Baby Sitter Aniaya Balita 2,5 Tahun, Ini Tips Agar Anak Aman Ditinggal Bersama Pengasuh
Kesibukan Moms dan suami tak jarang akhirnya membuat Si Kecil harus dititipkan bersama baby sitter. Saat ditinggal oleh Moms, merupakan sebuah hal yang wajar bila Si Kecil tak bisa diam alias menangis, mungkin saja mereka lapar atau menginginkan sesuatu namun belum dapat berbicara.
Hal ini tentu harus dipahami khususnya oleh baby sitter, jangan sampai karena kesal terhadap tangisannya malah membuat para baby sitter tega menyiksa anak asuhnya.
Baca juga: Sebelum Balita Melakukan 4 Hal Berbahaya Ini, Ajarkan Terlebih Dahulu Cara yang Aman
Baby Sitter Aniaya Balita 2,5 Tahun
foto: kumparan.com
Pada 29 Januari 2018, seorang baby sitter di daerah Kembangan, Jakarta Barat, dilaporkan karena tega menganiaya seorang balita berusia 2,5 tahun. Alasan Pelaku berinisial FY ini, adalah kesal karena balita yang diasuh tak kunjung diam.
Awalnya pelaku sedang mengasuh korban yang ingin ditidurkan dipangkuannya, namun karena tak kunjung diam dari tangisnya, pelaku pun kesal dan memukul pipi korban.
Bahkan tak hanya memukul, pelaku juga sampai menggigit rahang balita tersebut tepat di sebelah kanan hingga meninggalkan bekas gigitan. Saat mengetahui hal tersebut, orang tua korban langsung melaporkan pelaku ke Polsek setempat. Pelaku pun memang mengakui bahwa ia melakukan tersebut, dan akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal 351 (1) sub pasal 80 UURI No.35 th 2014.
Baca juga: Hati-hati, 5 Jenis Kecelakaan Ini Sering Terjadi Pada Balita!
Tips Agar Anak Aman Bersama Baby Sitter
1. Adaptasi dengan baby sitter
Tak semua anak mudah beradaptasi dengan seseorang yang baru mereka kenal, apalagi dengan baby sitter baru. Kendala semakin bertambah bilamana baby sitter tak mampu menunjukan sikap yang bersahabat.
Untuk itu, penting sekali bagi Moms untuk bisa mengakrabkan Si Kecil dengan baby sitter-nya. Hal ini sangat membantu untuk membuat Si Kecil tidak merengek saat Moms tinggal. Bila Moms tak ada waktu untuk membimbing Si Kecil bersama baby sitter barunya, mintalah baby sitter lamanya untuk membantu Moms sebelum ia benar-benar berhenti.
Hal ini akan sangat mudah bagi baby sitter yang baru untuk memahami kebiasaan Si Kecil. Ingat ya, tak hanya Si Kecil yang harus beradaptasi, Moms juga harus mengakrabkan diri dengan baby sitter agar lebih memahami bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan mereka.
2. Hindarkan baby sitter melakukan hal yang tidak disukai Si Kecil
Si Kecil pasti memiliki hal-hal yang tidak dia sukai. Hal ini harus benar-benar Moms pahami, dan jangan sampai dilakukan oleh baby sitter. Mengapa hal ini menjadi penting?
Ketika baby sitter melakukan hal yang tak disukai Si Kecil, bukan tak mungkin Si Kecil menjadi tak suka dan akan selalu menangis saat bersama baby sitter mereka.
Baca juga: Meski Ada Manfaatnya, Etiskah Balita Dipakaikan Harness?
3. Upayakan ada keluarga di rumah
Saat meninggalkan Si Kecil, upayakanlah jangan benar-benar meninggalkan Si Kecil sampai Moms merasa baby sitter tersebut benar-benar bisa dipercaya. Upayakanlah ada anggota keluarga di rumah, seperti orang tua atau mertua Moms untuk membantu mengawasi Si Kecil. Moms juga bisa bantuan asisten rumah tangga yang sudah terpercaya untuk mengawasi baby sitter tersebut.
4. Gunakan CCTV
Di era yang serba canggih seperti sekarang, Moms bisa memanfaatkan teknologi, sehingga dapat memudahkan Moms untuk mengawasi atau melakukan segala sesuatunya dari jarak jauh.
Dengan memasangg CCTV di rumah, Moms tentu tetap bisa melihat aktivitas Si Kecil di rumah meskipun sedang berada di kantor maupun di tempat lain.
Selalu waspada supaya hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.