Diabetes Tipe 1: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi
Tahukah Moms, ternyata diabetes tipe 1 dan 2 itu memiliki perbedaan, lho.
Diabetes tipe 1 biasanya merupakan penyakit yang diturunkan atau diwariskan oleh keluarga.
Sementara diabetes tipe 2 umumnya disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat.
Yuk, ketahui lebih dalam terkait gejala, penyebab, hingga cara mengatasi diabetes tipe pertama ini, Moms!
Baca Juga: Mengenal Hiperpigmentasi Kulit dan Cara Mengatasinya
Gejala Diabetes Tipe 1
Dalam studi di The Lancet dijelaskan, diabetes tipe 1 sendiri merupakan sebuah penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan berkurangnya insulin dan menyebabkan hiperglikemia.
Pada orang-orang yang memiliki diabetes tipe 1 , sel pada pankreas yang memiliki tugas untuk membuat insulin, sudah tidak lagi berfungsi dengan baik.
Insulin adalah sebuah hormon yang membantu sel dalam tubuh mengubah glukosa menjadi energi.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala diabetes tipe 1 yang dirasakan meliputi:
- Rasa haus yang meningkat
- Sering buang air kecil
- Mengompol pada anak yang sebelumnya tidak pernah mengalaminya
- Kelaparan yang ekstrem
- Penurunan berat badan yang tidak terkontrol
- Perubahan mood
- Tubuh mudah lelah
- Penglihatan kabur
Baca Juga: 10 Penyebab Kepala Kesemutan, Awas Tanda Penyakit Berat!
Penyebab Diabetes Tipe 1
Ketika diabetes tipe 1 menjadi sebuah kondisi yang menakutkan, Moms mungkin saat ini bertanya-tanya mengenai penyebabnya.
Dilansir dari Healthline, penyebab pasti dari diabetes tipe 1 sendiri masih belum diketahui.
Meski demikian, ada berbagai faktor yang dipercaya terkait dan bisa menjadi penyebab diabetes tipe 1. Faktor tersebut meliputi:
1. Genetik atau Bawaan Lahir
Seseorang yang memiliki keluarga inti, seperti orangtua atau saudara kandung yang menderita diabetes tipe 1, memiliki risiko untuk menderita penyakit yang sama.
Hal ini juga diperkirakan karena keterikatan dengan gen HLA dalam tubuh.
Adapun ini memiliki fungsi untuk menghasilkan protein dalam membentuk sistem kekebalan tubuh.
2. Usia
Tak bisa dipungkiri bahwa diabetes tipe 1 bisa menyerang orang dari berbagai kalangan dan juga berbagai usia.
Namun, para dokter dan ilmuwan percaya bahwa penyebab diabetes tipe 1 sendiri adalah usia yang mulai menua.
Orang-orang yang sudah mulai memasuki usia senja memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 lebih tinggi dari pada anak-anak.
Baca Juga: Apa Itu Crohn's Disease? Kenali Gejala Penyakit Radang Usus Kronis Ini
3. Letak Geografis
Mungkin Moms bertanya-tanya, kenapa letak geografis menjadi sebuah faktor penyebab diabetes?
Melansir laman The Herald menunjukkan bahwa semakin jauh tempat tinggal seseorang dari garis ekuator atau garis khatulistiwa maka semakin tinggi orang tersebut terserang diabetes tipe 1.
Meski penyebab diabetes tipe 1 masih belum diketahui secara jelas, faktor di atas bisa dipercaya sebagai faktor yang menjadi penyebab seseorang terkena diabetes tipe ini.
4. Penyakit Autoimun
Diketahui juga bahwa penyebab diabetes tipe 1 ini adalah karena kondisi autoimun.
Autoimun merupakan sebuah kondisi ketika imun sistem yang dimiliki oleh tubuh salah menyerang sel yang berada di pankreas.
Sementara sel yang berada di pankreas adalah sel yang membuat insulin.
Studi di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan beberapa penyakit autoimun yang berkaitan dengan diabetes yaitu penyakit tiroid autoimun (AIT), penyakit celiac (CD), penyakit Addison (AD), dan penyakit autoimun lainnya.
Meski begitu, para ilmuwan masih belum bisa mengetahui alasan atau penyebab pasti diabetes tipe 1.
5. Kurangnya Produksi Insulin
Ketika sel dalam tubuh merasa sudah cukup memiliki glukosa, hati dan jaringan otot akan menyimpan sisa glukosa tersebut dalam gula darah dengan bentuk glikogen.
Hal inilah yang dipercah menjadi gula darah dan akan dilepaskan ketika Moms membutuhkan energi di sela waktu makan, olahraga, atau bahkan saat tidur.
Nah, pada penderita diabetes tipe 1, tubuh mereka tidak bisa memproses glukosa karena kekurangan insulin.
Tanpa insulin, glukosa sendiri tidak bisa dibentuk sebagai energi untuk kemudian dipakai oleh tubuh agar bisa beraktivitas.
Hal inilah yang menyebabkan terlalu banyak glukosa yang bersirkulasi dalam darah.
Kadar gula darah yang tinggi sendiri bisa menyebabkan masalah jangka pendek dan juga jangka panjang. Jadi, Moms perlu berhati-hati, ya!
Baca Juga: 20+ Makanan Menurunkan Kolesterol agar Tetap Sehat
Komplikasi Diabetes Tipe 1
Seiring waktu, komplikasi diabetes tipe 1 dapat memengaruhi organ penting dalam tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, saraf, mata, dan ginjal.
Mempertahankan kadar gula darah normal adalah salah satu cara untuk dapat mengurangi risiko dari komplikasi penyakit ini.
Berikut sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit diabetes tipe 1:
1. Gangguan Kardiovaskular
Diabetes dapat meningkatkan risiko berbagai masalah penyakit kardiovaskular, termasuk:
- Penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina)
- Serangan jantung
- Stroke
- Penyempitan arteri (aterosklerosis)
- Tekanan darah tinggi
Diketahui juga, tak hanya orang dewasa yang mengalaminya, diabetes tipe 1 juga bisa terjadi pada anak-anak, Moms.
2. Anggota Tubuh Mati Rasa
Gula berlebih dalam tubuh dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf.
Akibatnya, beberapa anggota tubuh mengalami mati rasa atau kesemutan dalam jangka waktu lama.
Seringnya, rasa terbakar atau nyeri biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke bagian atas.
3. Gangguan Pencernaan
Kerusakan saraf yang mempengaruhi saluran pencernaan dapat menyebabkan masalah dengan mual, muntah, diare, atau sembelit.
Studi di World Journal of Diabetes menemukan bahwa kerusakan neuron mienterik akibat diabetes yang sudah berlangsung lama juga dapat menyebabkan penyakit esofagus, lambung, dan enterik.
Tentunya, hal tersebut bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman di perut dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Perut Buncit? Simak 20 Cara Mengecilkan Perut Berikut Ini!
4. Komplikasi Kehamilan
Kadar gula darah yang tinggi bisa berbahaya bagi ibu dan bayi dalam kehamilan.
Risiko keguguran, lahir mati, dan cacat lahir meningkat ketika diabetes tidak terkontrol dengan baik.
Bagi ibu, diabetes meningkatkan sejumlah risiko dalam kehamilan seperti:
- Ketoasidosis diabetik
- Masalah mata diabetik (retinopati)
- Tekanan darah tinggi akibat kehamilan
- Preeklampsia
Pastikan untuk selalu memantau perkembangan gula darah selama kehamilan dengan rutin.
5. Gangguan Ginjal
Ginjal mengandung pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dari darah.
Komplikasi dari diabetes tipe 1 ini dapat merusak sistem penyaringan pada ginjal.
Kerusakan parah dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir.
Cara Mendiagnosis Diabetes Tipe 1
Dalam mendiagnosis diabetes tipe 1, biasanya dilakukan serangkaian pemeriksaan. Adapun pemeriksaan tersebut meliputi:
1. Tes Gula Darah Puasa
Dalam tes ini, dokter akan meminta untuk berpuasa semalam, sebelum sampel darah diambil dan diperiksa di laboratorium.
Tes gula darah diperuntukkan untuk melihat apakah ada lonjalan gula yang melebihi batas.
Normalnya, kadar gula itu sekitar 100mg/dL. Sedangkan bila kadar gula darah dalam kisaran 100-125 mg/dL, artinya pasien dalam kondisi pradiabetes.
2. Tes Gula Darah Dadakan
Sejumlah orang tak cukup untuk melihat sampel gula berdasarkan pemeriksaan pertama. Diperlukan tes gula dadakan untuk mediagnosis diabetes tipe 1.
Hasil tes darah yang menunjukkan 200 mg/dL atau lebih, artinya pasien mengalami diabetes.
Baca Juga: 10+ Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Masalah Kejiwaan
Cara Mengobati Diebetes Tipe 1
Ketika sudah ditetapkan terdiagnosis diabetes tipe 1, berarti tubuh Moms sudah tidak bisa membuat insulinnya sendiri.
Moms akan diminta untuk menyuntikkan insulin agar bisa membantu tubuh mengolah gula menjadi energi.
Melansir studi di The Journal of Near-Patient Testing & Technology, tujuan paling penting dari pengobatan adalah dengan menjaga glukosa agar mendekati kisaran normal.
Hal ini tentu tanpa perlu menyebabkan hipoglikemia dalam jumlah yang terlalu banyak, sehingga tak bisa diterima oleh tubuh.
Ada beberapa cara dalam mengobati diabetes tipe 1, seperti pembahasan berikut ini.
1. Suntikan Insulin
Orang dengan diabetes tipe 1 harus mengonsumsi insulin setiap hari.
Biasanya insulin sendiri dimasukkan ke dalam tubuh dengan suntikan.
Jumlah insulin yang dibutuhkan pun bervariasi sepanjang hari.
Bergantung pada kenaikan atau penurunan berat badan, perubahan pola makan, dan penambahan obat-obatan lainnya.
Orang dengan diabetes, biasanya akan mengatur konsumsi insulin dengan mengukur gula darah terlebih dahulu.
Dengan demikian mereka bisa mengetahui seberapa banyak insulin yang diperlukan.
2. Pompa Insulin
Bukan hanya dengan suntikan, penderita kondisi ini pun bisa memasukkan insulin ke tubuh dengan menggunakan pompa insulin. Pompa tersebut diletakkan di kulit.
Bagi sebagian orang, menggunakan pompa insulin lebih mudah ketimbang harus menusuk diri sendiri dengan jarum.
Pompa insulin juga bisa membantu meratakan naik turunnya gula dalam darah.
3. Obat-Obatan Metformin
Metformin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah yang bisa digunakan selain insulin.
Biasanya obat ini bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat penurun gula darah yang lain, Moms.
Dalam waktu bertahun-tahun, Metformin sendiri hanya digunakan oleh penderita diabetes tipe 2.
Namun, beberapa orang dengan diabetes tipe 1 bisa mengalami resistensi insulin.
Ketika hal itu terjadi, penderita tidak akan mendapatkan atau merasakan manfaat dari insulin sebagaimana mestinya.
Metformin sendiri bisa membantu menurunkan gula dalam darah dengan mengurangi produksi gula di hati.
Dokter sendiri pun mungkin akan menyarankan Moms menggunakan obat ini ketimbang insulin.
Baca Juga: Jangan Asal Suntik Pemutih, Waspadai Efek Sampingnya!
4. Vaksinasi BCG
Vaksin yang diperuntukkan bagi virus TBC mungkin saja bisa menjadi salah satu pengobatan bagi orang-orang diabetes tipe 1.
Sebuah studi dari ELSEVIER iScience menemukan bahwa orang-orang yang menerima 2 suntikan vaksin BCG mengalami level gula darah yang stabil untuk paling tidak 5 tahun.
Pilihan ini mungkin masih belum bisa digunakan karena masih berada dalam penelitian.
5. Diet dan Olahraga
Salah satu cara untuk menangani diabetes tipe 1 adalah dengan mengatur pola makan menjadi lebih sehat.
Aktivitas fisik juga bisa membantu untuk menurunkan gula darah. Konsumsi insulin pun bisa jadi dibutuhkan dan disesuaikan setelah Moms melakukan olahraga.
Jadi, bergeraklah lebih aktif agar penyakit diabetes dapat terkontrol dengan baik.
Nah itu dia Moms, gejala, penyebab dan juga hal yang bisa dilakukan ketika terdiagnosis diabetes tipe 1. Sehat selalu, ya Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6661119/
- https://www.healthline.com/health/type-1-diabetes-causes-symtoms-treatments#treatment
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5606981/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/symptoms-causes/syc-20353011
- https://www.heraldscotland.com/default_content/12425278.distance-equator-factor-developing-diabetes/
- https://academic.oup.com/jcem/article/91/4/1210/2843240
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3680624/#:~:text=Common%20GI%20complications%20are%20esophageal,esophageal%2C%20gastric%20and%20enteric%20disease.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8501688/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.