Waspada Flu Singapura, Infeksi Virus yang Patut Diperhatikan
Banyak orang yang ketakutan dan merinding saat mendengar flu Singapura atau biasa juga dikenal dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand-Foot-and-Mouth Disease).
Penyakit masa anak-anak ini sangat menular serta mudah menyerang di ruang bermain, pusat penitipan anak, dan ruang kelas prasekolah.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, flu Singapura bisa menyebar melalui udara, kontak fisik dengan penderita, dan menyentuh barang yang telah terkena virus.
Flu Singapura ditandai dengan lecet atau luka pada mulut dan ruam yang muncul di tangan dan kaki.
Infeksi ini rentan menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, anak-anak dan orang dewasa juga bisa terkena.
Yuk, Moms ketahui lebih lanjut mengenai flu Singapura di bawah ini!
Baca Juga: Serba-serbi JMS School, Mulai dari Kurikulum, Fasilitas, hingga Biaya!
Apa Itu Flu Singapura?
Flu Singapura adalah infeksi menular yang disebabkan oleh virus.
Umumnya penyakit ini menyerang anak yang berusia di bawah 10 tahun, meski tidak menutup kemungkinan juga orang dewasa bisa mengidapnya.
Asisten professor klinis pediatric di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, Sarah Kohl, MD menyebut istilah penyakit tangan, kaki, dan mulut ini berasal dari tanda ruam yang umumnya muncul di bagian sesuai dengan namanya.
Biasanya, setelah terkena penyakit ini, para penderita akan demam tinggi kemudian baru timbul ruam tersebut
Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie, coxsackievirus A16 yang hidup dalam cairan hidung, tenggorokan, air ludah, tinja, dan cairan pada ruam kulit.
Meskipun tidak ada obat atau perawatan medis untuk flu Singapura ini, dokter dapat membantu lebih nyaman saat penyembuhan.
Baca Juga: Profil Rasuna Said, Pahlawan Perempuan Indonesia yang Menjadi Wajah Google Doodle
Gejala Flu Singapura
Saat mengalami flu Singapura, maka tubuhnya dapat menimbulkan beberapa gejala.
Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul:
1. Demam dan Lemas
Gejala flu Singapura yang pertama dan cukup mudah dikenali, yakni demam dan kondisi tubuh yang lemas.
Demam merupakan tanda awal seseorang mengalami sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya.
Oleh karena itu, Moms harus terus memantau bagaimana suhu tubuhnya.
2. Sakit Tenggorokan
Pada gejala flu Singapura, luka lepuh di dalam mulut, lidah, gusi, bahkan tenggorokan biasanya akan mulai muncul pada 1-2 hari setelah terjadinya demam.
Luka mulut bisa membuat pasien sakit untuk menelan, sehingga memastikannya mendapat cukup air dan kalori adalah sesuatu hal yang wajib dilakukan.
Baca Juga: Pil KB Darurat: Cara Kerja, Jenis, hingga Keefektifannya dalam Mencegah Kehamilan
3. Tidak Nafsu Makan
Luka di tenggorokan tentu saja akan membuat Moms tidak memiliki nafsu makan yang baik.
Terlebih lagi dengan kondisi tubuh yang kurang fit (malaise).
Perlu Moms ketahui bahwa beberapa orang, terutama yang mengalami gejala flu Singapura mungkin juga mengalami dehidrasi jika mereka tidak mampu menelan cairan yang cukup.
Jika terjadi kondisi ini, Moms harus mencari perawatan medis agar bisa ditangani sesuai dengan masalahnya.
4. Ruam pada Tangan dan Kaki
Pada saat mengalami luka pada mulut, Moms mungkin juga mengalami ruam pada telapak tangan atau telapak kakinya.
Bintik-bintik kecil atau mungkin muncul luka pada lutut, siku, dan bokong juga merupakan tanda gejala flu Singapura.
Ruam ini bisa berubah menjadi lepuh.
5. Gejala Lainnya pada Tubuh
Seseorang yang terinfeksi flu singapura juga mungkin mengalami nyeri otot atau gejala flu lainnya, seperti:
- Mudah marah atau gelisah
- Tidur lebih sering atau lama dari biasanya
- Mengigau saat tidur
- Produksi air liur lebih banyak karena sakit di dalam mulut
- Sakit kepala
Perlu Moms ketahui bahwa flu singapura sebenarnya bukanlah suatu penyakit yang berat.
Tidak semua orang akan mendapatkan empat gejala tersebut.
Beberapa orang, dapat terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala flu singapura sama sekali.
Akan tetapi, mereka masih dapat menularkan virus kepada orang lain.
Baca Juga: 12+ Merek Beras Putih dan Merah Terbaik, Langsung Check Out Moms!
Penyebab Flu Singapura
Penyebab flu Singapura yang paling umum adalah virus bernama coxsackievirus A16.
Coxsackievirus sendiri adalah bagian dari kelompok virus enterovirus.
Dalam beberapa kasus, virus lain dari enterovirus juga bisa menyebabkannya.
Virus penyebab flu Singapura ini dapat dengan mudah menular.
Seseorang bisa menderita flu Singapura setelah tertular dari:
- Cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.
- Air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.
- Cairan yang berasal dari luka melepuh.
- Permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.
Penyakit ini juga rentan untuk terjadi pada penitipan anak.
Hal ini karena anak-anak ini rutin mengganti popok dan melakukan toilet training.
Saat hal tersebut dilakukan, mungkin saja anak memasukkan tangan ke dalam mulut.
Bahkan setelah anak sembuh, virus masih berada di dalam tubuh selama beberapa minggu. Artinya masih bisa menulari orang lain.
Baca Juga: Sinopsis Film Escape Room, Terjebak dalam Permainan Maut Demi Uang
Komplikasi Flu Singapura
Sebenarnya kasus flu Singapura yang berujung pada komplikasi terbilang jarang terjadi.
Akan tetapi, ada beberapa komplikasi flu Singapura yang perlu diwaspadai, yaitu:
1. Dehidrasi
Luka yang muncul pada rongga mulut dan tenggorokan, bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk makan atau minum.
Nah, kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya dehidrasi.
Dehidrasi memiliki tingkatan, ada yang ringan dan mudah ditangani, sedang, atau parah.
Dehidrasi parah bisa bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati
2. Ensefalitis
Komplikasi flu Singapura yang satu ini sangat serius, tetapi sangat pula jarang terjadi.
Ensefalitis sendiri merupakan peradangan pada jaringan otak yang bisa menyebabkan gangguan saraf.
Terdapat 2 jenis ensefalitis, yaitu primer dan sekunder.
Ensefalitis primer terjadi saat virus langsung menyerang otak dan saraf tulang belakang.
Sedangkan pada ensefalitis sekunder, infeksi virus pertama terjadi di mana saja dalam tubuh dan kemudian menjalar ke otak.
3. Meningitis Virus
Flu Singapura juga bisa menyebabkan meningitis bila virusnya masuk ke dalam selaput dan cairan otak.
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Meningitis tidak boleh disepelekan karena dapat bersifat fatal jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
Nah, meningitis ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, apalagi jika terlambat terdeteksi.
Berikut adalah beberapa bahaya meningitis:
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
- Keterlambatan perkembangan
- Cerebral palsy
- Kelumpuhan
- Penurunan kemampuan dalam belajar
Baca Juga: 17 Cara Berhubungan agar Tidak Hamil, Cocok untuk yang Tidak Ingin Menambah Anak Lagi!
Apakah Ada Salep untuk Flu Singapura?
Pada kebanyakan kasus, flu Singapura dapat sembuh tanpa pengobatan.
Menurut American Academy of Dermatology, penyakit ini biasanya akan sembuh dalam 7-10 hari.
Penyakit ini hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Pada kebanyakan kasus, HFMD hilang dalam 7 sampai 10 hari.
Salep untuk flu Singapura secara khusus tidak ada.
Bahkan, pada kebanyakan kasus sebenarnya tidak diperlukan.
Untuk meredakan gatal dan ruam yang dialami, dokter mungkin hanya menyarankan perawatan rumahan.
Jika ada gejala nyeri lain yang dialami, dokter kulit dapat memberikan pengobatan untuk meredakan gejala tersebut.
Namun, penting untuk tidak asal membeli salep untuk flu Singapura, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Baca Juga: Mengenal Imunoterapi: Persiapan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mengobati Flu Singapura
Tidak ada cara khusus untuk melakukan pengobatan flu singapura.
Artinya, tidak ada obat yang secara spesifik diindikasikan sebagai obat flu singapura.
Pengobatan flu singapura pada anak atau pada dewasa sama saja.
Yang dilakukan hanya menghilangkan gejala-gejalanya sambil berupaya menjaga asupan cairan dan kalori dalam jumlah yang cukup.
Biasanya penderita akan membaik dalam 7 - 10 hari setelah gejala pertama penyakit
Menurut dokter anak di CHOC Children Hospital di California, Jonathan Auth, MD, ada beberapa hal yang perlu diketahui saat melakukan pengobatan flu singapura di rumah, yaitu:
1. Persiapkan Penghilang Rasa Sakit
Moms dan Dads bisa menanyakan kepada dokter tentang obat penghilang rasa sakit yang tepat seperti ibuprofen atau asetaminofen, dan ikuti prosedur sesuai dosis.
Professor pediatric di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Baltimore, Adam Spanier, MD, mengatakan bahwa, minum penghilang rasa sakit ini sebelum waktu makan akan membuat nyaman untuk mengunyah serta menelan baik.
Tak lupa, beritahu juga dokter bila suhu tubuh tetap tinggi setelah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut.
Namun, sebaiknya Moms dan Dads menghindari untuk memberikan aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.
Menurut Journal of New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority, penggunaan aspirin pada anak-anak tidak dianjurkan karena berisiko menyebabkan sindrom Reye.
Sindrom Reye adalah kondisi yang sangat jarang terjadi pada anak-anak.
Namun, bisa berdampak serius karena menyebabkan peradangan dan pembengkakan otak dan degenerasi lemak pada hati.
2. Jangan Biarkan Mengalami Dehidrasi
Dr. Jonathan mengungkapkan agar Si Kecil tetap terhidrasi, baik dengan ASI atau susu formula, atau jika ia lebih tua maka ganti dengan air putih.
“Pantau terus produksi urine anak. Jika anak memiliki kurang dari 3 popok basah dalam satu hari, atau jika sedang dilatih toilet training dan mereka hanya pergi ke toilet kurang 3 kali, maka hubungi dokter anak," tegasnya.
Cara lain untuk memastikan Si Kecil terhidrasi adalah produksi air mata basah.
Jika ia menangis tanpa air mata itu pertanda dia mungkin mengalami dehidrasi dan perlu segera menemui dokternya.
Selain itu, dehidrasi pada juga bisa ditandai dengan:
- Mulut kering
- Mata terlihat cekung
- Titik lunak (fontanelle) di atas kepala terlihat cekung
- Kulit kering dan dingin
- Sifat lekas marah atau mudah rewel
- Mengantuk
- Pusing
Baca Juga: Profil Dara Arafah, Selebgram yang Jadi Korban Pencurian Brankas oleh ART!
3. Konsumsi Makanan Dingin atau Lunak
Dalam pengobatan flu singapura di rumah, tentunya orang tua perlu memerhatikan asupan makanan.
Namun, Moms dan Dads tak perlu khawatir jika memberikan es krim atau apapun yang dingin selama flu singapura memapar.
Karena, makanan yang dingin serta mudah dimakan akan membantu redakan sakit tenggorokan dan mulut yang menyakitkan.
Tak ada salahnya membuat es susu, puding, saus apel, sup dingin, atau smoothie.
Penting juga bagi orang tua untuk menghindari minuman panas, soda, dan makanan asam (jus jeruk, saus tomat, dll) karena dapat memperburuk rasa sakit yang diderita anak.
Melansir University of Southern California, karbonasi dari minuman seperti soda menimbulkan dua sensasi, yakni membuat mulut terasa asam dan menimbulkan rasa kesemutan di hidung dan tenggorokan.
Sensasi terbakar yang dirasakan banyak orang saat meminum minuman berkarbonasi berasal dari saraf yang merespon sensasi nyeri dan suhu di hidung dan mulut.
4. Air Kelapa
Melansir Firstcry Parenting, apabila Si Kecil terserang flu singapura, Moms bisa memberikan air kelapa.
Air kelapa dapat mendinginkan tubuh dan lembut di perut.
Selain itu, air kelapa mengandung berbagai macam vitamin, mineral, elektrolit dan antioksidan.
Air kelapa juga mengandung asam laurat yang dapat melawan virus penyebab flu singapura.
Memberikan air kelapa dapat meredakan rasa sakit di mulutnya dan menjaga tubuhnya tetap terhidrasi.
Moms pun dapat membekukan air kelapa dan mengunyah air kelapa beku tersebut untuk mengurangi rasa sakit di mulut yang disebabkan oleh sariawan.
Baca Juga: Serba-serbi Levonorgestrel (Kontrasepsi Darurat) untuk Mencegah Kehamilan
5. Minyak Hati Ikan Cod
Cara lain yang dapat Moms berikan sebagai salah satu perawatan yang mengalami Hand-Foot-and-Mouth Disease, yakni minyak hati ikan kod.
Minyak hati ikan kod mengandung vitamin A, D, dan E yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memiliki sifat antimikroba.
Minyak hati ikan kod adalah obat yang baik untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit.
Moms dapat menggunakan dalam bentuk kapsul atau dengan mencampur minyak hati ikan kod pada jus atau yoghurt.
6. Kumur dan Mandi dengan Air Garam
Sariawan di mulut merupakan salah satu gejala dari penyakit Hand-Foot-and-Mouth Disease.
Oleh karena itu, Moms bisa meminta Si Kecil untuk berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari, karena ini akan meredakan luka lecet dan sariawan di mulut yang menyakitkan.
Moms dapat menggunakan garam meja biasa untuk membuat air kumur atau garam merah muda Himalaya.
Namun, garam merah muda Himalaya lebih efektif karena dapat menyeimbangkan tingkat pH di dalam mulut.
Selain itu, Moms bisa menambahkan garam Epsom ke air mandi untuk menenangkan ruam pada tubuh dan membantu sembuh lebih cepat dari gejala flu singapura.
Garam epsom juga disebut sebagai magnesium sulfat, berkat komposisinya.
Menurut Journal of Immunology, magnesium dapat menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin inflamasi dalam tubuh.
Jadi, ini bisa membantu dalam menenangkan lepuh dan ruam yang terkait dengan gejala.
Moms mungkin dapat menambahkan beberapa tetes minyak esensial lavender atau lemon ke dalam air mandi garam Epsom yang dapat memberikan sedikit kelegaan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Boyolali yang Punya Pesona Alam Indah
7. Lindungi Bagian Kulit yang Melepuh
Beberapa orang tua mempersiapkan salep seperti zinc oxide atau petroleum jelly.
Hal ini untuk melindungi serta menyembuhkan lepuh yang mengganggu aktivitas buah hati selama pengobatan flu singapura berlangsung.
Tapi, tanyakan terlebih dahulu dokter untuk pengaplikasian terbaiknya.
8. Istirahat
Penyakit flu singapura ini cenderung membuat Moms merasa uring-uringan, terutama saat suhu tubuhnya sedang naik.
Meski begitu, sebisa mungkin Moms harus beristirahat agar kondisi kesehatan semakin fit.
Cara Mencegah Flu Singapura
Ada beberapa tindakan yang bisa Moms lakukan sebagai bentuk pencegahan penularan flu Singapura.
Tentu saja tindakan-tindakan ini bisa mengurangi risiko tertular penyakit flu Singapura.
1. Cuci Tangan
Rajin cuci tangan dengan tepat adalah langkah pencegahan flu Singapura yang bisa dilakukan.
Pastikan untuk mencuci tangan dengan menyeluruh, terutama setelah menggunakan toilet, bermain di luar ruangan, dan saat mau makan. Ketika tidak ada sabun dan air, Moms bisa menyiapkan tisu basah.
Dalam jurnal American Society for Microbiology, disebutkan bahwa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih efektif daripada menggunakan setetes gel hand sanitizer yang belum digosokkan.
2. Disiplin Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan juga merupakan cara pencegahan flu Singapura yang bisa dilakukan.
Tunjukkan kepadanya cara Moms membersihkan berbagai macam benda yang ada di sekitar serta menjaga kebersihan diri sendiri.
Jelaskan juga, mengapa lebih baik tidak meletakkan atau memasukkan jari tangan ke dalam mulut.
3. Hindari Penderita Flu Singapura
Apabila ada orang-orang di sekitar Si Kecil yang terkena flu Singapura, pastikan Moms menghindari orang tersebut.
Hal ini karena penyakit flu Singapura sangat menular.
Moms harus membatasi kontak antara Si Kecil dan penderita.
Jika ada temannya yang terserang penyakit ini, sebaiknya hindari dulu menitipkan Si Kecil ke daycare atau masuk sekolah hingga penyakit tersebut hilang dan temannya sembuh total.
Baca Juga: Ternyata ini Penyebab Cegukan Terus Menerus dan Bahayanya Jika Dibiarkan
Itulah penjelasan mengenai flu Singapura. Yuk, biasakan jaga kebersihan untuk mencegah penularan penyakit ini!
- https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/treatment.html
- https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/transmission.html
- https://parenting.firstcry.com/articles/20-effective-home-remedies-for-hand-foot-mouth-disease/
- https://www.medsafe.govt.nz/profs/PUArticles/December2015/UseOfAspirinInChildren.htm
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884513/
- https://news.usc.edu/29024/Sparkling-Drinks-Spark-Pain-Circuits/
- https://www.stylecraze.com/articles/hand-foot-and-mouth-disease-home-remedies/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/
- https://kidshealth.org/en/parents/hfm.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.