, serta mungkin tidak makan sebanyak biasanya.
Jika bayi atau anak baru saja diimunisasi dan demam, ini akan kembali normal kurang dari 48 jam.
Obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen bisa menjadi alternatif Moms untuk menurunkan demam pada anak, tapi dengan arahan dari dokter ya.
Saat demam anak naik turun selama 5 hari, ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Sebab, suhu meningkat pada tubuh karena sejumlah alasan, antara lain:
- Proses kimia, yang disebut sitokin dan mediator. Dibuat di dalam tubuh sebagai respons terhadap invasi mikroorganisme, keganasan, atau pengganggu lainnya.
- Tubuh membuat lebih banyak makrofag. Ini adalah sel-sel yang akan berperang ketika ada penyusup di dalam tubuh. Sel-sel ini sebenarnya "memakan" organisme yang menyerang.
- Tubuh mencoba membuat antibodi alami, yang melawan infeksi. Antibodi ini akan mengenali infeksi saat mencoba menyerang lagi.
- Banyak bakteri terkurung dalam membran mirip mantel. Ketika membran ini rusak atau pecah, kandungan yang keluar bisa menjadi racun bagi tubuh. Mereka merangsang otak untuk menaikkan suhu.
Baca Juga: 12 Obat Tradisional Anak Demam Malam Hari, Manjur!
Apa Saja Penyebab Demam pada Anak?
Setiap anak pada akhirnya akan mengalami demam.
Bisa saja demam anak naik turun selama 5 hari dan Moms harus siap akan hal ini.
Menurut Dokter Anak Tracy Lim, MD di Amerika Serikat, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi demam anak naik turun selama 5 hari.
"Hal ini dimulai dengan mengukur suhu anak menggunakan berbagai macam termometer yang tersedia, dari termometer oral standar atau jenis lainnya," tambahnya.
Penyebab demam anak naik turun selama 5 hari biasanya disebabkan oleh infeksi di suatu tempat di tubuh.
Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan demam meliputi:
- Virus. Sekitar sembilan dari sepuluh anak yang demam akan mengalami penyakit virus, seperti pilek, flu, atau flu perut (gastroenteritis).
- Bakteri. Seperti beberapa infeksi telinga, pneumonia atau infeksi urin.
- Imunisasi.
Demam anak naik turun selama 5 hari tidaklah berbahaya dan suhu tubuh anak akan kembali normal saat infeksi mereda.
Bayi di bawah usia tiga bulan adalah yang paling berisiko mengalami demam dan perlu diperiksa oleh dokter atau tenaga kesehatan.
Baca Juga: 10+ Penyebab Bayi Demam di Kepala, Bisa Akibat Cuaca Panas!
Apa Saja Gejala Demam yang Perlu Diwaspadai?
Saat demam anak naik turun selama 5 hari dan tak kunjung sembuh, Moms perlu merasa cemas dan segera membawanya ke dokter.
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa gejala yang dirasakan Si Kecil apabila mengalami demam anak naik turun selama 5 hari, antara lain:
- Anak yang terkena demam berusia kurang dari tiga bulan. Demam pada bayi yang baru lahir bisa jadi tanda awal dari penyakit serius.
- Demam berlangsung lebih dari lima hari.
- Suhu tubuh lebih dari 40º C.
- Suhu tubuh anak di bawah 40º C namun mengalami diare, muntah-muntah, dehidrasi, dan mengalami sakit pada tenggorokan serta telinganya.
- Anak sulit bangun, mengalami sakit kepala, kulit kemerahan dan kesulitan bernapas.
- Perilaku anak tidak seperti biasanya. Misalnya, tidak berhenti menangis, selalu marah, menolak minum dan makan, kesulitan bangun tidur dan sering mengeluarkan liur.
Selain itu, apabila demam tinggi, Si Kecil akan mengalami kejang.
Ini adalah efek samping dari demam anak naik turun selama 5 hari yang sangat menakutkan dan bisa saja terjadi pada beberapa anak.
Kejang pada anak terjadi pada 2-4 persen dari semua anak di bawah usia 5 tahun.
Meski begitu, tidak semua kejang menyebabkan gerakan menyentak di tubuh.
Beberapa kejang bahkan terlihat seperti pingsan.
Jika anak mengalami kejang, Moms harus tenang.
Segera bawa anak ke dokter jika kejang berlangsung lebih dari lima menit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak, baik itu sendok atau apapun," tambah dr. Lim.
Tanda berbahaya saat demam anak naik turun selama 5 hari dapat tergantung pada beberapa hal, seperti usia anak, penyakitnya, dan apakah ada gejala lain yang menyertai demam.
Hubungi dokter jika Moms memiliki:
- Bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu rektal 38°C atau lebih tinggi,
- Anak dengan usia yang lebih tua dengan suhu lebih tinggi dari 39°C.
Juga segera hubungi dokter jika anak dengan usia yang lebih tua mengalami demam di bawah 39°C, tapi mengalami:
- Menolak cairan atau tampak terlalu sakit untuk minum secara normal
- Mengalami diare yang berlangsung lama atau muntah-muntah yang berulang
- Memiliki tanda-tanda dehidrasi pada anak seperti kencing lebih sedikit dari biasanya, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, kurang waspada dan kurang aktif dari biasanya
- Memiliki keluhan tertentu seperti sakit tenggorokan atau sakit telinga
- Masih demam setelah 24 jam pada anak di bawah 2 tahun, atau 72 jam pada anak 2 tahun atau lebih
- Sering demam meskipun hanya berlangsung beberapa jam setiap malam
- Memiliki masalah medis kronis, seperti penyakit jantung, kanker, atau lupus
- Memiliki ruam
- Mengalami nyeri saat kencing
Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi? Simak Saran Ahli di Sini!
Bagaimana Cara Menurunkan Demam Anak?
Stanford Children's Health mengatakan, apabila demam anak naik turun selama 5 hari, jangan berikan obat aspirin.
Sebab akan menyebabkan komplikasi yang seding disebut dengan sindrom Reye.
"Ini adalah kondisi yang jarang terjadi, tapi fatal yang menyebabkan kebingungan, pembengkakan di otak, dan kerusakan hati," tambahnya.
Sekali lagi, tidak semua demam perlu diobati.
Dalam kebanyakan kasus, demam harus diobati hanya jika itu menyebabkan ketidaknyamanan pada anak.
Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui cara meredakan gejala yang sering menyertai demam anak naik turun:
1. Pemberian Obat
Jika anak rewel atau tidak nyaman, Moms bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi paket untuk usia atau berat badan.
Jika Moms tidak mengetahui dosis yang dianjurkan atau anak berusia kurang dari 2 tahun, hubungi dokter untuk mengetahui berapa banyak dosis obat yang harus diberikan.
Bayi yang berusia kurang dari 2 bulan tidak boleh diberikan obat demam apa pun tanpa diperiksa oleh dokter.
Jika anak memiliki masalah medis, tanyakan kepada dokter untuk melihat obat mana yang terbaik untuk digunakan.
Ingatlah bahwa obat demam dapat menurunkan suhu untuk sementara, tetapi biasanya tidak akan mengembalikannya ke suhu normal dan tidak akan mengobati penyebab demam yang mendasarinya.
2. Tindakan Kenyamanan Rumah
Selain obat, jika tidak ada tanda penyakit berat tertentu yang terlihat, Moms bisa meringankan beberapa gejalanya dengan cara:
- Pakaikan pakaian yang ringan dan tutupi dengan seprai atau selimut tipis. Overdressing dan overbundling dapat mencegah panas tubuh keluar dan dapat menyebabkan suhu naik.
- Pastikan kamar tidur anak memiliki suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
- Sementara beberapa orang tua memandikan anak dengan suhu suam-suam kuku untuk menurunkan demam, metode ini hanya membantu sementara.
- Jangan pernah menggunakan alkohol gosok karena dapat menyebabkan keracunan bila diserap melalui kulit.
- Jangan gunakan kompres es atau mandi air dingin, karena dapat menyebabkan kedinginan yang dapat meningkatkan suhu tubuh secara drastis.
- Mandi air hangat dibolehkan jika anak sedang demam. Jangan biarkan anak menggigil karena air dingin, itu bisa menaikkan suhu tubuh.
Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Cokelat Saat Demam? Cari Tahu Jawaban dari Dokter di Sini, Moms!
3. Pastikan Makanan dan Minuman Anak
Selain kedua cara di atas, memastikan apa yang dikonsumsi anak seperti makanan dan minuman juga penting.
Beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan:
- Tawarkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi karena demam membuat anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya.
- Air, sup, es loli, dan gelatin rasa adalah pilihan yang baik. Hindari minuman yang mengandung kafein, termasuk cola dan teh, karena dapat memperburuk dehidrasi dengan memperbanyak buang air kecil.
- Jika demam anak naik turun selama 5 hari dan muntah dengan disertai diare, tanyakan kepada dokter apakah Moms harus memberikan larutan elektrolit (rehidrasi) yang dibuat khusus untuk anak-anak.
- Jika iya, Moms dapat menemukannya di toko obat dan supermarket.
- Secara umum, biarkan anak-anak makan apa yang mereka inginkan dalam jumlah yang wajar, juga jangan memaksanya jika Si Kecil tidak menyukainya.
- Pastikan juga agar anak cukup istirahat. Tetap di tempat tidur sepanjang hari memang tidak perlu, tetapi anak yang sakit harus tetap merasa tenang.
- Yang terbaik adalah menjaga anak yang demam untuk diam di rumah dan tidak berkeliaran. Kebanyakan dokter akan merekomendasikan untuk kembali beraktivitas di luar ketika suhu sudah normal selama 24 jam.
Tidak perlu khawatr yang berlebihan apabila demam yang dialami anak tidak berlangsung lebih dari lima hari dan anak berperilaku normal.
Demam juga dapat terjadi setelah anak diimunisasi. Itu merupakan hal yang normal apabila terjadi kurang dari waktu 48 jam.
Apalagi jika Si Kecil masih ingin bermain, makan dan minum dengan normal saat demam meskipun tampak lebih lelah dari biasanya.
Yang terakhir, selalu ukur suhu tubuh untuk dapat mengontrol demam pada anak.
Semua anak pasti mengalami demam dan akan kembali normal dalam waktu beberapa hari.
Saat demam anak naik turun selama 5 hari, lebih penting untuk melihat bagaimana tingkah laku mereka dibanding angka pada termometer.
Kapan ke Dokter saat Demam Anak Naik-Turun?
Demam pada anak adalah hal yang wajar terjadi, terutama saat Si Kecil terserang infeksi virus atau bakteri.
Namun, demam anak naik turun bisa membuat orang tua cemas dan bertanya-tanya kapan saatnya membawa anak ke dokter.
Berikut beberapa panduan untuk membantu Moms menentukan kapan harus membawa anak ke dokter saat demam naik turun:
1. Perhatikan Durasi dan Tingkat Keparahan Demam
- Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari
Jika demam anak sudah berlangsung lebih dari 3 hari, meskipun naik turun, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
- Demam tinggi
Demam dengan suhu lebih dari 39°C, terutama pada bayi di bawah 3 bulan, perlu segera mendapat perhatian medis.
- Demam disertai gejala lain
Jika demam disertai gejala lain seperti ruam pada anak, sakit kepala yang parah, leher kaku, muntah, diare, atau kesulitan bernapas, segera bawa anak ke dokter.
2. Pantau Kondisi Anak
- Perhatikan tingkat aktivitas anak
Jika Si Kecil masih aktif bermain dan makan seperti biasa, meskipun demam, kemungkinan besar kondisinya tidak serius.
- Perhatikan tanda-tanda dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi saat demam, terutama pada bayi dan balita.
Tanda-tanda dehidrasi pada anak termasuk mulut kering, menangis tanpa air mata, buang air kecil sedikit, dan urine berwarna gelap.
Jika Moms melihat tanda-tanda dehidrasi, segera bawa anak ke dokter.
3. Konsultasikan dengan Dokter
Jika Moms ragu atau khawatir dengan kondisi Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, mendiagnosis penyebab demam, dan memberikan pengobatan yang tepat.
Ingatlah bahwa demam pada anak umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati di rumah.
Namun, bila Moms ragu atau merasa khawatir dengan kondisi Si Kecil, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika anak menunjukkan rasa sakit yang membuat Moms khawatir, sebaiknya segera kunjungi dokter ya.
Baca Juga: Penyebab Bayi Batuk Sampai Muntah Menurut Dokter Anak
Apa Makanan yang Harus Dihindari saat Anak Demam?
Selama demam anak naik turun selama 5 hari, penting untuk memastikan bahwa makanan yang mereka konsumsi aman, mudah dicerna, dan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pemulihannya.
Beberapa makanan sebaiknya dihindari saat anak demam karena bisa memperburuk kondisi atau sulit dicerna.
Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat demam anak naik turun selama 5 hari:
1 . Makanan Pedas atau Berbumbu Kuat
Makanan pedas atau berbumbu kuat dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan anak yang sedang lemah akibat demam.
2 . Makanan Berlemak Tinggi
Makanan berlemak tinggi, seperti makanan cepat saji atau makanan berminyak, bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras dan sulit dicerna.
3 . Makanan Berat dan Sulit Dicerna
Saat demam anak naik turun selama 5 hari, hindari makanan yang sulit dicerna.
Misalnya daging merah berlemak atau makanan yang mengandung banyak serat kasar.
4 . Makanan dan Minuman Berkafein
Kafein dapat mengganggu tidur dan memperburuk dehidrasi.
Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi.
5 . Makanan yang Mungkin Menyebabkan Alergi
Jika anak memiliki riwayat alergi terhadap makanan tertentu, hindari makanan tersebut selama masa demam.
6 . Makanan Asam atau Jeruk
Makanan asam atau jeruk seperti jeruk dan tomat bisa memicu iritasi pada tenggorokan dan saluran pencernaan.
Baca Juga: 10 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Jangan Keliru!
7 . Makanan dan Minuman Dingin
Makanan atau minuman yang terlalu dingin bisa memicu reaksi dingin pada tubuh dan membuat anak merasa tidak nyaman.
8 . Makanan Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi atau soda bisa memperburuk rasa kembung atau perut kembung yang mungkin dialami oleh anak yang sedang demam.
9 . Makanan Berprotein Tinggi yang Sulit Dicerna
Makanan berprotein tinggi seperti daging merah atau produk olahan daging yang sulit dicerna sebaiknya dihindari.
10 . Makanan yang Mengandung Banyak Gula
Terlalu banyak gula dalam makanan atau minuman bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi pemulihan.
Meskipun ada makanan yang sebaiknya dihindari, pastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup dan cairan yang diperlukan.
Pilih makanan yang lembut, mudah dicerna, dan kaya akan vitamin dan mineral untuk membantu tubuh melawan infeksi dan mendukung pemulihan.
Jika Moms ragu, selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mengenai pilihan makanan yang tepat untuk anak yang sedang demam.
- https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=fever-in-children-90-P02512
- https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0016/434320/ed-child_fever.pdf
- https://www.asknestle.in/expert-advice/what-feed-your-child-during-fever-cold-diarrhoea-and-constipation
- https://www.webmd.com/
- https://www.nationwidechildrens.org/conditions/fever
- https://www.mayoclinic.org/symptom-checker/fever-in-children-child/related-factors/itt-20009075
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.