Tips Dokter! Cara Meningkatkan Kualitas ASI agar Bayi Gemuk

Ingin tahu bagaimana cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk?

Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang Moms konsumsi, dan ini tentunya akan berdampak pada pertumbuhan bayi.

Yuk, simak tanya jawab dokter mengenai cara-cara untuk meningkatkan kualitas ASI agar bayi Moms tumbuh gemuk dan sehat

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Cara Meningkatkan Kualitas ASI agar Bayi Gemuk

Moms, ada dua jawaban dokter dari Rumah Sakit Pondok Indah, yakni dr. Fransiska Farah, M.Kes, Sp. A dan dr. Nia Wulan Sari, CIMI.

Yuk, disimak jawaban soal cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk dari keduanya!

Tanya Jawab dengan dr. Fransiska Farah, M.Kes, Sp. A

Berikut jawaban seputar cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk menurut dr. Fransiska Farah, M.Kes, Sp. A.

Dia adalah Dokter Spesialis Anak dan juga Konselor Laktasi di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya. Yuk, simak!

Bagaimana cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk?

Nah, supaya bayi gemuk tentu saja betul kualitas ASI harus ditingkatkan.

Untuk meningkatkan kualitas ASI, kebutuhan nutrisi ibu, juga cairan, ini penting untuk selalu dijaga.

Nutrisi apa yang penting untuk ibu menyusui agar ASI yang dikeluarkan berkualitas?

Seberapa penting hidrasi dan asupan nutrisi ibu dalam meningkatkan kualitas ASI tentu sangat penting, ya.

Sebab, kebutuhan kalori untuk ibu menyusui sehari itu kurang lebih sekitar 2.600 kilo kalori per hari.

Jauh lebih tinggi dibandingkan pada ibu hamil yang hanya sebesar 2.200.

Untuk mendapatkan nutrisi sebesar 2.600 kilo kalori per hari, ibu dapat memakai pedoman sebagai berikut:

• Contoh satu porsi kebutuhan kalori dalam satu hari:

Karbohidrat bisa diberikan 6 porsi karbohidrat. Satu porsi itu seperti satu gelas nasi atau kalau kita mau pakai per-andaian, seperti satu mangkok nasi. Sehari itu ibu harus terpenuhi sumber karbohidratnya.

• Kebutuhan lainnya

Nah untuk kebutuhan yang lain, formulanya 4-4-4. Jadi contohnya, untuk kebutuhan protein hewani, ibu dapat mengonsumsi empat porsi dari sumber hewani.

Contoh satu telur, satu ikan, satu daging, dan satu potong ayam gitu.

Untuk kebutuhan sayur juga empat porsi. Jadi, empat porsi mangkuk kecil itu ya sayuran tanpa air, kebutuhannya sekitar 40 itu kalau boleh disertai dengan kuah juga boleh.

Lalu, empat porsi nabati jadi contohnya tempe satu potong, tahu satu potong kacang-kacangan satu porsi, dan empat porsi buah.

Jadi, kalau contoh pisang, itu satu pisang utuh, lalu kalau pepaya, itu satu potong yang panjang.

Dengan seperti itu, ibu dapat memenuhi kebutuhan kalori tadi sebesar kurang lebih 2.600 kilo kalori.

Untuk kebutuhan cairan, konsumsi cairan memang untuk ibu menyusui ekstra 500 ml di luar (kebutuhan) orang dewasa minum.

Atau kalau mau pakai ukuran gelas, bisa sekitar 14 gelas satu hari untuk ibu yang mempunyai bayi usia 0 sampai 6 bulan.

Di usia tersebut, kebutuhan cairan itu sehari bisa sekitar 12 sampai 13 gelas. Jadi, seperti itu, ya.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara

Nutrisi apa yang penting bagi ibu menyusui agar ASI yang dikeluarkan berkualitas?

Tentu saja sumber nutrisi itu harus memenuhi semua makronutrien dan mikronutrien. Jadi, makronutrien itu dari:

• Karbohidrat
• Lemak
• Protein hewani
• Protein nabati

Mikronutrien biasanya dipenuhi dari beberapa sumber, seperti:

• Sayur
• Buah-buahan

Jadi bisa didapatkan multivitamin vitamin A, B, C, D, dan E gitu.

Juga serat dari tumbuhan tidak ada satu makanan yang sempurna.

Jadi, kalau ibu mau menjaga atau meningkatkan kualitas ASI, tentunya ibu harus meningkatkan keragaman nutrisi yang dikonsumsi sama ibu.

Apakah ada suplemen tertentu yang direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk?

Jadi, nomor satu sebaiknya ibu yang menyusui mengonsumsi multivitamin.

Multivitamin yang diperuntukkan untuk ibu menyusui karena memang dibutuhkan untuk dua-duanya baik untuk ibunya sendiri juga untuk bayinya.

Contohnya seperti vitamin D, kalsium, zat besi, folat, vitamin B12.

Nah ada lagi namanya laktogo, jadi zat yang dipercaya untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu.

Kalau dari sumber makanan itu kita bisa tahu, ya, ada dari katuk atau kalau orang Sumatera itu ada daun bangun-bangun, macam-macam seperti itu.

Kalau memang Ibu merasa itu akan meningkatkan kualitas ASI boleh saja dikonsumsi.

Asal tidak merupakan kontraindikasi atau bahannya bukan merupakan bahan yang dilarang untuk ibu menyusui.

Namun, sebaiknya dikonsultasikan dulu sebelum ibu mengonsumsi makanan tertentu pada dokter ya.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter tentang Cara Mendidik Anak ADHD

Bagaimana frekuensi menyusui mempengaruhi kualitas ASI?

Dalam mendukung pertumbuhan berat badan bayi, kebutuhan menyusu sehari bisa 8 sampai 12 kali.

ASI yang berkualitas dapat mendukung pertumbuhan berat badan bayi.

Jika memang tadi kebutuhan kalori dan cairan Ibu memadai dan ibu rutin untuk menyusui bayi, terutama menyusui bayi secara langsung, maka bisa mendukung pertumbuhan bayi.

Jika memang ibu tidak bisa secara langsung menyusui, contohnya pada ibu bekerja, bayinya di rumah tetap diberikan ASI khusus pada bayi yang usia 0 sampai 6 bulan sekitar 8 sampai 12 kali dalam satu hari.

Jadi, memang untuk pengosongan lambung karena ASI itu kan sekitar 2 jam atau 3 jam.

Jadi, ada ritual memang disarankan untuk menyusui semua bayi atau kalau kita jumlahkan ya sekitar 8 sampai 12 kali dalam sehari.

Lalu, berapa lama ini yang sering jadi pertanyaan.

Bayi-bayi itu kan bervariasi, ya, namun jika ingin memuaskan bayi untuk menyusu, sebaiknya hingga selesai, hingga bayi melepas sendiri payudara dan tertidur.

Rata-rata waktu ya sekitar 15 sampai 30 menit karena memang kita tahu dalam ASI itu kan ada ASI awal.

ASI awal banyak mengandung laktosa ya gula asin, protein yang cukup banyak.

Nah, setelah kurang lebih 10-15 menit berikutnya keluarlah ASI akhir atau hindmilk.

Akhir ini yang banyak mengandung selain protein juga lemak yang bisa menggemukkan bayi.

Adakah teknik pemijatan payudara yang efektif meningkatkan kualitas ASI?

Jadi, mungkin ibu-ibu sudah tahu bagaimana teknik pemijatan payudara.

Sebetulnya, teknik pemijat payudara ini cukup membantu, kenapa? Supaya membuat flow ASI yang keluar dari payudara ibu cukup baik.

Jika ASI tidak dikeluarkan dengan sempurna, biasanya terkadang terjadi beberapa sumbatan pada kantung-kantung ASI yang ada di sekitar payudara ibu.

Nah, sumbatan itu kan kadang menyakitkan bikin rasa sakit atau merasa kadang ada sensasi seperti pegal atau mengganjal.

Teknik pemijatan ini cukup banyak membantu untuk mengeluarkan kantong-kantong ASI yang tersumbat tersebut.

Baca Juga: Ukuran Payudara Besar Sebelah, Normalkah? Simak Jawabannya!

Bagaimana peran olahraga atau aktivitas fisik ibu dalam meningkatkan kualitas ASI?

Tentu saja kalau ibunya sehat dengan menjaga olahraga dan aktivitas fisik yang baik, tentu saja kualitas ASI akan meningkat.

Kalau ibunya sakit atau jarang berolahraga otomatis kualitas ASI pasti akan berpengaruh.

Tanya Jawab dengan dr. Nia Wulan Sari CIMI

Berikut jawaban seputar cara meningkatkan ASI agar bayi gemuk menurut dr. Nia Wulan Sari, CIMI, Dokter Umum dan Konselor Laktasi di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya.

Apakah pola tidur ibu dapat mempengaruhi kualitas ASI?

Sebaiknya ibu memiliki waktu tidur yang cukup dan menjaga mood agar tetap dalam kondisi yang baik sehingga produksi ASI lancar.

Apakah manajemen stres dan kesejahteraan emosional ibu berpengaruh terhadap kualitas ASI yang dihasilkan?

Ya, perasaan bahagia, pikiran yang positif, serta rutin mengonsumsi makanan yang bergizi berperan dalam melancarkan ASI dan menghasilkan ASI yang berkualitas.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

Apakah ada jenis teh atau minuman herbal yang diketahui dapat meningkatkan kualitas ASI?

ASI booster/lactagogue atau asupan yang dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI terdiri dari banyak jenis, termasuk dalam bentuk teh.

Apapun jenisnya, yang paling penting adalah kandungan di dalamnya. Kandungan yang baik bagi ibu menyusui antara lain daun katuk, daun kelor, biji fenugreek, dan banyak lainnya.

Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan konselor laktasi agar sesuai dengan kondisi ibu dan bayi.

Adakah bahan-bahan atau makanan tertentu yang harus dihindari ibu menyusui agar tidak menurunkan kualitas ASI?

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu menyusui adalah makanan yang pedas.

Lalu, makanan mengandung kafein, jenis sayuran yang memicu gas seperti kol, kubis, dan kembang kol.

Buah-buahan yang cenderung asam seperti jeruk, nanas, dan stroberi, serta makanan laut dengan kandungan merkuri yang tinggi seperti kerang hijau dan salmon.

Apa saja peran atau dukungan dari orang sekitar agar ASI yang dihasilkan berkualitas?

Keluarga, tetangga, serta masyarakat sekitar berperan penting agar ibu sukses menyusui.

Beberapa perilaku yang mendukung ibu memperoleh ASI yang berkualitas antara lain dengan membantu ibu menjaga bayi.

Lalu, memotivasi ibu untuk datang ke pos pelayanan terpadu (posyandu), membantu ibu melakukan pekerjaan rumah, dan lain sebagainya.

Ibu yang bahagia tentu akan menghasilkan anak yang bahagia.

Baca Juga: 5 Kreasi Resep Nasi Langgi Khas Jawa untuk Dicoba di Rumah

Itulah jawaban seputar cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk yang dijawab oleh dua dokter spesialis dan ahli laktasi.

Semoga dengan menerapkan cara meningkatkan kualitas ASI agar bayi gemuk di atas, Si Kecil menjadi lebih sehat, ya Moms.

Semoga membantu, ya Moms.