Anak Malas Sikat Gigi Padahal Kena Karies? Ini Cara Atasinya
Moms, pernah mendengar tentang karies gigi? Kondisi tersebut terjadi dan menyerang struktur jaringan keras gigi.
Jangan sepelekan kondisi ini, karena faktanya karies gigi rentan terjadi pada anak dan menyebabkan gigi anak berlubang.
Menurut drg. Nydia Hanan, dokter yang saat ini aktif praktik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, RS H. Darjad Samarinda, dan RS Hermina Samarinda ini, penyakit karies gigi dapat berakibat fatal.
Maka itu, lebih baik mencegah kondisi karies gigi terjadi pada anak dengan menjaga kebersihan gigi dan rutin kontrol ke dokter gigi anak.
“Karies gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan nyeri, kematian saraf gigi (nekrosis) serta infeksi periapikal dan infeksi sistemik yang bisa membahayakan penderita, dan bahkan bisa berakibat kematian,” ungkap drg. Nydia, saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, pada Selasa (9/4) lalu.
Baca Juga: Ini Yang Bisa Moms Lakukan Saat Gigi Susu Anak Mulai Tanggal
Proses lubang gigi dapat disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah.
Sebuah gigi mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Nah, ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
“Tanda awal dari karies gigi adalah munculnya bercak putih (white spot) pada permukaan gigi anak. Segera lakukan perawatan ke dokter gigi anak jika Moms menemukan kondisi ini pada anak,” lanjut drg. Nydia.
Anak Sulit Sikat Gigi, Ini Upaya Mengatasinya
Foto: parentingsquad
Jika anak sudah ditemukan gejala karies gigi, penting untuk menjaga kesehatan giginya yaitu sikat gigi secara rutin.
Namun, mengajak anak untuk sikat gigi sendiri bukan hal yang mudah. Mereka kerap menolak dan bahkan menjadi rewel saat diajak untuk sikat gigi.
Hal ini biasanya terjadi karena keterlambatan dalam mengenalkan rutinitas menyikat gigi pada anak, padahal kebiasaan ini harus dimulai sejak dini, yaitu saat anak tumbuh gigi pertama kali.
Namun, tenang saja, Moms. Ada upaya untuk mengatasi anak yang sulit diajak sikat gigi yaitu dengan metode mendekap dan menyikatkan giginya.
“Metode tersebut lumrah di dunia gigi anak, terutama ketika gigi geligi anak sudah mulai tumbuh. Usaha tersebut juga mengajarkan anak sejak dini agar menyikat gigi setelah asupan makanan dan minuman masuk,” ujar drg. Nydia, yang tergabung sebagai anggota IDGAI (Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia) Jawa Timur ini.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Gigi Anak Dengan Makanan Tinggi Serat
Perlu Moms ketahui juga, karies gigi memiliki tingkat kedalamannya. Jika sudah terjadi karies, maka sebaiknya periksakan kondisi anak ke dokter gigi anak terdekat.
Banyak cara untuk penambalan karies sesuai dengan kedalamannya dengan macam-macam pendekatan sebelum ke dokter gigi anak. Jadi, berikan penjelasan kepada anak sebelum mengunjungi dokter gigi anak, ya.
Proses menyikat gigi pada anak bisa dilakukan sejak anak tumbuh gigi pertama kali. Namun, untuk penggunaan pasta gigi harus disesuaikan dengan usia anak.
Menurut drg. Nydia, jika anak berusia di bawah 2 tahun atau belum bisa berkumur sendiri, pastikan ukuran pasta gigi sebesar biji beras.
Namun jika anak berusia 2 tahun ke atas dan sudah bisa diajarkan untuk berkumur, Moms bisa memakai pasta gigi mengandung fluoride sebesar kacang polong.
Jaga kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini agar terhindar dari gangguan kesehatan apa pun, ya, Moms!
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.