Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara
Anak hiperaktif terlambat bicara, merupakan kondisi umum yang kerap kali dijumpai dan dipertanyakan oleh orang tua.
Moms, anak hiperaktif biasanya disebabkan oleh gangguan bernama ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus dan perhatian pada tugas atau aktivitas tertentu.
ADHD termasuk gangguan mental yang memengaruhi perilaku anak. Mereka biasanya memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, akibatnya bisa berdampak pada prestasi anak di sekolah.
Sedangkan, tidak ada penyebab khusus anak hiperaktif terlambat bicara ya, Moms.
Terlambat bicara pada anak juga bukan suatu diagnosis, melainkan suatu gejala dari adanya masalah kesehatan lainnya yang perlu Moms perhatikan.
Keterlambatan bicara bisa terkait dengan kondisi disorder dan ADHD yang juga bisa memicu anak menjadi terlambat bicara.
Nah, untuk lebih jelasnya, tim Orami sudah mewawancarai Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, Psikolog RS Pondok Indah, Bintaro Jaya. Yuk, simak!
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter Kandungan Seputar Jengger Ayam pada Wanita, Apakah Berbahaya?
Kata Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara
Intip jawaban mengenai anak hiperaktif terlambat bicara yang dijawab oleh Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, Psikolog RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, ya Moms agar lebih jelas.
1. Apakah ada penyebab khusus soal anak hiperaktif terlambat bicara?
Penyebab khusus anak hiperkatif terlambat bicara, sih, tidak ada. Keterlambatan bicara itu bukan diagnosa.
Jadi, speech delay itu bukan diagnosa.
Speech delay adalah tanda awal yang perlu diwaspadai orang tua karena mengarah ke macam-macam kondisi. Bisa juga murni karena kurang stimulasi dari orang tua.
Nah, kalau yang kurang stimulasi biasanya dokter akan melakukan terapi sebentar saja. Misalnya, dua bulan tiga bulan perkembangannya bisa pesat banget.
Tapi, bisa juga speech delay ditandai karena anak ini mengalami suatu kondisi disorder tertentu.
Baik karena dia ADHD, bisa jadi autism, bisa juga mengalami intellectual disability.
Jadi, itu ya speech delay bukan suatu diagnosa tapi kondisi awal yang perlu sekali diperhatikan orang tua karena bisa jadi anaknya mengalami disorder atau kondisi lainnya yang harus segera diperiksakan.
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Bicara? Ini Cara Stimulasinya serta Tanda Anak Terlambat Bicara
2. Bagaimana pemeriksaan dan diagnosa anak hiperaktif?
Jadi, ADHD itu adalah suatu gangguan bawaan. Jadi, anak itu sudah terlahir dengan ADHD disebabkan karena adanya gangguan pada neurodevelopmental.
Kemudian, pemeriksaan dan diagnosis ADHD itu, dilakukan dengan mewawancarai orang tua dan mengobservasi anaknya.
Ada beberapa gejala yang harus dipenuhi oleh seorang anak sebelum dia bisa didiagnosa mengalami ADHD.
3. Apakah semua anak hiperaktif akan mengalami terlambat bicara?
Kalau terlambat bicara pada anak, itu dia ada patokannya seperti misalnya yang harus diperhatikan itu, di usia 6 bulan kalau anak dipanggil tidak menengok, itu sudah harus diperhatikan.
Kemudian, sampai dengan usia 12 hingga 14 bulan kalau belum ada kata pertama itu juga harus diperhatikan.
Kemudian di range usia 2 tahun hingga 2 tahun setengah kalau anak ini belum bisa mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata itu juga perlu diperhatikan.
Biasanya ciri-ciri itu ya, start dari 6 bulan sampai kurang lebih usia 2 hingga 2 setengah tahun.
Nah, sebaiknya jika orang tua sudah menemukan anaknya sudah berumur 2 tahun atau 2 tahun setengah, tapi belum bisa mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata tersebut, sebaiknya diperiksakan.
Sebaiknya juga melakukan program terapi bicara sehingga keterlambatan bicaranya bisa segera diatasi.
Baca Juga: 6 Tanda Balita Moms Termasuk Anak Hiperaktif
4. Bagaimana cara mengatasi anak terlambat bicara dengan kondisi hiperaktif?
Terapi untuk anak speech delay yang berarti terapi bicara.
5. Apakah anak dengan kondisi hiperaktif bisa berperilaku sama, seperti anak tanpa kondisi hiperaktif?
Anak dengan ADHD tetap bisa berperilaku sama seperti anak yang tidak terdiagnosa ADHD.
Jadi, secara kasat mata itu, baik dari tampilannya, baik dari perilakunya, komunikasinya sama saja seperti anak-anak lainnya.
Kondisi yang paling membedakan itu adalah ketika anak ADHD belajar di kelas, itu dia akan sangat sangat mudah terdistraksi baik oleh stimulus auditori, misalnya temannya mengajak ngobrol, dia akan ikut juga ngobrol.
Bisa juga dengan stimulus visual misalnya dia terdistraksi dengan pensil, kotak pensil, buku-buku, pokoknya barang-barang yang ada di sekitarnya.
Kemudian juga, anak ADHD itu biasanya ketahanannya pendek.
Jadi kalau baru saja belajar 5 sampai 10 menit, sudah tidak betah dan inginnya sudah berdiri dari kursi, ingin main.
Kemudian, mereka juga kurang menyukai tugas-tugas yang sifatnya panjang seperti tugas-tugas membaca, tugas-tugas yang memerlukan dia untuk mempertahankan perhatian mental.
Kurang lebih seperti itu yang membedakan.
Biasanya anak ADHD itu sangat sering jalan-jalan di kelas, keluar kelas, ataupun kalau dia duduk dia pasti akan melakukan yang namanya fidgeting.
Fidgeting adalah gerakan berulang pada kaki dan tangan yang tidak bertujuan.
Seperti menendang-nendang kaki meja atau dia sobek-sobek ujung buku atau meretelkan penghapusnya nah itu ciri khasnya.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Anak ADHD, Moms Perlu Tahu!
6. Apa ciri-ciri anak hiperaktif terlambat bicara?
Iya, biasanya anak dengan ADHD itu gejala awalnya ada keterlambatan perkembangan bicara.
Tapi, tidak semua anak ADHD mengalami keterlambatan perkembangan bicara tapi umumnya iya.
7. Bagaimana cara mengatasi anak terlambat bicara dengan kondisi hiperaktif?
Nah, kalau ini (anak hiperaktif) anaknya tidak cukup hanya di program terapi bicara saja biasanya terdapat terapi lain.
Misalnya terapi sensori integrasi untuk menurunkan kadar hiperaktivitas anak dan meningkatkan fokus anak.
8. Apa yang bisa orang tua lakukan di rumah?
Orang tua harus bisa bekerja sama dengan terapis. Jadi biasanya jika sudah mengikuti program terapi, orang tua bisa meminta home program dari terapis.
Jadi, terapis akan merancang program khusus yang juga bisa orang tua lakukan secara mandiri di rumah untuk menstimulasi perkembangan anaknya.
Biasanya kalau untuk terapi bicara ada tips khususnya.
Misalnya orang tua diminta untuk:
- Melatih penguasaan kosa kata anak.
- Diminta untuk banyak melakukan komunikasi dua arah.
- Diminta untuk mengurangi penggunaan gadget, handphone, TV pada anaknya.
Sedangkan jika kaitannya dengan terapis sensori integrasi, biasanya program di rumahnya itu banyak melakukan aktivitas fisik seperti:
Tapi, disesuaikan dengan kondisi anaknya ya, itu hanya beberapa contoh saja.
Nah, itulah informasi seputar anak hiperaktif terlambat bicara yang dijelaskan langsung oleh Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA Psikolog RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, ya Moms.
Semoga pertanyaan Moms terjawab!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.