Waspada Moms, Ini 9 Ciri Drama Queen yang Ada di Sekitar!
Bertemu rekan kerja yang memiliki bakat ‘teater’ dalam kehidupan nyata, bagaikan mimpi buruk. Bisa jadi, orang-orang ini adalah bagian dari kelompok drama queen yang ada di sekitar.
Teman yang menguras emosi ini kerap mencari perhatian secara impulsif.
Sayangnya, drama yang terus-menerus dan dikombinasikan dengan perilaku berisiko tersebut, bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan mental.
Pengertian Drama Queen
Drama queen adalah mereka yang memenuhi kriteria gangguan kepribadian histrionik.
Menurut edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, sifat dasar mereka adalah dramatis, teatrikal, danemosional yang berlebihan.
Gangguan tersebut cenderung muncul pada masa remaja atau dewasa muda.
Sesuai namanya, drama queen lebih sering didiagnosis pada wanita, tetapi pria juga memilikinya.
Orang dengan masalah mental ini selalu berusaha menjadi pusat perhatian dalam situasi sosial, dan sering tampil sebagai orang yang menggoda, genit, dan provokatif.
Namun, itu tidak berlaku pada semua orang dengan kondisi sama rata.
Robert M. Fraum, psikolog klinis di New York City, mengatakan memiliki kepribadian teatrikal yang hidup, tidak berarti memiliki masalah.
“Aktor misalnya, menggunakan drama dengan tujuan dan kontrol.
Bagi yang lain, sifat ini bisa saja hanya norma budaya.
Jadi, menjadi drama queen, bisa dikatakan belum tentu merupakan gangguan kepribadian,” katanya dikutip dari US News.
Baca Juga: 3 Cara Tes Kesehatan Mental serta Manfaatnya, Bisa Dicoba!
Ciri-Ciri Drama Queen
Bagaimana Moms tahu rekan kerja atau orang di sekitar Moms adalah seorang drama queen?
Salah satu tanda yang jelas adalah mereka memberi tahu semua orang bahwa mereka bukan ratu drama.
Waspada dengan para pelakon ini!
Inilah tanda-tanda Moms bekerja dengan seorang drama queen ini.
1. Zero Toleransi untuk Drama
Foto: Inc. Magazine
Tanda pertama seorang drama queen adalah seseorang yang mengatakan, "Saya tidak pernah melakukan drama!".
Akting ini disebabkan oleh penyalahgunaan energi konflik.
Mengelak dari perilaku tersebut, membuat seseorang gagal mengenali dua fakta penting, yaitu konflik adalah bagian alami dari kehidupan dan alam membenci kekosongan.
Kita tidak dapat mengharapkan orang untuk berhenti terlibat dalam perilaku yang memperkuat diri mereka sendiri tanpa perubahan yang memadai.
Tidak hanya itu, keyakinan bahwa, "Saya tidak melakukan drama," adalah naif.
Setiap orang melakukan drama sampai taraf tertentu.
2. Pintar Mengelak
Drama queen tidak pernah melihat diri mereka sebagai bagian dari masalah.
Selalu ada orang lain atau sesuatu yang harus disalahkan.
Keluh kesahnya pada kehidupan, teman, sekitar, dan hal tidak penting lainnya terus bergulir.
Jika mereka menyalahkan diri-sendiri dan memainkan peran sebagai korban, itu adalah cara untuk mendapatkan perhatian dan menghindari keterbukaan tentang perasaan atau keinginan mereka.
Begitulah mereka, seorang hipokondria.
Baca Juga: Victim Blaming, Sikap yang Menyudutkan Korban Kekerasan
3. Trolling bersama Sekutu
Drama mengundang drama.
Drama queen perlu menemukan lebih banyak drama untuk menjaga permainan tetap berjalan.
Jadi, mereka mencari orang lain untuk bermain bersama dengan perilaku pasif-agresif mereka.
Berbagai keluhan di belakang, sarkasme, dan pembelaan diri ini sering disebut gosip.
Kini, tempat nongkrong favorit para pemain drama ini adalah media sosia, setelah sebelumnya mungkin mereka kerap menyusun strategi di kantin kantor Moms.
Baca Juga: 8 Cara Menghadapi Teman Kerja yang Suka Gosip
4. Mendambakan Perhatian
Foto: bridgestorecovery.com
Masih kembali akan peran medsos pada drama queen, rupanya aplikasi seperti Instagram adalah lahannya untuk terus berbagi.
Bagaimana pun, hobi favorit mereka adalah akting.
Para aktris di kehidupan nyata ini akan berbagi tentang pasang surut kehidupannya dan memastikan bahwa detail terkecil apa pun tidak boleh terlewatkan.
Segala sesuatu tentang cerita yang kerap disampaikannya akan sedikit lebih di dramatisir dengan bumbu-bumbu untuk kesenangan pendengarnya.
5. Hubungan Terikat dengan Label Menang atau Kalah
Mereka melihat setiap interaksi sebagai potensi permusuhan.
Mereka menjadi defensif dengan mudah dan mencoba memenangkan argumen atau sebaliknya mereka merendahkan diri sebagai cara untuk mencari perhatian.
Entah bagaimana, mereka mampu mengubah setiap percakapan menjadi sebuah kompetisi.
Apakah mereka ingin menonjolkan diri dalam kisah dramatis hidupnya atau mencoba membuktikan mengapa tidak ada yang menyukai mereka.
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Tipe Rekan Kerja yang Sebaiknya Kita Hindari
6. Memiliki Reaksi Kuat Terhadap Orang Lain
Para drama queen tidak menyukai seseorang yang memiliki keberanian atau lebih mentereng di berbagai sisi.
Mereka tidak hanya menyukai para pesaing itu sendiri, tetapi juga semua teman dan siapa pun yang ada dalam circle musuh mereka.
Sebaliknya, ketika mereka mencintai seseorang, semua circle kawannya tersebut akan dirangkul.
Dibentuk menjadi sekutu, mereka adalah para audience yang siap menjadi pemuja dari ratu yang sempurna ini.
7. Hidupnya Penuh Roller Coaster
Foto: Lovepanky.com
Kehidupan di sekitar drama queen tidak pernah membosankan.
Hal yang terjadi dalam hidup dan menurutnya dapat menarik simpati, semua sangat menarik bahkan jika dunia bergerak dengan kecepatan tinggi.
Mereka dapat mendramatisir apa saja dan menemukan kegembiraan dalam segala hal.
8. Ingin Menjadi Pusat Perhatian
Drama queen merasa tidak nyaman dalam situasi di mana dia bukan pusat perhatian.
Penting ditekankan di sini bahwa berada di mata publik dan inti diskusi jauh lebih penting daripada menjadi yang terbaik.
Tidak ada yang salah dengannya, tetapi jika tidak mengenalnya dengan baik, tentu kalian akan mengira dia memang sedang sakit atau benar-benar terpuruk.
Baca Juga: Histrionik, Gangguan Kepribadian yang Manipulatif dan Ingin Jadi Pusat Perhatian
9. Sebenarnya Hanya Orang Biasa
Ini mungkin terdengar paradoks, tetapi emosi mereka tidak terlalu dalam.
Para drama queen biasanya bersemangat dan gila hormat.
Akan tetapi, beberapa pihak melihatnya sebagai seseorang terlalu sensitif, seolah-olah tidak ada orang lain yang melebihi dirinya.
Namun jika mempelajari kepribadian mereka, maka Moms tidak menemukan apa pun di balik topeng ini.
Itulah beberapa ciri khas dari pelakon dalam dunia nyata yang memiliki segudang permasalahan.
Arti ratu drama itu menyatakan, orang-orang seperti itu memiliki bakat akting yang nyata dan menggunakannya untuk mencari perhatian.
Mereka tidak hidup atau mengalami emosi manusia biasa karena mereka terbiasa melebih-lebihkan.
Cerita sedih dan gembiranya, memang dibuat untuk mencari perhatian.
Jadi, apakah Moms sudah bisa melihat siapa drama queen di sekitar Moms saat ini?
Atau, justru Moms yang selama ini menjadi drama queen.
- https://health.usnews.com/health-news/patient-advice/articles/2015/02/25/is-drama-queen-or-king-a-real-diagnosis
- https://www.inc.com/peter-economy/5-signs-youre-working-with-a-drama-queen-and-5-thi.html
- https://psiloveyou.xyz/7-signs-youre-a-drama-queen-77f6fb8ccc6e
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.