30 Maret 2020

Ini Fakta Hipoksia Pada Anak yang Perlu Dipahami

Simak ya Moms penjelasannya!

Moms, apakah pernah mendapati Si Kecil bernapas pendek-pendek dan cepat? Gejalanya juga disertai dengan kondisi tubuh yang lemas dan warna kulitnya berubah dan tidak lagi cerah? Wah, mungkin saja Si Kecil terserang penyakit hipoksia.

Penyakit hipoksia bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi dan anak-anak. Supaya Moms lebih mengenal penyakit ini dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kenali fakta hipoksia pada anak berikut ini.

Apa Itu Hipoksia?

fakta hipoksia pada anak
Foto: fakta hipoksia pada anak

Foto: Todayonline

Dikutip dari Web MD, hipoksia adalah kondisi ketika jaringan tubuh manusia tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk beraktivitas. Oksigen akan dibawa oleh darah dan alirkan ke seluruh bagian tubuh.

Ketika ada gangguan pada sistem transportasi oksigen sehingga jumlahnya sangat rendah pada darah maka akan terjadi hipoksemia (oksigen rendah dalam darah). Hipoksemia kemudian menyebabkan terjadinya hipoksia (oksigen rendah dalam jaringan).

Kondisi ini ternyata sangat berbahaya. Sebab tanpa oksigen, otak, hati, dan organ-organ tubuh lainnya bisa rusak hanya beberapa menit setelah gejala dimulai.

Jika tidak ditangani dengan tepat bisa mengakibatkan kondisi yang fatal pada anak. Untuk itu penting bagi Moms untuk mengetahui seluk beluk dan fakta hipoksia pada anak dengan lengkap.

Baca Juga: Moms, Lakukan Ini Saat Bayi Alami Hipoksia

Apa Penyebab Penyakit Hipoksia Pada Anak?

fakta hipoksia pada anak
Foto: fakta hipoksia pada anak

Foto: Romper

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor diperlukan untuk terus memasok oksigen dalam sel dan jaringan tubuh Si Kecil, yaitu harus ada cukup oksigen di udara yang dihirup olehnya.

Paru-paru anak harus bisa menghirup udara yang mengandung oksigen dan menghembuskan karbon dioksida, serta aliran darah anak sehat dan mampu mengedarkan darah ke paru-parunya, kemudian mengambil oksigen dan membawanya ke seluruh tubuhnya.

Jika ada masalah dalam satu dari tiga faktor di atas, misalnya takut ketinggian sehingga tidak bisa menghirup napas dan membuang dengan benar, asma, penyakit jantung, maka kondisi hipoksia tidak bisa terhindarkan.

Berikut daftar lengkap penyebab hipoksia yang umum terjadi pada anak:

  • Anemia
  • ARDS (sindrom gangguan pernapasan akut)
  • Asma
  • Kelainan jantung bawaan pada anak-anak
  • Susah bernapas
  • Pneumonia
  • Sleep apnea

Baca Juga: Mengenal Sleep Apnea yang Bisa Sebabkan Kematian

“Sleep apnea terjadi ketika otot saluran napas bagian atas releks saat tidur dan menjepit jalan napas dan menyebabkan kesulitan napas. Pernapasan mungkin berhenti selama 10 detik atau lebih pada satu waktu, sampai refleks masuk dan akhirnya mulai bisa bernapas lagi,” jelasdokter Jonathan Jun, M.D., seorang spesialis obat tidur dan paru-paru di Johns Hopkins Center for Sleep.

Apa Saja Gejala Hipoksia Pada Anak?

fakta hipoksia pada anak
Foto: fakta hipoksia pada anak

Foto: Yahoo

Gejala hipoksia yang terjadi pada anak bisa bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Namun, secara umum gejala hipoksia yang paling sering terjadi adalah:

  • Perubahan warna kulit anak, mulai dari biru menjadi merah ceri
  • Batuk
  • Detak jantung yang cepat
  • Napas cepat
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Napas berbunyi atau mengi
  • Lemas
  • Kehilangan kesadaran

Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Kita Pingsan

Apa yang Harus Moms Lakukan Jika Anak Terserang Hipoksia?

fakta hipoksia pada anak
Foto: fakta hipoksia pada anak

Foto: Dailyexpress

Dari fakta hipoksia pada anak di atas, maka jika Moms tahu kalau Si Kecil memiliki riwayat penyakit bawaan yang memungkinkan hipoksia terjadi dan timbul gejala hipoksia.

Moms bisa langsung bawa Si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat, seperti diberi sumbat kecil di hidung atau melalui alat bantu pernapasan yang menutupi hidung dan mulutnya.

Bagaimana Mencegah Anak Terserang Hipoksia?

fakta hipoksia pada anak
Foto: fakta hipoksia pada anak

Foto: Healthway Medical Group

Hindari anak terpapar dari lingkungan yang bisa menurunkan kadar oksigen yang dihirupnya. Salah satu contohnya adalah lingkungan yang penuh asap rokok atau polusi udara. Siapkan juga alat bantu pernapasan untuk berjaga-jaga jika hipoksia terjadi pada Si Kecil.

Selain itu, hindari penyebab lainnya seperti naiknya asam refluks. “Asam refluks dalam kerongkongan dapat memicu jenis gejala yang sama dengan asma,” kata dokter Albert A. Rizzo, M.D., Kepala Petugas Medis untuk American Lung Association.

Baca Juga: Kenali Gejala Asam Lambung Naik Pada Anak

Deretan fakta hipoksia pada anak di atas tentu membuat Moms semakin mawas diri dan peduli pada kesehatan Si Kecil. Tenang, Si Kecil akan baik-baik saja jika berada di lingkungan yang aman serta selalu terpantau oleh orang tua.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.