Kenali Fase Demam Berdarah, Waspada Fase Kritis, Jangan Sampai Terlambat Penanganannya!
Agar pengobatan tepat dilakukan, perlu untuk tahu gejala apa saja yang muncul pada setiap fase demam berdarah?
Memahami tahapannya dapat membantu kita untuk menangani dengan tepat dari setiap gejala demam berdarah yang muncul.
Dengan perawatan yang tepat tentunya akan membantu proses pemulihan juga agar sakit tidak berlangsung lebih lama.
Baca Juga: Aspergilosis, Infeksi Jamur yang Menyerang Sistem Pernapasan
Penyebab Demam Berdarah
Demam berdarah terjadi akibat gigitan nyamuk yang membawa virus dengue.
Di Indonesia teridentifikasi ada tiga jenis nyamuk yang bisa menularkan virus dengue, yaitu Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Aedes scutellaris.
Melansir dari Eijkman Institute, virus dengue terbagi dalam empat jenis virus, yang dikenal sebagai serotipe, yaitu virus dengue serotipe-1 (DEN-1), DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Keempat virus serotipe tersebut menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan sehingga dapat pula disebut sebagai empat virus yang berbeda.
Ketika nyamuk Aedes menggigit orang yang telah terinfeksi virus dengue, nyamuk tersebut dapat menjadi pembawa virus tersebut.
Jika nyamuk ini menggigit orang lain, maka orang tersebut dapat tertular virus dengue dan selanjutnya dapat mengalami demam berdarah. Begitulah virus tersebut menyebar.
Dalam kasus yang jarang terjadi, demam berdarah dapat menyebabkan bentuk penyakit yang lebih serius yang disebut demam berdarah dengue (DBD).
DBD inilah yang berisiko mengancam jiwa dan perlu segera ditangani dengan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!
Mengenal Fase Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah menyebabkan demam menggigil, gangguan pencernaan, dan nyeri otot.
Melansir dari Clinical Microbiology Reviews, setelah seseorang digigit nyamuk yang memiliki infeksi virus, virus tersebut akan mengalami masa inkubasi 3 sampai 14 hari (rata-rata, 4 sampai 7 hari).
Setelah itu orang tersebut mungkin mengalami demam akut disertai dengan berbagai tanda dan gejala nonspesifik.
Yang membedakan demam berdarah dengan demam lain, adanya fase demam yang dialami oleh setiap pasien, yaitu:
Fase 1 (Fase Akut)
Fase ini ditandai dengan demam yang terjadi pada hari pertama hingga hari kelima.
Pasien dewasa yang mengalami fase ini akan demam tinggi (39-40 derajat Celcius), disertai gejala berikut:
- Nyeri perut
- Mual
- Muntah
Paracetamol dan antipiretik (antimuntah) penting diberikan untuk menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi.
Sirkulasi cairan untuk pasien akan digantikan oleh rehidrasi dengan makanan dan cairan elektrolit.
Pada anak, kondisi ini bisa ditandai kondisi tubuh lemah dan tidak nafsu makan.
Baca Juga: 10 Daftar Minuman Penurun Demam yang Alami
Fase II (Fase Kritis)
Pada fase demam berdarah ini, ditunjukkan dengan menurunnya suhu tubuh pada hari kelima hingga hari ketujuh.
Selain itu, plasma (bagian cairan dari komponen darah) bocor dan tekanan darah akan turun.
Gejala yang ditunjukkan pada fase kritis, di antaranya:
- Merasa lemah
- Gelisah
- Kulit terasa dingin dan lembap
- Denyut nadi cepat
Pada kasus yang parah dengan trombosit menjadi sangat rendah, sehingga dapat menyebabkan perdarahan, seperti:
- Muntah darah
- Gusi berdarah
- Mimisan
- Perdarahan internal
Bahkan, bisa menyebabkan kematian karena kegagalan sirkulasi atau kegagalan pernapasan akibat perdarahan internal atau retensi cairan.
Agar kondisi ini tidak terjadi, pasien harus mendapatkan cairan intravena yang tepat.
Baca Juga: Demam Rematik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Fase III (Fase Pemulihan)
Fase demam berdarah ini menandakan bahwa tubuh mampu melewati fase kritis. Artinya, pasien sedang dalam masa pemulihan.
Biasanya dibutuhkan beberapa hari bagi pasien untuk kembali normal.
Pada tahap ini, pasien menunjukkan beberapa tanda-tanda berikut:
- Nafsu makan kembali membaik.
- Denyut nadi yang lebih lambat.
- Muncul ruam DBD di kaki dan lengan.
Setiap orang dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda, termasuk pada orang dewasa dan anak-anak.
Gejala yang disebutkan di atas adalah gejala yang paling umum terjadi.
Namun, anak-anak akan lebih rentan mengalami kebocoran plasma pada fase kritis dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca Juga: Beda dengan DBD, Kenali Demam Kuning yang Bisa Sebabkan Jaundice
Kapan Harus ke Dokter?
Melansir dari situs Mayo Clinic, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan pendarahan internal dan kerusakan organ.
Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang berbahaya, menyebabkan syok. Pada beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.
Wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan dapat menyebarkan virus ke bayi saat melahirkan.
Selain itu, bayi dari ibu yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
Oleh karena itu, jika Moms, Dads, atau anggota keluarga mengeluhkan gejala yang mengarah pada demam berdarah, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Terutama jika mengalami demam tinggi, kelemahan, disertai nyeri tubuh parah. Memang tidak ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah.
Namun, pengobatan difokuskan dengan menggantikan cairan tubuh yang hilang, serta meringankan gejala yang dialami pasien.
Baca Juga: 15 Cara Mengusir Nyamuk dengan Bahan Alami, Ampuh Bikin Nyamuk Tidak Datang Lagi
Penting bagi Moms dan keluarga di rumah untuk memahami fase demam berdarah.
Ini karena fasenya bisa menjadi patokan pembeda demam berdarah dengan demam lain.
Dengan begitu, orang yang terkena demam berdarah akan lebih cepat tanggap memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan perawatan.
Selain itu, agar tidak terjadi hal yang sama, lakukan tindakan pencegahan terjadinya demam berdarah dengan selalu membersihkan bak mandi, tidak menumpuk pakaian, dan menggunakan losion anti nyamuk.
Jaga rumah tetap bersih agar terhindar dari sarang nyamuk.
- https://promkes.kemkes.go.id/?p=7443
- https://www.onlymyhealth.com/what-stages-dengue-12977600932
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC88892/
- https://kidshealth.org/en/parents/dengue.html
- http://www.eijkman.go.id/blog/demam-berdarah-dengue-problematika-interaksi-virus-pejamu-dan-vektor/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.