Fatty Liver: Kenali Penyebab dan Bahayanya Penyakit Perlemakan Hati Ini
Fatty liver adalah nama lain dari penyakit perlemakan hati, yaitu terjadinya penumpukan lemak yang ada di hati lebih dari berat hati Moms
Penumpukan lemak tersebut dapat membuat hati menjadi bengkak dan berujung pada timbulnya penyakit.
Sebenarnya, lemak yang ada di hati itu merupakan hal yang normal terjadi pada tubuh, namun hati hanya bisa menolerir lemak sebanyak 5-10 persen dari berat hati yang Moms miliki.
Biasanya, penyakit fatty liver cenderung tidak membahayakan, tapi bila dibiarkan terlalu lama, maka dapat menimbulkan gangguan hati lanjutan seperti sirosis.
Hal ini diperkuat dari penjelasan Christina Lindenmeyer, MD, ahli gastroenterologi di Klinik Cleveland di Ohio.
Dilansir dari Clevelandclinic.org, ia mengatakan bahwa penyakit hati adalah spektrum entitas klinis.
“Ini merupakan kelainan ringan pada fungsi hati yang benar-benar jinak tanpa signifikansi klinis.
Namun, bisa menjadi parah sampai menyebabkan penyakit hati akut atau kronis, bahkan penyakit hati stadium akhir hingga gagal hati," kata Dr. Lindenmeyer.
Baca Juga: Mengenal Sirosis, Penyakit yang Mengganggu Fungsi Hati
Gejala Fatty Liver
Foto: liverline.com
Ada beberapa jenis dari penyakit fatty liver, yaitu perlemakan hati yang disebabkan oleh alkohol, yang tidak disebabkan alkohol, dan yang disebabkan karena ibu sedang mengandung.
Saat perlemakan hati menyerang tubuh, biasanya pada bagian perut atas kanan penderita akan terasa sakit.
Selain itu, penderita juga lebih cepat lelah dan berat badan turun drastis.
Gejala fatty liver hampir mirip dengan penyakit lambung gastritis, seperti muntah, mual, dan nafsu makan hilang.
Penyebab Fatty Liver
Foto: Orami Photo Stock
Sesuai dengan namanya, fatty liver disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih pada organ hati.
Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi minuman beralkohol.
Penggunaan alkohol berat dapat mengubah proses metabolisme tertentu di hati.
Beberapa produk metabolisme ini dapat bergabung dengan asam lemak yang mengarah pada pembentukan jenis lemak, yang dapat menumpuk di hati.
Selain itu, penumpukan lemak berlebih pada hati juga bisa terjadi pada seseorang yang tidak mengonsumsi alkohol.
Dalam hal ini, penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Bagi orang-orang ini, mungkin tubuh mereka menghasilkan terlalu banyak lemak atau tidak cukup efisien dalam memetabolisme lemak.
Ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko fatty liver non-alkohol, di antaranya:
- Kegemukan
- Diabetes tipe 2
- Resistensi insulin
- Kadar lemak yang tinggi, terutama trigliserida, dalam darah
- Sindrom metabolik
Penyebab potensial lain dari penumpukan lemak pada hati meliputi:
- Kehamilan
- Efek samping dari beberapa jenis obat
- Beberapa jenis infeksi, seperti hepatitis C
- Kondisi genetik langka tertentu
Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Liver yang Wajib Dibatasi Konsumsinya
Seberapa Bahayanya Fatty Liver?
Foto: Orami Photo Stock
Menurut jurnal BMC Gastroenterology, pasien dengan penyakit hati berlemak menunjukkan risiko yang lebih tinggi terhadap kematian terkait hati dibandingkan dengan populasi umum.
Oleh sebab itu, fatty liver termasuk dalam penyakit berbahaya yang bisa berakibat fatal.
Meski awalnya penyakit hati berlemak ini tidak menyebabkan masalah serius, tetapi sebanyak 7% - 30% orang dengan kondisi tersebut akan semakin parah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Cleveland Clinic, penyakit ini berkembang dalam 3 tahap, yakni:
1. Hati menjadi meradang (bengkak), yang merusak jaringannya. Tahap ini disebut steatohepatitis.
2. Jaringan parut terbentuk di mana hati mengalami kerusakan. Proses ini disebut fibrosis
3. Jaringan parut yang luas menggantikan jaringan sehat. Pada titik ini, pasien menderita sirosis hati. Sirosis hati merupakan akibat dari kerusakan parah pada hati.
Jaringan parut keras akan menggantikan jaringan hati yang sehat sehingga memperlambat fungsi hati.
Akhirnya, kondisi itu dapat memblokir fungsi hati sepenuhnya. Sirosis pun dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati.
Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan Penyakit Liver
Diagnosis Fatty Liver
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit fatty liver ini cenderung sulit untuk dideteksi dini karena gejalanya tidak mudah untuk diketahui.
Jadi, biasanya dokter mencurigai adanya perlemakan pada hati jika Moms memiliki hasil pemeriksaan kesehatan untuk diagnosis penyakit lain.
Nah, untuk mendiagnosis kondisi perlemakan hati, berikut beberapa pemeriksaan yang akan dokter lakukan:
1. Melihat riwayat kesehatan pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Melakukan berbagai tes, termasuk tes darah dan pencitraan, serta terkadang juga biopsi
4. Menanyakan pasien apakah memiliki kebiasaan minum alkohol sebagai bagian dari pemeriksaan.
Ini penting untuk mengetahui apakah lemak di hati merupakan tanda penyakit hati berlemak alkoholik atau hati berlemak nonalkohol (NAFLD)
5. Menanyakan pasien tentang penggunaan obat-obatan untuk mencoba menentukan apakah suatu obat menyebabkan NAFLD
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa berat badan dan tinggi badan Moms. Dokter juga akan mencari tanda-tanda penyakit hati berlemak, seperti:
- Hati yang membesar
- Tanda-tanda sirosis: seperti penyakit kuning, suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
Selain itu, Moms mungkin akan menjalani tes darah, termasuk tes fungsi hati dan tes hitung darah.
Dalam beberapa kasus, Moms mungkin juga menjalani tes pencitraan, seperti yang memeriksa lemak di hati dan kekakuan hati.
Kekakuan hati dapat berarti fibrosis, yaitu jaringan parut pada hati.
Pada beberapa kasus lainnya, Moms mungkin juga memerlukan biopsi hati untuk memastikan diagnosis dan untuk memeriksa seberapa parah kerusakan hati.
Baca Juga: Fatty Liver pada Ibu Hamil, Cari Tahu Serba-serbinya Berikut Ini!
Cara Mengatasi Fatty Liver
Foto: Orami Photo Stock
Lantas, bagaimana cara mengatasi fatty liver? Hingga kini, belum ada pengobatan yang pasti untuk mengatasi penyakit hati yang berlemak.
Sebagai gantinya, dokter akan menyarankan Moms untuk mengganti kebiasaan dengan menjalani hidup sehat. Berikut di antaranya:
1. Menurunkan Berat Badan
Pola hidup sehat yang pertama untuk mengatasi perlemakan hati adalah mengelola berat badan hingga batas ideal.
Berat badan yang sehat dapat membantu Moms dalam mengurangi lemak, peradangan, dan jaringan parut di hati.
Bahkan, hanya menurunkan sebanyak 3% - 5% dari berat badan Momsa dapat mengurangi banyak lemak di hati.
2. Berhenti Minum Alkohol
Alkohol merupakan pemicu utama kerusakan pada organ hati. Oleh sebab itu, Moms perlu berhenti minum alkohol jika ingin mengatasi fatty liver.
Bicaralah dengan dokter tentang bagaimana caranya agar Moms bisa mendapatkan bantuan sehingga bisa bebas dari kebiasaan minum alkohol.
Moms mungkin memerlukan program detoks yang diawasi secara medis untuk berhenti minum dengan aman.
3. Konsumsi Makanan Bergizi
Perawatan fatty liver lainnya yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat, batasi garam dan gula, ditambah banyak makan buah, sayuran, dan biji-bijian.
Jika Moms ingin menggunakan bahan-bahan alami sebagai pengobatan herbal, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.
4. Rutin Olahraga
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin juga bisa membantu Moms dalam mengatasi penumpukan lemak berlebih pada hati.
Cobalah untuk aktif setidaknya 30 menit sehari hampir setiap hari dalam seminggu.
Menurut The Journal of Liver Research, latihan fisik adalah strategi terapi yang terbukti untuk memperbaiki penyakit hati berlemak.
Hal ini dikarenakan beberapa uji klinis telah menunjukkan bahwa latihan aerobik dan resistensi dapat mengurangi kandungan lemak hati.
Olahraga dapat membantu meningkatkan oksidasi asam lemak, menurunkan sintesis asam lemak, serta mencegah kerusakan mitokondria dan hepatoseluler melalui pengurangan pelepasan pola molekul terkait kerusakan.
Namun, jika Moms belum terbiasa berolahraga secara teratur, dapatkan persetujuan dokter terlebih dahulu dan mulailah olahraga dengan perlahan.
5. Kelola Diabetes dan Kolesterol
Penting juga bagi Moms untuk mengelola diabetes dengan rutin memeriksa gula darah dan minum obat sesuai resep dokter. Selain itu, kelola kadar kolesterol Moms.
Caranya, yaitu dengan mengonsumsi makanan nabati yang sehat, olahraga, dan minum obat yang telah diresepkan untuk menjaga tingkat kolesterol serta trigliserida dalam kadar normal.
Baca Juga: 7+ Pantangan Makanan untuk Penyakit Liver, Jangan DiIanggar!
Pentingnya Menghindari Penyebab Fatty Liver
Foto: liverdoctor.com
Mengatasi penyebab fatty liver dapat dilakukan dengan cara menghindari penyebabnya, yaitu gaya hidup yang tidak sehat.
Menurut penjelasan Steven Flamm, seorang Gastroenterology & Hepatology Specialist di Northwestern Memorial Hospital Chicago, cara menghindari risiko kerusakan liver adalah dengan tidak mengonsumsi alkohol dan makan makanan berlemak.
Moms bisa mengurangi konsumsi daging merah dengan daging ayam atau ikan. Selain itu perbanyak juga konsumsi sayur, buah-buahan, dan biji-bijian utuh.
Berolahragalah setiap hari dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi fatty liver dalam tubuh. Lakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk mengetahui kondisi hati.
Moms juga bisa mendapatkan vaksin hepatitis A dan B untuk usaha mengurangi risiko infeksi pada hati yang dapat memperparah kerusakan hati.
Yuk Moms, mulai hidup sehat dari sekarang!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15831-fatty-liver-disease#:~:text=What%20is%20fatty%20liver%20disease,10%25%20of%20your%20liver's%20weight.
- https://www.webmd.com/hepatitis/fatty-liver-disease
- https://bmcgastroenterol.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-230X-14-166
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5954622/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.