06 Agustus 2024

10 Cara Menerapkan Feeding Rules untuk Bayi Menurut WHO

Perhatikan dalam tahap pemberian ASI dan MPASI

Apakah Moms memiliki anak yang sedang MPASI dan merasa sulit memberikan makan Si Kecil? Itu tandanya harus memperhatikan feeding rules yang benar.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Si Kecil dengan menerapkan feeding rules.

Ulasan lengkapnya, simak di sini, ya, Moms!

Baca Juga: 7 Resep MPASI Ubi Ungu untuk Bayi, Lezat dan Bergizi!

Apa itu Feeding Rules?

Feeding rules untuk bayi adalah panduan dasar mengenai apa saja makanan dan minuman yang harus diberikan beserta waktu makan yang tepat.

Ini penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang tepat dan tumbuh dengan sehat.

Secara garis besar, feeding rules akan membantu membentuk kebiasaan makan Si Kecil, hingga ia memiliki pola makan yang baik sehari-hari.

Umumnya peraturan yang diatur berupa waktu makan, lingkungan makan, dan jenis makanan Si Kecil.

Ingin tahu informasi lainnya mengenai feeding rules?

Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Manfaat Menerapkan Feeding Rules pada Bayi

Anak Makan
Foto: Anak Makan (Freepik.com/@cookie_studio)

Sebagai aturan dasar makan bagi Si Kecil feeding rules dianggap sebagai hal yang penting untuk diterapkan.

Menerapkan feeding rules atau aturan pemberian makan pada bayi sangat penting karena memiliki berbagai manfaat bagi kesejahteraan dan tumbuh kembang anak.

Berikut adalah alasan-alasan mengapa pentingnya menerapkan aturan tersebut:

1. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Sehat

Melansir dari WHO, memberian makanan pada bayi dengan aturan dan jenis makanan yang tepat ini meningkatkan kelangsungan hidup anak dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Bayi memerlukan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot, organ, dan otaknya.

Aturan pemberian makan membantu memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi yang dia butuhkan pada waktu yang tepat.

2. Mencegah Masalah Kesehatan

Aturan yang benar mengenai jenis makanan, kapan, dan bagaimana memberikannya dapat mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, alergi, atau intoleransi makanan.

3. Mendukung Kesejahteraan Emosional

Interaksi positif selama waktu makan dapat mendukung perkembangan emosional bayi, membangun ikatan dengan orang tua, dan menciptakan rutinitas yang konsisten.

4. Pencegahan Alergi

Memperkenalkan makanan yang berpotensi alergenik dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat dapat membantu mencegah atau mengidentifikasi alergi makanan.

5. Pendidikan Awal tentang Gizi

Memulai kebiasaan gizi yang baik sejak dini dapat memberikan dasar untuk kebiasaan makan yang sehat sepanjang hidup.

6. Mencegah Gerakan Tutup Mulut (GTM)

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia feeding rules juga menjadi salah satu pencegahan dini yang bisa dilakukan untuk mencegah hadirnya GTM yang Si Kecil lakukan.

Gerakan tutup mulu adalah reaksi alami bayi atau anak-anak kecil terhadap makanan baru atau situasi pemberian makan yang kurang menyenangkan.

Perhatikan isyarat bayi, jika bayi atau anak menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik atau kenyang, hargai isyarat tersebut.

Baca Juga: Jenis Makanan Terbaik untuk MPASI agar Anak Terhindar dari Stunting

Feeding Rules ASI dan MPASI untuk Bayi Menurut WHO

Memberi Makan Anak
Foto: Memberi Makan Anak (Freepik.com/@senivpetro)

Terdapat prinsip dasar dalam feeding rules menurut World Health Organization (WHO), di antaranya:

Feeding Rules dalam Pemberian ASI

Berikut ini anjuran WHO dalam pemberian ASI untuk bayi.

1. Pemberian ASI Eksklusif Selama 6 Bulan

Bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

Tidak memberi bayi makanan atau minuman tambahan, bahkan air putih, kecuali diperlukan secara medis.

Pemberian ASI mempunyai banyak manfaat bagi bayi dan ibu.

Yang paling utama adalah perlindungan terhadap infeksi saluran cerna.

2. Inisiasi Menyusui Dini

Inisiasi menyusu dini dilakukan dalam waktu 1 jam setelah kelahiran.

Manfaatnya antara lain melindungi bayi baru lahir dari infeksi dan mengurangi angka kematian bayi baru lahir.

Risiko kematian akibat diare dan infeksi lainnya dapat meningkat pada bayi yang mendapat ASI hanya sedikit atau tidak mendapat ASI sama sekali.


3. Lanjutkan Pemberian ASI Setelah Memenuhi ASI Eksklusif

ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi penting pada anak usia 6–23 bulan.

Hal ini dapat memenuhi setengah atau lebih kebutuhan energi anak antara usia 6 dan 12 bulan, dan sepertiga dari kebutuhan energi antara 12 dan 24 bulan.

ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi penting selama sakit, dan mengurangi angka kematian pada anak-anak yang kekurangan gizi.

Anak-anak dan remaja yang mendapat ASI saat masih bayi cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Selain itu, kinerja mereka lebih baik dalam tes kecerdasan dan kehadiran di sekolah lebih tinggi.

Baca Juga: 7 Kombinasi Buah-Buahan yang Bagus untuk MPASI

Feeding Rules dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Sekitar usia 6 bulan, kebutuhan bayi akan energi dan nutrisi mulai melebihi yang disediakan oleh ASI.

Karena itu, makanan pendamping ASI diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Secara perkembangannya, bayi pada usia ini juga sudah siap menerima makanan lain.

Jika makanan pendamping ASI tidak diberikan pada usia 6 bulan, atau jika diberikan secara tidak tepat, pertumbuhan bayi dapat terhambat.

Prinsip panduan pemberian makanan pendamping ASI yang tepat adalah:

4. Memberi MPASI Sambil Terus Memberikan ASI

Setelah 6 bulan, bayi bisa mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sambil tetap mendapatkan ASI.

Mulailah dengan makanan yang lembut seperti bubur nasi atau puree buah.

5. Menerapkan Responsive Feeding

Praktikkan pemberian makan yang responsif, misalnya, memberi makan bayi secara langsung.

Pemberian makan yang responsif (responsive feeding) adalah salah satu aspek penting dalam feeding rules untuk bayi.

Ini merupakan pendekatan di mana orang tua merespons isyarat kelaparan dan kenyangannya bayi dengan cepat dan tepat.

6. Jangan Memaksa Anak untuk Makan

Saat memperkenalkan makanan padat, ada kemungkinan bayi menolak beberapa rasa atau tekstur.

Tetapi jangan buat ini menjadi pengalaman negatif.

Cobalah lagi di lain waktu dan terus sajikan berbagai makanan.

Beri makan secara perlahan dan sabar, dorong mereka untuk makan tetapi jangan memaksanya, bicaralah dengan anak dan pertahankan kontak mata.

7. Perhatikan Kebersihan dan Pengolahan Makanan yang Benar

Kebersihan dan penyajian makan yang benar adalah bagian penting dari feeding rules untuk bayi.

Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI), penting untuk memastikan bahwa makanan tersebut disajikan dengan cara yang aman dan bersih.

Ini untuk mencegah potensi masalah kesehatan, seperti infeksi atau penyakit.

Pastikan semua alat makan bayi, seperti sendok, mangkuk, dan botol, dicuci bersih dengan sabun dan dibilas dengan baik sebelum digunakan.

Selalu cuci tangan Moms dengan sabun sebelum mempersiapkan makanan bayi dan sebelum memberi makan bayi.

Pastikan makanan dimasak dengan matang, terutama protein seperti daging dan telur, untuk menghindari bakteri berbahaya.

Hindari memberikan makanan mentah kepada bayi.

8. Tingkatkan Porsi, Frekuensi, dan Variasi Makanan Seiring Bertambahnya Usia

Mulai pada usia 6 bulan, berikan bayi makanan dalam jumlah kecil dan tingkatkan secara bertahap seiring bertambahnya usia anak.

Secara bertahap juga tingkatkan frekuensi dan variasi makanan.

Tambah frekuensi pemberian makan pada anak dengan aturan seperti:

  • 2–3 kali makan per hari untuk bayi berusia 6–8 bulan.
  • 3–4 kali makan per hari untuk bayi berusia 9–23 bulan, dengan tambahan 1–2 kali camilan sesuai kebutuhan.

9. Perkaya Asupan Vitamin dan Mineral

Pastikan berikan anak MPASI yang kaya dengan kandungan vitamin dan mineral sesuai kebutuhannya.

Memperkaya asupan vitamin dan mineral sangat penting saat memulai pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Dalam pertumbuhannya, bayi membutuhkan berbagai nutrisi untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitif mereka.

Sebagai tambahan dari ASI yang tetap diberikan, MPASI seharusnya menyediakan asupan tambahan nutrisi yang dibutuhkan bayi.

Berikut beberapa vitamin dan mineral yang penting untuk bayi, serta contoh makanan yang bisa diberikan:

  • Zat Besi

Manfaat: pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.

Contoh makanan: daging merah tanpa lemak, kuning telur, dan bubur beras yang diperkaya zat besi.

  • Kalsium

Manfaat: mendukung pembentukan tulang dan gigi yang kuat.

Contoh makanan: tahu, tempe, dan sayuran berdaun hijau.

  • Vitamin D

Manfaat: bekerja bersama dengan kalsium untuk mendukung tulang yang sehat. Sinar matahari pagi juga sumber baik vitamin D.

  • Vitamin A

Manfaat: untuk penglihatan, pertumbuhan, dan sistem kekebalan tubuh.

Contoh makanan: wortel, labu, dan sayuran berdaun hijau.

  • Vitamin C

Manfaat: mendukung sistem kekebalan tubuh dan penyerapan zat besi dari makanan nabati.

Contoh makanan: buah jeruk, paprika, dan stroberi.

  • Asam Lemak Omega-3

Manfaat: mendukung perkembangan otak dan penglihatan.

Contoh makanan: ikan seperti salmon dan alpukat.

  • Protein

Manfaat: untuk pertumbuhan dan perkembangan sel.

Contoh makanan: daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai.

  • Zink

Manfaat: mendukung pertumbuhan, penyembuhan luka, dan sistem kekebalan tubuh.

Contoh makanan: daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

10. Tingkatkan Asupan Cairan

Selama sakit, tingkatkan asupan cairan untuk Si Kecil.

Termasuk dengan lebih banyak menyusui, dan tawarkan makanan lembut favoritnya

Baca Juga: Bolehkah Susu UHT untuk MPASI? Simak Penjelasan Dokter!

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Menerapkan Feeding Rules

Bayi Makan
Foto: Bayi Makan (Orami Photo Stock)

Jika masih merasa Si Kecil sulit makan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menerapkan feeding rules seperti melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia.

1. Jadwal

  • Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur.
  • Pemberian makan sebaiknya tidak > 30 menit.
  • Jangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum.

2. Lingkungan

  • Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan).
  • Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan.
  • Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan.
  • Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.

3. Prosedur

  • Berikan makanan dalam porsi kecil.
  • Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum.
  • Dorong anak untuk makan sendiri.
  • Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk atau memaksa.
  • Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan.
  • Hanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai.

Baca Juga: 7 Resep MPASI Udang untuk Anak, Coba Buat di Rumah, Yuk!

Demikian, itulah informasi mengenai feeding rules yang bisa diketahui.

Semoga artikel ini membantu, ya Moms!

  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
  • https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/feeding-your-baby-6-12-months

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.