Doa Qunut Witir, Lengkap dengan Bacaan dan Tata Caranya
Doa qunut adalah doa khusus yang dibaca saat salat dalam posisi berdiri. Ada tiga doa qunut sering dilafalkan, yakni doa qunut Subuh, doa qunut witir, dan doa qunut nazilah.
Hingga kini, masih ada yang selalu melakukannya.
Namun, tidak sedikit pula yang hanya menjalankannya pada waktu-waktu tertentu saja.
Baca Juga: Bolehkah Shalat Tahajud 2 Rakaat Dilakukan? Cek Dalilnya di Sini!
Apa Itu Qunut?
Kata Qunut (الْقُنُوْتُ) berasal dari qonata (قَنَتَ) yang artinya tunduk, patuh, atau taat. Qunut juga berarti berdiri lama, diam, doa dan khusyuk.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ
(Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kullul lahụ qānitụn).
Artinya: “Dan kepunyaan-Nya lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.” (QS Ar Rum: 26)
Secara istilah, qunut adalah doa yang dibaca saat salat dalam posisi berdiri dan cukup lama sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ada juga yang sering memanjatkan doa qunut witir setelah memasuki pertengahan bulan Ramadan, mulai dari malam ke-15.
Menurut studi Ash-Shahabah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, penyebab adanya qunut adalah saat Rasulullah SAW mendengar 70 orang yang diutusnya untuk membantu kabilah Bani Salim dibantai oleh kabilah di tengah perjalanan (di sumur Ma’unah).
Peristiwa ini dikenal dengan nama Al-qurra Maka.
Saat itu, Rasulullah SAW melakukan qunut setiap salat Subuh sebagai rasa bela sungkawa yang mendalam.
Selain itu, beliau juga mendoakan dan melaknat kabilah-kabilah melakukan pengkhianatan.
Setelah sebulan, turunlah ayat 128 surah Ali Imran sebagai larangan mendoakan kebinasaan, kejelekan dan melaknat orang lain.
لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ
(Liyaqṭa'a ṭarafam minallażīna kafarū au yakbitahum fa yangqalibụ khā`ibīn).
Artinya: "Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bantuan) adalah untuk membinasakan segolongan orang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun." (QS Ali Imran: 128)
Setelah itu, Rasulullah berhenti mendoakan kebinasaan orang lain, tetapi tetap qunut dalam salatnya sebagaimana yang dijelaskan Anas bin Malik dalam riwayat Imam Bukhari.
Namun, dari hadis itu, Imam al-Baihaqi dalam kitabnya al-Sunnah Kubra menjelaskan bahwa qunut yang tidak mengandung doa kebinasaan, kejelekan, atau melaknat orang lain masih tetap dilakukan olehnya saat salat Subuh.
Baca Juga: Sholat Qobliyah Subuh, Sunnah yang Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Hukum Qunut
Mengenai hukum qunut, masih terdapat perbedaan pendapat dari kalangan ulama.
Para ulama Hanafiyah dan Hanabilah berpendapat bahwa qunut hanya dibaca dalam salat witir.
Namun untuk waktu membacanya, dua mazhab ini berbeda pendapat.
Menurut mazhab Hanafi, qunut witir dibaca sebelum ruku’.
Sedangkan, menurut mazhab Hambali, qunut witir dibaca sesudah ruku’ (i’tidal).
Menurut mazhab Maliki dan Syafii, salat yang ada doa qunutnya adalah salat Subuh. Menurut keduanya, hukum qunut Subuh adalah sunah.
Dibaca sebelum ruku’ menurut mazhab Maliki, dibaca sesudah ruku’ (i’tidal) menurut mazhab Syafi’i.
Sedangkan untuk qunut nazilah, doa qunut dibaca dalam semua salat fardhu menurut Syafi’i dan Hambali.
Namun, menurut Hanafi, hanya dibaca dalam salat jariah seperti salat Maghrib, Isya, dan Subuh. Dan menurut Maliki, hanya dibaca saat salat Subuh.
Imam Syafi’i mengatakan bahwa doa qunut Witir sunah diucapkan setiap salat Subuh setelah ruku, saat witir, dan di setiap salat wajib lima waktu ketika ada bencana.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan, Yuk Laksanakan!
Apakah Sholat Subuh Tanpa Qunut Sah?
Sholat Subuh tanpa membaca doa qunut tetap sah menurut berbagai pendapat ulama. Berikut penjelasan mendalam mengenai hal ini:
Mazhab Syafi'i dan Maliki
Keduanya berpendapat bahwa membaca doa qunut dalam sholat Subuh adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Jika seseorang tidak membacanya, sholatnya tetap sah.
Mazhab Hanafi dan Hanbali
Mereka berpendapat bahwa membaca qunut bukanlah sunnah yang dianjurkan.
Dalam pandangan ini, Rasulullah SAW tidak selalu membaca qunut dalam sholat Subuh, kecuali dalam situasi tertentu.
Menurut mereka, jika seseorang tidak hafal doa qunut, diperbolehkan untuk menggantinya dengan dzikir atau doa lain yang mengandung pujian kepada Allah.
Bacaan Doa Qunut Witir
Ada beberapa versi doa Qunut Witir, yakni saat sendiri atau berjamaah.
Imam Syafi’i mengatakan bahwa kalimat doa qunut yang paling utama adalah yang diajarkan Rasulullah SAW pada cucunya Hasan bin Ali RA.
Berikut ini adalah doa Qunut Witir ketika salat sendirian:
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ. وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ. وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ. وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ
وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ. إِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ. وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ. وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
(Alloohummah dinii fiiman hadait. Wa ‘aafinii fiiman ‘aafait. Wa tawallanii fiiman tawallait. Wa baariklii fiimaa a’thoit.
Wa qinii syarro maa qodloit. Innaka taqdli wa laa yuqdlo ‘alaik. Wa innahu laa yadzillu maw waalait. Wa laa ya’izzu man ‘aadait. Tabaarokta wa ta’aalait).
Artinya: “Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku perlindungan sebagaimana orang yang Engkau lindungi.
Sayangilah aku sebagaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku.
Jauhkanlah aku dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan. Sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan hukum dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu.
Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami Yang Maha Tinggi.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Dan ini adalah doa Qunut Witir jika salat berjamaah dan menjadi imam:
اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ
فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
(Allahummahdinaa fiiman hadait, wa ’aafinaa fiiman ‘aafait, wa tawallanaa fiiman tawallait, wa baarik lanaa fiima a’thoit, wa qinaa syarro maa qodhoit.
Fa innaka taqdhi wa laa yuqdho ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, tabaarokta robbanaa wa ta’aalait).
Selain itu, disunahkan juga melafalkan doa minta ampunan dan salawat setelah melafalkalkan doa qunut tersebut, seperti:
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
(Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam)
Artinya: “Segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Inilah penjelasan mengenai doa Qunut Witir yang bisa dibaca sesuai dengan ketentuan dan bacaan yang dicontohkan.
- https://bersamadakwah.net/doa-qunut-subuh/
- https://rumaysho.com/24312-bacaan-doa-qunut-witir-bagi-imam-dan-yang-shalat-sendirian.html
- https://bincangmuslimah.com/ibadah/doa-qunut-dan-waktu-pelaksanaannya-29736/
- https://journal-uim-makassar.ac.id/index.php/ASH/article/view/173
- https://worldquran.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.