Jadwal dan Durasi Menyusui Bayi yang Tepat Sesuai Usia
Durasi menyusui bayi penting diketahui oleh setiap ibu. Sebab, menyusui adalah salah satu aspek terpenting dalam perjalanan awal kehidupan bayi.
Durasi menyusui yang tepat tidak hanya memberikan nutrisi yang optimal, tetapi juga mendukung perkembangan emosional dan fisik bayi.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang, baik bagi bayi maupun ibu.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai durasi menyusui bayi yang ideal sangat penting bagi para orang tua.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Stres saat Menyusui, Bisa Dicoba!
Kapan Bayi Mulai Menyusui?
Melansir dari Cleveland Clinic, bayi mulai menyusui segera setelah lahir, biasanya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahiran, yang dikenal sebagai inisiasi menyusui dini (IMD).
Pada tahap ini, bayi akan menyusu selama sekitar 15 menit.
Selama minggu-minggu pertama, bayi akan menyusui sekitar 8-12 kali sehari, dengan jeda antara setiap sesi menyusui berkisar 1,5 hingga 3 jam.
Setelah beberapa hari, ketika ASI mulai keluar dengan baik, Si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda lapar dan ingin menyusu lebih sering.
Pada usia satu bulan, frekuensi menyusui biasanya menjadi lebih teratur. Seiring bertambahnya usia, frekuensi menyusui akan menurun.
Baca Juga: 5 Cara Menyendawakan Bayi dengan Benar Setelah Menyusui
Durasi Menyusui Bayi Baru Lahir Sampai Usia 6 Bulan
Bayi baru lahir memiliki jadwal menyusui yang cukup sering dan bervariasi, tergantung pada kebutuhan tiap bayi.
Berikut jadwal dan durasi menyusui untuk bayi baru lahir:
Jadwal Menyusui
- Usia 0-2 minggu: Melansir dari laman Sutter Health, bayi biasanya menyusu 8-12 kali sehari. Frekuensi ini berarti Si Kecil mungkin menyusu setiap 1,5-3 jam sekali. Pada sesi pertama menyusui, yang dikenal sebagai inisiasi menyusui dini (IMD), durasi menyusui berkisar antara 10-15 menit untuk satu sisi payudara.
- Usia 2 minggu - 2 bulan: Frekuensi menyusui dapat berkurang menjadi 7-9 kali sehari, dengan jeda waktu antara menyusui sekitar 3-4 jam. Durasi setiap sesi menyusui biasanya berkisar antara 10-20 menit.
- Usia 2-4 bulan: Bayi akan menyusu setiap 3-4 jam, dengan kemampuan untuk mengonsumsi sekitar 118-177 ml setiap kali menyusui.
- Usia 4-6 bulan: Frekuensi menyusui berkurang menjadi 5-8 kali sehari, dengan jeda waktu sekitar 4-5 jam.
Durasi Menyusui
- Minggu pertama: Durasi menyusui bayi bisa berkisar antara 15-30 menit per sesi.
- Usia 1 bulan: Durasi menyusui bisa berkisar antara 20-45 menit per sesi, tergantung pada kenyamanan dan kebutuhan bayi.
Durasi Menyusui Bayi Usia 6-12 Bulan
Setelah Si Kecil tumbuh lebih besar dan menginjak usia 6 bulan ke atas, berikut durasi menyusui yang dianjurkan:
Usia 6-9 Bulan
- Frekuensi Menyusui: Melansir dari Australian Breastfeeding Association, bayi biasanya menyusu sekitar 4-6 kali sehari.
- Durasi Menyusui: Setiap sesi menyusui berlangsung antara 10 hingga 20 menit.
Usia 9-12 Bulan
- Frekuensi Menyusui: Pada tahap ini, frekuensi menyusui dapat berkurang menjadi 3-5 kali sehari.
- Durasi Menyusui: Durasi setiap sesi menyusui juga berkisar antara 10 hingga 15 menit.
Baca Juga: 21 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, Tinggi Nutrisi!
Cara Menyusui Bayi yang Aman
Menyusui bayi dengan aman adalah hal yang penting untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan baik bagi ibu maupun bayi.
Berikut beberapa cara dan tips untuk menyusui bayi yang aman:
Posisi Menyusui yang Tepat
- Posisi Duduk: Duduklah dengan nyaman di kursi yang mendukung punggung. Gunakan bantal untuk menopang lengan dan bayi agar lebih mudah menyusui.
- Posisi Berbaring: Menyusui sambil berbaring bisa menjadi pilihan yang baik, terutama di malam hari. Pastikan kepala bayi dekat dengan payudara dan posisikan tubuh bayi dalam posisi yang nyaman.
- Gunakan Bantal: Gunakan bantal untuk membantu menopang bayi dan mencegah ketegangan pada punggung dan leher ibu. Ini juga membantu bayi untuk mencapai payudara dengan lebih mudah.
Teknik Menyusui Bayi
- Buka Mulut Lebar: Pastikan bayi membuka mulut lebar sebelum menyusui. Ini membantu bayi mendapatkan lebih banyak areola dan mengurangi risiko puting lecet.
- Ganti Sisi: Setelah bayi menyusu dari satu payudara, tawarkan payudara yang lain di sesi berikutnya. Ini membantu memastikan bayi mendapatkan ASI dari kedua sisi dan mencegah penumpukan susu.
- Perhatikan Tanda Kenyang: Amati tanda-tanda ketika bayi sudah kenyang, seperti menjauh dari payudara atau tampak santai. Jangan paksa bayi untuk menyusu lebih lama jika Si Kecil sudah tidak mau.
Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI
Bayi menunjukkan tanda kenyang setelah menyusu melalui beberapa perilaku dan kondisi fisik.
Berikut tanda-tanda yang dapat diperhatikan oleh orang tua:
- Bayi Terlihat Santai: Setelah menyusu, bayi yang kenyang biasanya tampak tenang dan santai. Si Kecil mungkin tertidur atau beristirahat dengan nyaman.
- Tangan Terbuka dan Lemas: Jika tangan bayi menjadi terbuka dan lengan terlihat rileks, ini bisa menjadi indikasi bahwa perutnya sudah kenyang.
- Menjauh dari Payudara: Bayi yang mulai menjauh dari payudara atau botol, atau bahkan mencopot putingnya, biasanya menunjukkan bahwa Si Kecil sudah cukup.
- Mudah Terganggu: Ketika bayi mulai kehilangan minat pada menyusu dan lebih tertarik pada lingkungan sekitarnya, ini bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil sudah kenyang.
- Menelan dengan Lambat: Jika bayi mulai menelan ASI dengan lebih lambat dan ada jeda antara menelan, ini bisa menjadi indikasi bahwa bayi sudah merasa kenyang.
- Gumoh atau Cegukan: Gumoh setelah menyusu atau cegukan juga dapat menjadi tanda bahwa perut bayi sudah penuh.
- Berat Badan Meningkat: Secara keseluruhan, peningkatan berat badan bayi yang sesuai dengan usia mereka juga merupakan indikasi bahwa mereka mendapatkan cukup ASI.
Kapan Bayi Berhenti Menyusui?
Bayi biasanya disarankan untuk berhenti menyusui ketika mencapai usia dua tahun, sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) dan berbagai ahli kesehatan.
Namun, keputusan untuk menghentikan menyusui sangat bergantung pada kondisi masing-masing ibu dan bayi.
Berikut penjelasan lengkapnya:
- Usia Ideal: WHO merekomendasikan agar bayi mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan melanjutkan menyusui hingga usia dua tahun atau lebih, selama hal tersebut baik untuk ibu dan anak.
- Nutrisi Pendukung: Setelah enam bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), tetapi ASI tetap penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
- Keputusan Pribadi: Tidak ada waktu yang pasti kapan bayi harus berhenti menyusui. Ibu dapat menghentikan menyusui ketika merasa sudah cukup, asalkan bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan lain.
Baca Juga: 9 Penyebab ASI Tidak Keluar, Bisa karena Masalah Tiroid!
Itulah informasi lengkap mengenai jadwal dan durasi menyusui bayi, hingga tips menyusui yang bisa Moms terapkan.
Menjaga asupan ASI yang cukup untuk Si Kecil sangat berdampak pada tumbuh kembangnya.
Untuk meningkatkan produksi ASI, Moms dapat mencoba beberapa makanan pelancar ASI yang sehat dan mudah didapat.
Semoga Si Kecil tumbuh sehat dan pintar, ya!
- https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-starting.html
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/5182-breastfeeding
- https://www.sutterhealth.org/health/breastfeeding/how-often-to-breastfeed
- https://www.breastfeeding.asn.au/resources/6-12-months
- https://www.tresillian.org.au/baby/breastfeeding/6plus-months/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.