Ini Penyebab Diare pada Balita, Tidak Selalu karena Infeksi!
Salah satu masalah pencernaan yang sering dialami anak balita adalah diare. Saking seringnya terjadi, Moms mungkin bertanya-tanya tentang penyebab diare pada balita ini.
Para dokter bahkan membuat julukan khusus untuk kasus diare yang sering diderita balita, yakni diare balita.
Diare balita berbeda dengan penyakit diare yang umumnya disebabkan oleh parasit, bakteri, atau virus, terutama rotavirus.
Dikutip dari lembar fakta yang diterbitkan oleh North American Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (NASPGHAN), diare balita adalah tipe diare nonspesifik kronis yang lazim diderita oleh bayi mulai dari usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai diare pada balita, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya?
Jika ya, simak artikel ini hingga akhir, ya Moms!
Baca Juga: Diare pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Diare pada Balita
Menurut Marsha H. Kay, M.D., dokter spesialis gastroenterolog anak dan kepala endoskopi anak di Cleveland Clinic Children’s Hospital di Cleveland, Ohio, penyebab diare pada balita bisa disebabkan karena anak terlalu banyak mengonsumsi minuman manis.
Karena terlalu banyak mengonsumsi minuman berkadar gula tinggi, sistem pencernaan Si Kecil jadi “kebanjiran” cairan dan gula sehingga memicu diare.
Anak yang menderita diare balita anak mengeluarkan BAB encer sebanyak 3−10 kali dalam sehari.
Keinginan untuk BAB biasanya muncul pada siang hari saat Si Kecil sedang beraktivitas atau tiap kali setelah ia selesai makan.
Meski demikian, anak yang menderita “diare balita” tidak akan mengalami penurunan berat badan anak, tetap aktif, dan memiliki nafsu makan seperti biasa.
Menurut dr Kay, pencegahan “diare balita” sangat mudah, yaitu orang tua hanya perlu membatasi atau bahkan menghentikan asupan minuman bergula tinggi pada anak.
Moms juga sebaiknya tidak langsung memberikan obat “anti-diare” kepada anak, kecuali memang direkomendasikan oleh dokter.
Selain, penyebab diare pada balita yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa penyebab diare pada balita lainnya, seperti:
- Kesulitan mencerna makanan tertentu (intoleransi makanan)
- Respons sistem imun terhadap makanan tertentu (alergi makanan)
- Parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air
- Reaksi terhadap obat-obatan
- Penyakit usus, seperti penyakit radang usus
- Masalah pada cara kerja lambung dan usus (gangguan usus fungsional), seperti sindrom iritasi usus besar
- Operasi pada lambung atau kantong empedu
Baca Juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Harus Moms Waspadai
Tanda Diare karena Infeksi
Namun, bila diare yang diderita Si Kecil dibarengi dengan rasa nyeri atau sakit di perut, kemungkinan itu bukan diare balita, melainkan tanda adanya infeksi.
Penyebab diare pada balita di luar minuman bergula tinggi adalah:
- Sensitivitas terhadap makanan tertentu
- Alergi terhadap makanan tertentu
- Kondisi kesehatan khusus, seperti menderita celiac disease (tidak dapat mengonsumsi gluten) atau radang usus
- Gangguan penyerapan nutrisi dan cairan secara memadai dari makanan
Baca Juga: 7 Langkah Mudah Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut
Kapan Perlu ke Dokter?
Moms, berikut adalah beberapa tanda dan kondisi yang menunjukkan bahwa Moms perlu segera membawa Si Kecil ke dokter ketika dia mengalami diare:
- Diare berlangsung lebih dari 3 hari
- Anak demam tinggi
- Anak muntah terus-menerus
- Anak terlihat sangat lemas
- Tinja anak berdarah atau berwarna hitam
- Anak tidak mau minum sama sekali
Pengobatan Diare pada Anak
Setiap anak berbeda-beda, begitu juga pengobatannya. Dokter akan memilih pengobatan yang paling tepat untuk anak Moms, tergantung dari usianya, kondisi kesehatannya, dan apa yang menyebabkan diare.
Selain mengonsumsi obat-obatan medis yang diberikan dokter, Moms juga bisa membantu pengobatan diare pada anak agar lebih optimal dengan melakukan beberapa langkah, di antara lain:
- Berikan Oralit
Oralit adalah minuman khusus yang mengandung gula dan garam dalam jumlah yang pas. Minuman ini sangat penting untuk mengganti cairan dan mineral yang hilang akibat diare.
- Hindari Minuman Manis
Jangan berikan anak Moms minuman bersoda, jus buah, atau minuman olahraga. Minuman-minuman ini justru bisa memperparak diare.
- Jangan Berikan Air Putih Terlalu Banyak
Memberikan terlalu banyak air putih bisa mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh anak.
Baca Juga: 12 Doa untuk Anak yang Sakit agar Cepat Sembuh, Yuk Lafalkan
Cara Mengatasi Diare
Bila diare pada balita menghampiri Si Kecil, Moms perlu memastikan ia mendapat asupan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi diare pada balita:
Ganti Cairan yang Hilang
- Oralit: Oralit adalah larutan yang sangat penting untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Berikan oralit secara teratur sesuai petunjuk pada kemasan.
- ASI atau Susu Formula: Terus berikan ASI atau susu formula pada bayi yang masih ASI eksklusif atau susu formula. Nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk membantu tubuh Si Kecil pulih.
- Hindari Minuman Manis: Jangan berikan minuman bersoda, jus buah, atau minuman olahraga. Minuman ini justru bisa memperparah diare.
Perhatikan Makanan
- Makanan Mudah Dicerna: Setelah diare membaik, berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur, pisang, dan nasi tim.
- Hindari Makanan Pedas, Berminyak, dan Berserat Tinggi: Makanan jenis ini bisa memperparah diare.
- Masak Makanan dengan Benar: Pastikan makanan yang diberikan pada anak bersih dan dimasak dengan benar.
Jaga Kebersihan
- Cuci Tangan: Ajak anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Bersihkan Lingkungan: Jaga kebersihan lingkungan sekitar anak agar terhindar dari kuman penyebab diare.
Istirahat yang Cukup
- Tidur yang Cukup: Istirahat yang cukup akan membantu tubuh anak pulih lebih cepat.
Anak yang dehidrasi akan memperlihatkan tanda-tanda seperti berikut:
- Tubuhnya tidak memproduksi urine, atau hanya dalam jumlah sedikit dan berwarna gelap
- Merasa sangat haus
- Menangis, tetapi tidak mengeluarkan air mata
- Mulut dan kulitnya terlihat kering
Baca Juga: 10 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Jangan Keliru!
Bila Moms melihat ada darah pada tinja anak diare, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Dengan memahami penyebab diare pada balita, Moms dapat memberikan penanganan yang tepat.
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Diarrhea.aspx
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children
- https://www.healthdirect.gov.au/diarrhoea-in-children
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15735476/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.