Dukungan Suami saat Hamil, Cara Paling Ampuh untuk Jaga Kesehatan Ibu dan Janin
Sebuah penelitian baru-baru ini meneliti apakah perempuan yang menganggap pasangannya suportif selama kehamilan merasakan tekanan emosional yang lebih rendah di kemudian hari dalam kehamilan mereka dan setelah melahirkan. Kondisi ini dibandingkan dengan perempuan yang menganggap pasangannya kurang mendukung.
"Ibu yang merasakan dukungan suami saat hamil secara sosial dan emosional yang lebih kuat pada pertengahan kehamilan memiliki lebih sedikit gejala depresi dan kecemasan pascamelahirkan setelah melahirkan," kata Guy Winch, Ph.D., psikolog berlisensi, seperti dikutip dari psychologytoday.com
Selanjutnya, bayi mereka yang baru lahir kurang sensitif terhadap stres, menunjukkan mereka juga mendapat manfaat dari dukungan yang diberikan oleh pasangan ibu mereka.
Mendukung suami saat kehamilan adalah pekerjaan yang sangat penting. Kehamilan dan persalinan dapat melelahkan baik secara fisik maupun emosional, jadi membantunya dengan cara apa pun yang bisa akan bermanfaat. Bukan hanya pada si ibu namun juga si calon bayi.
Suami dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi baru lahir dengan melakukan upaya yang konsisten untuk menawarkan dukungan suami saat hamil secara sosial dan emosional yang sering dan bermakna kepada pasangan hamil mereka.
Lantas, bagaimana bentuk dukungan suami saat hamil yang dibutuhkan para ibu dan janin mereka? Dikutip dari pregnancybirthbaby.org.au berikut ulasannya.
Awal Kehamilan
Bagi para ayah, mengetahui bahwa dirinya akan menjadi orang tua bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Akan tetapi bagi sebagian pria lainnya, hal itu menakutkan. Banyak pria merasa mati rasa atau syok pada awalnya. Namun hal ini masih sangat normal.
Sebaiknya para calon ayah bisa terlibat selama kehamilan, misalnya dengan pergi ke janji dokter dengan pasangan atau melihat peralatan bayi bersama. Membicarakan perasaan akan membantu para calon orang tua mengatasi emosi yang bisa dibawa kehamilan.
Meskipun sederhana, ini menjadi bentuk dukungan saat hamil yang sangat berarti lho.
Ibu hamil mungkin mengalami gejala-gejala seperti perubahan suasana hati dan mual di pagi hari. Cobalah untuk tidak tersinggung. Calon ayah dapat membantunya dengan mendorongnya untuk makan dalam jumlah kecil sesering mungkin.
Jika dia sangat sering muntah dan mulai mengkhawatirkan, berikan dukungan dengan segera hubungi dokter.
Berhubungan seks lah seperti biasa, mungkin terasa berbeda, tetapi itu tidak akan membahayakan bayi. Jika Moms mengalami pendarahan atau ada masalah lain, mungkin disarankan untuk tidak melakukan hubungan seks.
Bentuk dukungan suami saat hamil lainnya adalah tidak memaksakan hubungan seks jika kondisi tidak memungkinkan. Calon ayah bisa mendukungnya dengan bersabar dan menemukan cara lain untuk menjadi intim, seperti berciuman, berpelukan, dan pijat.
Trimester Kedua
Saat kehamilan berlanjut, morning sickness akan mereda dan kehamilan akan menjadi lebih jelas. Trimester kedua adalah waktu untuk mulai berpikir serius tentang keuangan, hubungan, surat wasiat dan asuransi jiwa.
Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan akan membantu menciptakan hubungan positif yang diperlukan sebagai orang tua.
Calon ayah bisa membantu calon ibu dengan membantunya untuk memiliki kehamilan yang sehat, termasuk dengan makan sehat, melakukan aktivitas fisik, mengurangi alkohol, dan berhenti merokok. Dukungan suami saat hamil ini betul-betul dibutuhkan ya Moms?
Perubahan suasana hati ibu hamil akan membaik sekarang. Namun, kalau ibu hamil sudah terlihat bersedih selama dua minggu berturut-turut, ajaklah untuk konsultasi ke dokter.
Trisemester Ketiga
Memasuki trimester ketiga kehamilan menjadi makin nyata bagi ayah dan pasangan. Ibu hamil akan mulai melakukan lebih banyak pemeriksaan. Jika ayah bisa pergi bersamanya, calon ayah akan dapat mendengar detak jantung bayi dan lebih memahami tentang apa yang akan terjadi selama kelahiran.
Akan lebih baik juga jika dapat menghadiri kelas antenatal, melakukan tur di mana bayi akan dilahirkan, dan mengatur waktu cuti.
Kehamilan yang makin besar bisa sangat tidak nyaman untuk calon ibu. Dia mungkin sering terbangun di malam hari, perlu ke toilet lebih banyak, dan menemukan seks tidak nyaman. Calon ayah dapat membantunya dengan memijatnya, membantunya merasa nyaman, dan bersabar ketika dia mulai membersihkan rumah siap untuk bayi yang baru lahir.
Calon bayi sudah bisa mendengar saat kehamilan sudah cukup besar, sehingga calon dapat berbicara atau bernyanyi untuknya. Ini akan membantu menjalin ikatan dengan bayi bahkan sebelum mereka dilahirkan.
Dukungan suami saat hal yang seperti ini akan sangat membantu masa-masa terakhir kehamilan lho Dads.
Perasaan Calon Ayah Selama Masa Kehamilan
Beberapa pasangan merasa seolah-olah mereka telah ditinggalkan selama kehamilan. Ibu tentu sedang sangat fokus pada kehamilan dan terkadang sedikit melupakan suaminya. Jika memang itu yang terjadi, Dads bisa berbicara secara terbuka dan jujur dengan pasangan, keluarga, atau teman dapat membuat perbedaan besar.
Bicaralah jika merasa kesal, sebelum perasaan itu memuncak.
Itulah beberapa hal yang bisa jadi dukungan suami saat hamil. Bukan hanya mendukung si ibu, dukungan suami saat hamil juga bisa semakin mendekatkan Dads dengan Si Kecil. Jadi, jangan ragu untuk memberikan dukungan pada Moms ya.
(TPW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.