19 Juli 2024

20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral

Dongeng tidak hanya menarik, tapi juga mengajarkan nilai kehidupan

Si Kecil susah tidur? Coba bacakan rekomendasi dongeng anak berikut ini, Moms!

Tidak hanya membantunya tidur, dongeng juga punya nilai yang bisa dipelajari untuk kehidupan.

Menurut Sally Goddard Blythe, psikolog anak dan Direktur Institute Neuro-Physiological Psychology, di zaman sekarang, dongeng anak masih memiliki banyak nilai kehidupan untuk diajarkan kepada anak-anak.

Salah satu contohnya adalah cerita Itik Sang Buruk Rupa.

"Kisah itu mengajarkan tentang tidak menilai dari penampilan fisik, dan bagaimana orang dapat berubah dalam kehidupan," ujar Goddard Blythe, melansir dari Better Reading.

Baca Juga: Sinopsis Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti dan Pemainnya

Kumpulan Dongeng Anak Singkat

Yuk, ceritakan dongeng anak agar Si Kecil mudah terlelap!

Ada banyak dongeng anak yang populer di dunia.

Berikut beberapa rekomendasi cerita atau dongeng anak yang bisa dibacakan untuk Si Kecil, di antaranya:

1. Aladdin dan Lampu Ajaib

Aladdin
Foto: Aladdin (Imdb.com)

Aladdin dan Lampu Ajaib adalah salah satu dongeng anak yang bisa jadi pilihan.

Dongeng anak ini menceritakan seorang pemuda dan sebuah lampu ajaib yang ternyata dapat mengubah hidup.

Tak hanya untuk dongeng anak, kisah ini pun sudah diangkat ke dalam film layar lebar yang tak pernah lekang oleh zaman.

Rasa nyaman dalam menceritakan kisah pengantar tidur, bisa berefek pada mata Si Kecil yang semakin lelah.

Suara yang disukai Si Kecil adalah suara orang tuanya, bisa jadi hal tersebut yang membuatnya bisa segera terlelap, lho!

2. Anak Gembala dan Serigala

Termasuk dongeng hewan untuk anak yang singkat, ini sering disukai banyak orang, Moms.

Menceritakan seorang anak gembala yang selalu bekerja giat pada saudagar kaya.

Domba menjadi salah satu hewan ternak yang dimiliki majikannya.

Sayangnya, anak gembala ini sering bercanda pada warga lokal kalau ada serigala yang menerkam domba.

Namun suatu ketika, seekor serigala beneran datang dan mengancam hewan ternak tersebut. Tapi, tak ada yang mempercayainya karena sering berbohong sebelumnya.

Pesan moral dongeng anak-anak ini adalah untuk mengajarkan Si Kecil selalu berkata jujur, ya, Moms.

Cerita untuk bayi 0-6 bulan ini cocok dibacakan ketika Si Kecil sulit untuk tidur.

Baca Juga: Yuk, Bacakan 7 Dongeng Anak Islami Ini Sebelum Si Kecil Tidur!

3. Jack dan Pohon Kacang

Jack dan Pohon Kacang
Foto: Jack dan Pohon Kacang (Nosycrow.com)

Jack dan Pohon Kacang merupakan dongeng anak yang berasal dari Inggris.

Kini, sudah dibuat ke dalam banyak versi, seperti animasi, film, buku cerita, dan lainnya.

Dongeng anak ini tentang anak muda bernama Jack yang tinggal bersama ibunya.

Kehidupan mereka memprihatinkan sampai pada suatu hari Jack mendapat biji pohon kacang ajaib.

Tak lama saat biji itu tertanam di tanah, muncul pohon kacang yang tinggi hingga ke langit.

Karena penasaran, Jack memanjatnya hingga ujung sampai akhirnya ia melihat sebuah istana yang dihuni oleh raksasa.

Dari istana itulah ia pun mendapat harta. Berkat pohon kacang ajaib, hidupnya bersama ibunya pun membaik.

Jack dan Pohon Kacang bisa menjadi cerita dongeng bagi Si Kecil yang suka berpetualang.

4. Gajah yang Baik Hati

Di Indonesia ada dongeng anak-anak tentang hewan atau fabel.

Cerita fabel juga bisa menjadi rekomendasi dongeng anak sebelum tidur.

Dongeng anak yang singkat ini adalah tentang Gajah yang Baik Hati.

Gajah yang Baik Hati ini berkisah tentang seekor gajah bertubuh besar dan gemuk yang gemar sekali menolong teman-temannya.

Menolong sesama binatang tanpa pandang bulu, harimau sekalipun, lho!

Jika gajah sedang berkeliling dan mendengar ada yang sedang kesusahan, gajah tidak akan segan membantunya.

Dongeng anak ini juga memiliki pesan moral yang baik, yaitu mengajarkan anak untuk selalu bersikap baik kepada siapa saja.

Baca Juga: Sinopsis Kotaro Lives Alone, Cerita Anak Kecil yang Hidup Sendiri

5. Kelinci dan Kura-kura

Kura-kura dan Kelinci
Foto: Kura-kura dan Kelinci (Bbc.co.uk)

Dongeng anak berjudul Kelinci dan Kura-kura ini dapat menjadi pilihan cerita untuk bayi 0-6 bulan.

Pesan moral yang bisa didapat dalam dongeng anak ini adalah dapat mengajarkan Si Kecil agar tidak menjadi anak yang sombong.

Ini juga cocok menjadi dongeng anak ketika bermain.

Dalam cerita ini, kelinci adu lari dengan kura-kura. Karena merasa dirinya cepat dan tidak mungkin kalah, kelinci pun jadi jumawa.

Saat perlombaan lari, kelinci melakukannya dengan santai, bahkan sampai tertidur!

Karena kecerobohannya, kura-kura berhasil membalapnya dan memenangkan lomba.

6. Semut dan Belalang

Dongeng anak tentang hewan selanjutnya adalah kisah Semut dan Belalang.

Pada suatu hari musim panas yang cerah di sebuah lapangan, seekor belalang sedang melompat-lompat.

Seekor semut pun lewat dengan susah payah membawa sebatang jagung yang dibawa ke sarangnya.

Belalang mengundang semut untuk duduk mengobrol dengannya.

Tetapi semut menolak dan mengatakan, "Saya menyimpan makanan untuk musim dingin. Kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama?" tanya semut kepada belalang.

Belalang pun menjawab, "Hah?! Mengapa repot-repot tentang musim dingin?" kata belalang.

Belalang merasa yakin jika dirinya punya cukup makanan saat ini.

Tapi semut terus berjalan dan bekerja keras mengumpulkan makanan.

Akhirnya, ketika musim dingin tiba, belalang menemukan dirinya sekarat karena kelaparan.

Sementara itu, melihat semut membagikan jagung dan biji-bijian dari gudang mereka.

Kemudian belalang mengerti bahwa hal yang seharusnya dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Juga: Cerita Dongeng Keong Mas, Pengantar Tidur yang Indah Buat Si Kecil

7. Cinderella

Cinderella
Foto: Cinderella (Princess.disney.com)

Kisah dongeng anak kali ini termasuk cerita klasik.

Dongeng anak Cinderella sangat populer, terutama di kalangan anak perempuan.

Cinderella dikisahkan hidup bersama ibu tiri dan dua saudara tirinya. Ia diperlakukan sangat buruk oleh keluarganya tersebut.

Hingga suatu hari, di istana akan diadakan pesta dansa dan Cinderella tidak diizinkan untuk datang, bahkan ditahan di rumah.

Tapi berkat ibu peri baik hati, Cinderella berhasil keluar rumah dan mendatangi pesta tersebut.

Di pesta ia bertemu pangeran yang menyukainya.

Namun, karena harus segera bergegas kembali sebelum tengah malam, Cinderella berlari pulang dan sepatu kacanya terlepas.

Pangeran mencarinya melalui sepatu kaca dan berujung menjalin percintaan yang romantis.


8. Kuda dan Siput

Dongeng anak tentang hewan yang menceritakan Kuda dan Siput juga cukup menarik.

Dahulu kala, hiduplah seekor kuda di hutan besar. Kuda sangat bangga pada dirinya sendiri.

Suatu saat, kuda melihat seekor siput. Melihat betapa lambatnya siput itu bergerak, kuda itu mulai menggodanya.

“Hei, siput! Lambat sekali kau berjalan. Haruskah kita berlomba?” kuda itu bertanya.

Siput itu sangat marah kepada kuda, "Baik! Ayo lakukan! Kami akan balapan hari Minggu,” kata siput.

Siput pulang dan memanggil semua teman lainnya untuk membahas masalah ini. Siput memberi tahu semua orang tentang balapannya dengan kuda.

Mereka membuat rencana untuk mengakali kudanya.

Karena semua siput itu mirip, mereka memutuskan untuk mengakali kuda dengan kecerdasan mereka.

Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak dengan Menyenangkan

Ketika hari Minggu tiba, siput berangkat pagi-pagi sekali.

Mereka mulai bersembunyi di tempat-tempat yang agak jauh dari satu sama lain mulai dari titik awal hingga garis finish.

Perlombaan dimulai, kuda itu berlari sedikit lalu melihat ke bawah.

Kuda melihat siput di depannya dan meningkatkan langkahnya, tetapi siput itu masih ada di hadapannya.

Kuda itu mulai berlari lebih keras dan lebih cepat. Betapa keras kuda lari, siput itu masih ada di depannya.

Kuda malang itu akhirnya menyerah setelah berusaha keras.

"Baik! Aku kalah!" kata kuda yang rendah hati. Siput itu tertawa terbahak-bahak karena mengalahkan kuda, Moms.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Mainan Puzzle yang Cocok untuk Balita

9. Tiga Babi Kecil

Tiga Babi Kecil
Foto: Tiga Babi Kecil (Thestoryhome.com)

Moms mungkin sudah familiar dengan dongeng anak ini yang menceritakan tentang Tiga Babi Kecil.

Mereka membangun rumah dengan keinginan masing-masing.

Babi pertama membuat rumah dari jerami, babi kedua dari kayu, sedangkan babi ketiga dari batu bata.

Ketiga babi tersebut menjadi incaran serigala jahat yang berhasil menghancurkan rumah babi pertama dan kedua.

Untungnya, kedua babi berhasil selamat dari serigala karena sempat berlindung di rumah bata babi ketiga.

Rumah tersebut kokoh dan serigala tidak dapat menghancurkannya.

Dongeng anak ini akan semakin seru dibacakan, bila Moms atau Dads bisa membuat suara pada setiap karakternya.

10. Ayam Jantan yang Pintar

Dahulu kala, hiduplah seekor rubah licik di hutan yang sangat besar. Rubah sangat bangga dengan kecerdasannya.

Suatu hari, rubah sangat lapar dan mengembara untuk mencari makanan di sekitar hutan.

Rubah sangat lapar, bahkan sampai tidak bisa berjalan.

Tiba-tiba, rubah melihat seekor ayam jantan di atas atap rumah. Setelah melihat ayam jago, rubah mulai mengeluarkan air liur dan mulai membangun imajinasi kuat.

Rubah berpikir untuk memakan ayam jago.

Rubah membuat rencana untuk membawa ayam jantan ke tanah dan kemudian akan memakannya.

Dengan demikian, rubah pun berpura-pura menjadi teman ayam jantan.

Baca Juga: Cerita Rakyat Lutung Kasarung, Jadi Dongeng Sebelum Tidur!

“Oh, teman ayam jantan! Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya melihat kamu. Kamu tampaknya telah kehilangan berat badan dan menjadi sangat lemah.

Turun dan biarkan saya menghitung denyut nadi dan lihat apa yang salah,” kata rubah dengan licik.

“Wah, kamu perhatian sekali wahai sang rubah! Tetapi, saya merasa sangat lelah dan lemah. Saya bahkan tidak bisa turun dari atap,” jawab ayam jago yang pintar.

Rubah menyadari bahwa ayam jantan itu terlalu pintar untuknya. Ayam jantan itu mulai tertawa terbahak-bahak.

Rubah benar-benar malu dan pergi berlari secepat kilat, lho!

11. Itik Buruk Rupa

Itik Buruk Rupa
Foto: Itik Buruk Rupa (Operasaratoga.org)

Dongeng Itik Buruk Rupa merupakan karangan penulis kenamaan, Hans Christian Andersen.

Ini juga cocok menjadi dongeng Si Kecil sebelum tidur.

Dongeng untuk bayi dan anak-anak ini sangat cocok untuk Moms bacakan ketika Si Kecil akan beranjak tidur.

Seekor ibu bebek terkejut ketika mendapati salah satu anaknya yang menetas beda dari saudara-saudaranya yang lain. Itik tersebut berwarna abu-abu.

Namun, ibu bebek tetap menganggapnya sama dan tidak membedakan. Justru perlakuan tidak mengenakan datang dari hewan lainnya.

Itik abu-abu sempat tidak percaya diri, namun pada akhirnya ia pun berubah menjadi angsa yang mempesona.

Dari cerita The Ugly Duckling, anak-anak bisa belajar berempati. Mereka akan mengerti bahwa penting untuk bersikap baik.

12. Dua Suku yang Menangkap Ikan

Dongeng anak selanjutnya adalah tentang Dua Suku yang Menangkap Ikan. Pada zaman dulu, dua suku tinggal di tepi sungai.

Suku yang tinggal di hulu menangkap ikan dengan cara merentangkan jala di seberang sungai.

Mereka memukuli air dengan tongkat panjang untuk membuat ikan-ikan berenang ke dalam jaring.

Tetapi, saat mereka melakukannya, air menjadi sangat berlumpur. Suku yang tinggal di hilir pun menjadi marah.

"Bagaimana kami bisa hidup jika Anda selalu membuat air minum kami jadi kotor? Anda harus berhenti menangkap ikan," ujar suku yang tinggal di hilir.

Suku di tepi sungai pun menjadi lebih marah. "Mengapa kami harus kelaparan hanya untuk membuat kalian berhenti mengeluh?" jawab mereka.

Pada akhirnya, kedua suku tersebut berperang dan saling membunuh. Akibatnya, sungai menjadi tenang kembali dan ikan-ikan bisa hidup dengan damai.

Baca Juga: Ini Cerita Roro Jonggrang yang Bisa Moms Ceritakan pada Anak

13. Rubah dan Singa yang Sakit

Dongeng Singa dan Rubah
Foto: Dongeng Singa dan Rubah (Orami Photo Stocks)

Raja singa terbaring karena sakit yang parah. Hewan-hewan lain pun bergegas mengunjunginya.

Singa bisa menjadi sangat ganas jika mereka tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup padanya.

Tetapi, hanya rubah yang tidak langsung pergi begitu saja. Oleh karena itu, serigala pun membenci rubah, yang lebih pintar darinya.

"Sungguh kesempatan yang bagus untuk membuatnya mendapat masalah," pikirnya.

Serigala pun mulai menceritakan kisah-kisah mengerikan kepada singa tentang rubah.

Ketika ceritanya hampir selesai, rubah pun tiba tepat pada waktunya. Rubah melihat betapa marahnya singa itu.

"Tunggu," kata rubah. "Daripada berdiri di sini dan berbicara. Aku telah mencari obat untuk penyakitmu."

"Jika kamu membungkus kulit serigala di sekitarmu saat masih hangat, kamu akan segera merasa lebih baik," ujarnya.

Dengan raungan, singa itu membunuh serigala dan membungkusnya dengan kulit.

"Serigala akan melakukan apapun untuk membuat singa merasa bahagia," kata rubah kepada hewan lainnya.

Baca Juga: Kisah Nabi Musa, Bisa Jadi Dongeng Pengantar Tidur Anak!


14. Dua Kucing dan Seekor Monyet

Dua Kucing dan Seekor Monyet bisa menjadi ide dongeng anak dengan cerita yang lucu.

Suatu hari, dua kucing sedang berdebat tentang sepotong roti. Mereka terus berebut berapa banyak roti yang harus mereka dapatkan.

Seekor monyet bertengger di pohon di dekatnya dan sedang menyaksikan pertengkaran itu terjadi.

Monyet memanggil kucing-kucing itu dan berkata bahwa bersedia membantu mereka membagi roti mereka.

Monyet memberi tahu mereka bahwa akan membaginya menjadi dua, dan setiap kucing akan mendapatkan setengahnya.

Kucing-kucing itu pun menyerahkan roti mereka kepada monyet.

Monyet membaginya menjadi dua bagian, tetapi salah satu bagian akhirnya lebih besar dari yang lain.

Baca Juga: Kisah Nabi Daud, Nabi Sekaligus Raja yang Pemberani dan Cerdik

Lalu, monyet itu menggigit bagian yang lebih besar dan mencoba membuatnya sama.

Tetapi, berakhir dengan menyisakan bagian yang lebih kecil dari yang lain.

Monyet terus menggigit roti, dalam upaya untuk menyamakan kedudukan, tetapi akhirnya memakan semua roti!

Monyet itu pun telah menipu kucing-kucing itu. Sambil tertawa, monyet itu berayun menjauh dari pohon ke pohon.

Rasa penyesalan pada kucing tersebut pun terasa dan merasa sia-sia saling bertengkar.

15. Si Kancil dan Kawanan Buaya

Dongeng Si Kancil
Foto: Dongeng Si Kancil (Orami Photo Stocks)

Dongeng anak Si Kancil dan Buaya merupakan salah satu dongeng yang paling sering diceritakan.

Suatu hari yang cerah, seekor kancil ingin menyebrangi sungai untuk mencari makanan.

Sayangnya, jembatan tersebut rusak dan tak bisa dilewati.

Namun, di sungai terdapat kawanan buaya yang ingin menerkam sang kancil.

Dengan otak cerdasnya, kancil menyuruh kawanan buaya untuk berjajar memanjang membentuk jembatan.

Buaya pun menuruti Si Kancil dan memanggil semua temannya.

Setelah semua berkumpul dan berjajar, Si Kancil pun menaiki punggung kawanan buaya sambil menghitung.

Akhirnya Si Kancil pun berhasil menyeberang dan tidak menjadi santapan buaya-buaya itu.

16. Semut dan Merpati

Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang mencari makan, ia terpisah dari rombongannya hingga ke tengah hutan.

Karena merasa haus, ia pun menepi ke pinggir sungai untuk meminum air sungai.

Saking hausnya, ia mencondongkan tubuh ke arah sungai hingga akhirnya ia tergelincir dan tercebur ke dalam sungai. Semut terus berteriak untuk meminta pertolongan.

Saat sudah tidak memiliki tenaga dan akan menyerah, ia masih tetap meminta tolong dengan suaranya yang semakin surut.

Pada saat itu, terlihatlah seekor burung merpati.

Karena kasihan melihat semut yang sudah akan tenggelam, burung merpati itu pun menolong semut tersebut dengan cara menarik sehelai daun dan menjatuhkannya di sekitar semut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Dongeng sebelum Tidur untuk Anak TK

Saat semut sudah naik ke atas daun, burung merpati mendekat dan menggigit daun tersebut lalu menyeretnya hingga ke tepi sungai, sehingga semut pun dapat selamat.

Ia sangat berterima kasih dengan burung merpati karena telah menyelamatkan nyawanya dan berjanji kalau ia akan membalas kebaikannya di kemudian hari.

Lalu di kemudian hari, ketika semut mencari makan, ia melihat burung merpati yang bertengger dengan santainya tanpa mengetahui bahwa pemburu sedang mendekatinya.

Ketika pemburu membidik burung merpati, dengan sigap semut langsung berjalan menuju pemburu dan menggigit tangan si pemburu.

Karena rasa sakit dari gigitan tersebut, pemburu pun menembakkan peluru ke arah yang sembarangan, dan membuat sang merpati terkaget.

Akhirnya, merpati pun segera terbang ketika mendengar suara tembakan dan menghindari pemburu, begitu juga semut.

Keduanya pun berhasil melarikan diri dari ancaman Si Pemburu.

Baca Juga: 3 Contoh Cerpen Bahasa Bali, Memiliki Daya Tarik Unik!

17. Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu
Foto: Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu (Steemit.com)

Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak.

Di antara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar, kuat, dan sangat sombong.

Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya.

Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain.

Secara tidak sengaja, lidah anak lembu tersebut yang dijulurkan mengenai tubuh si Kenthus.

“Huh, berani makhluk ini mengusikku,” kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi dan menghindari pergerakan anak lembu itu.

Baca Juga: 11 Contoh Cerpen Anak Singkat untuk Mendidik Karakter Anak

Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran.

“Hai Kenthus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” tanya teman-temannya.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu.

Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku.” kata Kenthus.

Setelah itu, datanglah kakak Kenthus yang menjelaskan bahwa lembu tidak memakan katak dan hanya makan rumput.

Namun Kenthus tetap tidak percaya dan tetap berprasangka buruk pada anak lembu.

“Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya.” celah Kenthus.

Baca Juga: 5 Dongeng Romantis Klasik untuk Pasangan, Bikin Meleleh!

“Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku,” kata Kenthus dengan bangga.

“Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang,” teriak anak-anak katak beramai-ramai.

Kenthus pun menggembungkan dirinya, hingga menjadi sangat besar, namun tiba-tiba ia jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan mengempis.

Untung saja Kenthus tidak kenapa-kenapa, dia dapat sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah.

Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong di masa lalu.

18. Malin Kundang

Malin Kundang adalah dongeng anak singkat yang berasal dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yang merupakan dongeng anak durhaka.

Seorang anak lelaki bernama Malin Kundang tinggal bersama ibunya dan menjalani kehidupan yang berkecukupan.

Meskipun seperti itu, Malin masih menyayangi ibunya. Ketika ia telah dewasa, Malin ingin merubah nasib keluarganya, dan meminta izin kepada ibunya untuk merantau.

Meski pada awalnya sang ibu melarang Malin untuk pergi, namun pada akhirnya dengan berat hati ia membiarkan anak satu-satunya tersebut pergi.


"Ibu tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa denganku,” kata Malin sambil menggenggam tangan ibunya.

"Ini kesempatan Bu, karena belum tentu setahun sekali ada kapal besar merapat di pantai ini. Aku ingin mengubah nasib kita Bu, izinkanlah” ujar Malin sambil memohon.

Baca Juga: 5 Cerita Rakyat Jawa Barat, Ceritakan pada Si Kecil!

Malin pun pergi selama bertahun-tahun lamanya, tanpa pernah kembali.

Hingga suatu hari, sang ibu yang telah tua renta mendengar kabar akan anaknya tersebut yang telah sukses dan menikah dengan putri bangsawan.

Mendengar hal tersebut, membuat sang ibu terus berdoa agar anaknya dapat kembali pulang ke kampung halaman.

Hingga suatu hari, doanya pun terkabul, Malin dan istrinya kembali ke tanah kelahirannya.

Sang ibu yang mengetahuinya segera menghampiri kapal yang bersandar di bibir pantai tersebut agar dapat bertemu anaknya.

Dengan spontan, sang ibu langsung memeluk Malin dengan erat seakan tak ingin lagi kehilangan.

“Malin, anakku. Kau benar anakku kan? Mengapa begitu lamanya kau tidak memberi kabar?” ujarnya sambil menangis bahagia.

Malin yang melihat kondisi ibunya, bukannya merasa rindu dan kasihan malah berbohong dan tidak ingin mengakui ibunya.

"Wanita gila! Aku bukan anakmu!" kata Malin dengan kasar.

Setelah mendengar segala perkataan buruk Malin kepadanya, ibu Malin pun mengutuk anak semata wayangnya tersebut menjadi batu.

Baca Juga: 14 Manfaat Membaca Dongeng untuk Anak, Apa Saja?

19. Angsa Bertelur Emas

Angsa Bertelur Emas
Foto: Angsa Bertelur Emas (En.wikipedia.org/Milo Winter)

Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya, angsa itu mengeluarkan telur emas.

"Angsa ajaib," kata petani.

la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur itu benar-benar emas.

"Ini emas murni," kata pedagang emas.

Pedagang pun membeli emas itu dengan uang yang banyak.

Sejak saat itu, si angsa setiap hari mengeluarkan telur emas.

Hingga petani yang menemukannya telah memiliki selusin telur emas.

Tapi, ia masih belum puas. "Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa ini mengeluarkan Iebih dari satu telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani.

Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas juga.

"Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani.

Petani menyembelih angsa, tapi ia sangat kaget. la tidak menemukan satu telur emas pun dalam tubuh angsa.

Kini, ia hanya bisa menyesal. Karena serakah, ia telah menyembelih angsa. Andai saja ia tidak menyembelih angsa itu, ia pasti masih bisa mendapat- kan telur emas.

Itulah akibat dari keserakahan. Pesan moral dari dari dongeng ini adalah janganlah jadi orang yang serakah.

Sabar dan bekerja keraslah untuk meraih kesuksesan. Orang yang serakah dan tidak sabar hanya akan mendapat kerugian.

Selain itu, Tuhan sangat membenci orang serakah.

Baca Juga: Kisah Dongeng Putri Salju dan Pesan Moral untuk Si Kecil

20. Pohon Berangan

Pohon Berangan adalah dongeng anak yang juga patut Moms ajarkan Si Kecil.

Kisahnya dimulai ketika terdapat dua wisatawan yang sedang berjalan mencari pohon untuk berteduh.

Saat mereka berbaring di bawah teduhnya pohon, mereka melihat sesuatu di antara dedaunan pohon.

Mereka menyadari bahwa itu adalah Pohon Berangan.

“Betapa tidak berguna Pohon Berangan itu!” kata salah satu dari mereka. “Ia tidak menghasilkan buah apa pun, dan hanya berfungsi untuk mengotori tanah dengan dedaunannya.”

Tiba-tiba sebuah suara muncul di balik Pohon Berangan.

“Makhluk yang tidak berterima kasih! Kau berbaring di sini dengan teduhku yang sejuk, namun kau berkata aku tidak berguna!”.

Alhasil mereka pun terkejut kalau pohon tersebut ternyata dapat hidup dan memberikannya pelajaran.

Dari kisah singkat ini, pesan moralnya adalah jangan pernah menghina apapun ciptaan makhluk Tuhan.

Sering kali manusia tidak menghargai berkat dan kenikmatan yang diberikan.

Baca Juga: Cerita Fabel Semut dan Merpati yang Penuh Pesan Moral untuk Si Kecil

Tips Memilih Dongeng yang Cocok untuk Anak

Ibu Membacakan Dongeng untuk Anak
Foto: Ibu Membacakan Dongeng untuk Anak (Freepik.com/pvproductions)

Bingung memilih dongeng yang tepat untuk Si Kecil? Perhatikan beberapa tips berikut, yuk!

1. Sesuaikan dengan Usia Anak

Pastikan dongeng yang dipilih sesuai dengan usia anak. Cerita untuk anak balita berbeda dengan cerita untuk anak yang lebih besar.

Dongeng untuk anak balita biasanya memiliki alur cerita yang sederhana dan ilustrasi yang menarik.

2. Pilih Dongeng dengan Pesan Moral

Pilih dongeng yang mengandung pesan moral atau nilai-nilai positif.

Cerita yang mengajarkan kebaikan, kejujuran, keberanian, dan persahabatan sangat baik untuk perkembangan karakter anak.

3. Pertimbangkan Minat dan Kesukaan Anak

Ketahui minat dan kesukaan Si Kecil. Jika anak suka binatang, carilah dongeng yang bertema binatang.

Jika Si Kecil suka petualangan, pilihlah cerita yang penuh petualangan dan eksplorasi.

4. Perhatikan Bahasa yang Digunakan

Pastikan bahasa yang digunakan dalam dongeng mudah dipahami oleh anak.

Hindari dongeng dengan kata-kata yang terlalu sulit atau konsep yang terlalu abstrak untuk anak kecil.

5. Gunakan Dongeng dengan Ilustrasi Menarik

Dongeng dengan ilustrasi menarik dapat membantu Si Kecil lebih tertarik dan terlibat dalam cerita.

Gambar yang berwarna-warni dan karakter yang lucu akan membuat anak lebih antusias mendengarkan dongeng.

6. Pastikan Durasi Cerita Tidak Terlalu Panjang

Pilih dongeng dengan durasi yang sesuai dengan rentang perhatian anak. Cerita yang terlalu panjang bisa membuat anak bosan dan kehilangan minat.

7. Pilih Dongeng yang Interaktif

Dongeng anak yang interaktif, anak dapat ikut serta dalam cerita dengan menjawab pertanyaan atau menirukan suara.

Cara ini akan membuat sesi mendongeng lebih menyenangkan dan edukatif.

Baca Juga: Dongeng Bahasa Jawa yang Bisa Diceritakan pada Si Kecil!

Tips Membacakan Dongeng untuk Si Kecil

Membaca dongeng kepada anak membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi perkembangan mereka.

Melalui cerita yang menarik dan penuh fantasi, anak dapat memperluas khayalan dan kreativitasnya.

Dongeng anak juga memberikan peluang bagi anak untuk mempelajari nilai-nilai moral dan sosial, seperti kejujuran dan empati.

Selain itu, kegiatan membaca bersama membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, menciptakan momen kebersamaan yang hangat dan menyenangkan.

Membaca dongeng anak juga merangsang perkembangan kognitif dengan memperkenalkan mereka pada struktur bahasa dan kosakata baru.

Dalam jangka panjang, kebiasaan membaca ini dapat meningkatkan kemampuan literasi anak, yang esensial untuk kesuksesan akademis mereka di masa depan.

Berikut sejumlah tips yang bisa Moms coba saat membaca dongeng untuk Si Kecil!

  • Bacakan cerita dengan menggunakan berbagai emosi dan intonasi yang ekspresif. Pendekatan ini dapat memperkaya pengalaman sosial dan emosional anak.
  • Ajak anak untuk mengamati dan menjawab pertanyaan selama membaca cerita sebelum tidur untuk meningkatkan kemampuan sosial dan berpikirnya.
  • Biarkan anak menirukan suara, mengidentifikasi gambar, dan mempelajari kata-kata baru dari cerita yang dibacakan.
  • Bacakan cerita dengan antusiasme dan kedekatan, sehingga anak merasa lebih terhubung dengan isi buku.
  • Membaca sambil memeluk anak dapat membuat mereka merasa lebih terikat, aman, dan nyaman.
  • Nyanyikan lagu dan buat suara-suara binatang yang menggemaskan untuk menambah keseruan.
  • Tidak perlu khawatir jika anak ingin mendengar cerita yang sama berulang kali, karena mereka cenderung menikmati dan belajar dari repetisi.
  • Matikan semua gangguan, seperti televisi atau radio, saat membaca dongeng untuk memaksimalkan konsentrasi anak.
  • Gunakan suara yang berlebihan, seperti 'oo' yang panjang dan kata-kata seperti "hush" untuk mengaktifkan konektivitas di korteks pendengaran anak, area otak yang menangani bahasa.
  • Ingat bahwa interaksi Moms dengan anak saat membaca sangat penting untuk memaksimalkan manfaat membaca dongeng sebelum tidur.

Nah, itu dia beberapa inspirasi dongeng anak sebelum tidur yang bisa menjadi rekomendasi untuk dibacakan kepada Si Kecil.

Dilansir dari Kids Health, Moms bisa membacakan cerita yang anak inginkan, meski itu adalah kisah yang sama.

Di antara dongeng-dongeng anak di atas, mana yang paling sering Moms bacakan untuk Si Buah Hati?

  • https://www.1000dongeng.com/2015/06/100-dongeng-anak-sebelum-tidur.html
  • https://ceritaanak.org/kumpulan-cerita-dongeng-anak-pengantar-sebelum-tidur/
  • https://kidshealth.org/en/parents/reading-toddler.html
  • https://ceritaanak.org/cerita-anak-anak-katak-anak-lembu/
  • https://www.betterreading.com.au/kids-ya/fabulous-fantasy-the-power-and-magic-of-fairy-tales/
  • https://www.lizstoryplanet.com/moral-stories-kids-contentment/goose-laid-golden-eggs/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.