Cara Mendisiplinkan Anak yang Benar, Jangan Berteriak atau Memaki
Moms, biasanya jika Moms kesal terhadap Si Kecil, apa yang akan Moms lakukan?
Berteriak? Memaki? Atau mencoba untuk mendisiplinkannya?
Moms, berteriak dan memaki rupanya bukan cara yang tepat lho untuk mendisiplinkan Si Kecil.
Pasalnya dengan berteriak atau memaki, Si Kecil akan mengalami ketakutan dan trauma tersendiri akan hal tersebut.
Ia akan merasa dirinya terpojokkan dan terancam akan suatu hal.
Baca Juga: 5 Tips untuk Orangtua dalam Mendisiplinkan Anak
Tak hanya itu, cara Moms dalam berteriak dan memaki itu rupanya juga bisa ditirukan oleh Si Kecil.
Maka dari itu, sebisa mungkin Moms harus menghindari melakukan hal tersebut pada Si Kecil.
Begini cara Moms mendisiplinkan Si Kecil tanpa harus berteriak dan memaki:
Agar Anak Disiplin, Tetap Konsisten
Foto: pixabay
Jika beberapa pengasuh memperhatikan Si Kecil, kata Dr. Heard-Garris, mintalah setiap orang menegakkan standar perilaku yang sama.
“Membahas aturan yang stabil dan konsisten adalah langkah pertama sebelum Moms berbicara tentang pendekatan disiplin yang sebenarnya,” katanya.
Jika sang Nenek memiliki peraturan yang berbeda dari Ayah, maka Si Kecil yang berusia 3 tahun mungkin bingung (atau, menurut pemantauan ahli, gunakan pengetahuan tentang standar yang berbeda untuk merusak seluruh sistem).
Agar Anak Disiplin, Gunakan Penguatan Positif
Foto: pixabay
Ketika anak-anak Moms berperilaku dengan benar, Dr. Carroll mengatakan untuk memuji mereka untuk kebaikan itu alih-alih hanya menghukum mereka karena hal buruk.
"Lebih penting untuk menghargai perilaku yang baik daripada bersikap negatif," kata Dr. Carroll.
Baca Juga: Menerapkan Kedisiplinan pada Anak Tanpa Menjadi Ibu Kejam
Agar Anak Disiplin, Coba Batas Waktu
Foto: pixabay
Tidak setiap taktik akan bekerja untuk setiap anak. Namun keduanya menyebutkan bahwa timeout bekerja untuk banyak keluarga. Aturan standar adalah satu menit untuk setiap tahun.
Jadi, jika Si Kecil yang berusia 2 tahun tidak akan berhenti melompat di sofa, ia harus pergi ke kamarnya selama dua menit.
Sebutkan perilaku negatifnya saat Moms mendisiplinkannya secara langsung, jadi dia mengerti mengapa dia dihukum.
"Kamu tidak berhenti melompat di sofa, jadi pergilah ke kamarmu dengan waktu yang sangat lama," misalnya.
Jika dia bertindak di luar rumah, sebutkan masalahnya dan keluarkan dia dari situasinya.
"Jika adik tidak berhenti menarik kaleng dari rak, Mama akan pergi meninggalkan toko," lalu pergi. Ujar dr. Caroll.
Baca Juga: Yuk, Tiru Cara Bijak Guru Mendisiplinkan Anak
Jika Batas Waktu Tidak Berfungsi
Foto: pixabay
Jika batas waktu tidak berfungsi, maka ada alternatif.
Jika Moms kesal melihat mainan atau benda tertentu berserakan, singkirkan benda itu lalu abaikan kehancurannya.
Moms juga dapat mencoba mengarahkan perilaku Si Kecil.
"Adik tidak boleh melompat di sofa, ya, adik bisa melompat di lantai."
Untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas, Dr. Heard-Garris memberikan saran seperti ini.
Tanyakan kepada Si Kecil "Hayo, kalau adik mau meminta sesuatu, adik tahu kan bagaimana harus bersikap?"
Menurut US National Library of Medicine National Institute of Health, bahwa disiplin adalah struktur yang membantu Si Kecil masuk ke dunia nyata dengan penuh perasaan bahagia dan efektif.
Disiplin yang efektif dan positif adalah tentang mengajari dan membimbing Si Kecil, bukan hanya memaksa mereka untuk patuh. Si Kecil harus selalu tahu bahwa Moms sebagai orang tua tetap mencintai dan mendukungnya.
Yuk Moms ajari Si Kecil disiplin mulai sekarang!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.