Panduan Lengkap Penggunaan Fenofibrate untuk Menurunkan Kolesterol dan Lemak dalam Darah
Apakah Moms sedang diresepkan fenofibrate oleh dokter untuk membantu mengelola kadar kolesterol?
Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai obat ini, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya.
Baca Juga: 4 Ciri-ciri Kolesterol di Usia Muda Menurut Dokter Spesialis
Fungsi Fenofibrate
Fenofibrate adalah obat yang sering diresepkan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan lemak dalam darah.
Selain itu, obat ini juga berfungsi untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Fenofibrate bekerja dengan meningkatkan enzim alami dalam tubuh yang berperan dalam memecah lemak di dalam darah.
Obat ini termasuk dalam kelompok fibrat dan sering digunakan bersamaan dengan obat statin untuk hasil yang lebih optimal.
Menurunkan kadar trigliserida, salah satu jenis lemak dalam darah, dengan fenofibrate juga dapat membantu mengurangi risiko pankreatitis, yaitu peradangan pada pankreas.
Namun, penting untuk diingat bahwa fenofibrate mungkin tidak sepenuhnya mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus diiringi dengan perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara rutin, mengelola berat badan, dan berhenti merokok.
Baca Juga: 32 Makanan Menurunkan Kolesterol yang Menyehatkan dan Enak!
Dosis dan Aturan Pakai Fenofibrate
Melansir dari laman MedlinePlus, fenofibrate tersedia dalam sediaan tablet dan kapsul pelepasan tertunda.
Obat ini biasanya diminum sekali sehari, dan dosis yang diresepkan oleh dokter harus diikuti dengan cermat.
Beberapa produk fenofibrate harus dikonsumsi bersama makanan, seperti Fenoglide, Lipofen, dan Lofibra.
Sementara merek lain seperti Antara, Fibricor, Tricor, Triglide, dan Trilipix bisa diminum dengan atau tanpa makanan.
Penting bagi Moms untuk selalu mengikuti petunjuk pada label resep dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika ada hal yang belum jelas.
Jangan pernah mengubah dosis tanpa persetujuan dokter, karena hal ini bisa mempengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping.
Jika setelah 2 bulan penggunaan tidak ada perbaikan yang signifikan dalam hasil tes laboratorium, dokter mungkin akan menghentikan penggunaan fenofibrate.
Selama menjalani pengobatan, penting untuk menelan tablet atau kapsul secara utuh tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Normal Usia 40 Tahun Menurut Dokter, Catat!
Efek Samping Fenofibrate
Seperti obat lainnya, fenofibrate memiliki potensi untuk menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang umum termasuk sembelit, diare, maag, nyeri punggung, sakit kepala, dan nyeri sendi.
Namun, ada juga efek samping yang lebih serius yang perlu diwaspadai, seperti:
- Nyeri otot, merasa lemah, dan demam
- Kulit melepuh atau mengelupas
- Ruam, demam, dan kesulitan bernapas
- Gatal-gatal atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
- Nyeri di punggung atas atau di bawah bahu
- Sesak napas atau batuk darah
Jika Moms mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 21 Jenis Tanaman Obat dan Manfaatnya untuk Kesehatan!
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Fenofibrate
Sebelum mulai menggunakan fenofibrate, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengobatan berjalan aman dan efektif.
1. Interaksi dengan Obat Lain
Fenofibrate dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, termasuk obat pengencer darah, obat kolesterol tertentu, obat diabetes, obat asam urat, dan imunosupresan.
Pastikan Moms memberi tahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi yang berpotensi berbahaya.
2. Kondisi Kesehatan Lainnya
Beri tahu dokter jika Moms memiliki riwayat masalah ginjal, hati, kantong empedu, diabetes, hipotiroidisme, atau kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak.
Kondisi-kondisi ini bisa mempengaruhi bagaimana fenofibrate bekerja dalam tubuh.
3. Kehamilan dan Menyusui
Jika Moms sedang hamil atau berencana untuk hamil, atau jika Moms sedang menyusui, diskusikan dengan dokter mengenai keamanan penggunaan fenofibrate.
4. Penggunaan Obat Resim Asam Empedu
Jika Moms menggunakan obat resim asam empedu seperti Cholestyramine, Colesevelam, atau Colestipol, pastikan untuk meminum fenofibrate 1 jam setelah atau 4-6 jam sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut untuk menghindari interaksi yang mengurangi efektivitas obat.
Baca Juga: 12 Buah Penurun Kolesterol, Termasuk Apel, Pir, dan Kiwi!
Itu dia informasi lengkap mengenai fenofibrate, Moms.
Pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter dan menjaga pola hidup sehat untuk hasil yang lebih baik dalam mengelola kolesterol.
Ingat, penggunaan obat harus disertai dengan perubahan gaya hidup yang positif.
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601052.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-93290/fenofibrate-oral/details
- https://www.healthline.com/health/drugs/fenofibrate-oral-tablet#warnings
- https://www.rxlist.com/consumer_fenofibrate_tricor/drugs-condition.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.