Diphenhydramine: Fungsi, Dosis, Penggunaan, serta Efek Sampingnya!
Melansir dari WebMD, diphenhydramine adalah jenis antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, atau flu biasa.
Gejala gangguan yang biasa diatasi oleh obat ini adalah ruam, gatal, mata berair, batuk, pilek, bersin, dan mata, hidung, serta tenggorokan gatal.
Diphenhydramine juga digunakan untuk mencegah dan mengatasi mual, muntah dan pusing akibat oleh mabuk perjalanan.
Untuk serba-serbi selengkapnya terkait dengan diphenhydramine, baca penjelasannya di bawah ini, ya!
Baca juga: Kenali Obat Codipront: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi Diphenhydramine
Foto: Orami Photo Stock
Diphenhydramine termasuk ke dalam jenis obat penenang yang akan membuat Moms merasa mengantuk setelah mengonsumsinya.
Melansir dari National Health Service UK, berikut ini beberapa fungsi penting diphenhydramine:
- Mengatasi masalah tidur jangka pendek atau insomnia, termasuk batuk, pilek atau gatal yang membuat Moms terjaga di malam hari
- Mengatasi demam sebagai reaksi alergi serbuk bunga.
- Mengatasi eksim, gatal-gatal (urtikaria) akibat gigitan atau sengatan serangga.
Jika membutuhkannya, Moms bisa membeli obat ini di apotek terdekat. Penggunaannya juga dapat dicampur dengan obat lain.
Beberapa obat tersebut, termasuk levomenthol, parasetamol, pholcodine dan pseudoephedrine.
Namun ingat, jika ingin mencampurnya dengan obat lain, pastikan telah sesuai dengan anjuran dokter, ya!
Dosis yang Dikonsumsi
Moms boleh minum obat jenis ini saat membutuhkannya. Misalnya saja ketika tidak bisa tidur di malam hari akibat gejala pilek yang mengganggu.
Jika sudah membeli obat atau jenis obat lain dengan kandungan diphenhydramine di dalamnya, pastikan untuk membaca label kemasan terlebih dulu.
Saat membelinya, jangan lupa untuk tanyakan pada apoteker bagaimana cara mengonsumsi obat yang benar.
Tanyakan instruksi dengan sejelas-jelasnya, sehingga obat yang dikonsumsi tepat sasaran dalam mengatasi gangguan yang Moms alami.
Berikut ini dosis penggunaan yang tepat:
- Seseorang di atas 65 tahun. Konsumsi dalam dosis rendah, tergantung jenis yang dipakai.
- Mengatasi insomnia jangka pendek. Konsumsi tablet 50 miligram, 20 menit sebelum tidur.
- Mengatasi gejala batuk dan pilek. Konsumsi diphenhydramine biasanya dibarengi dengan jenis obat lain.
- Mengatasi demam dan alergi. Konsumsi 25-50 miligram tablet, 3-4 kali per hari. Pastikan konsumsi dengan jadwal rutin dan tetap.
- Mengatasi gejala akibat gigitan serangga. Oleskan krim topikal sebanyak 1-2 kali per hari. Oleskan tipis secara merata.
Untuk mengatasi gangguan kesehatan lainnya, Moms bisa tanyakan langsung dengan apoteker atau dokter yang berjaga saat membeli obat.
Baca juga: Cari Tahu Dosis Neuralgin RX, Obat untuk Nyeri dan Peradangan
Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengonsumsi
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari Medline Plus, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi diphenhydramine:
- Beri tahu dokter dan apoteker jika memiliki alergi terhadap obat tertentu.
- Beri tahu dokter dan apoteker jika sedang mengonsumsi obat resep atau non resep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal.
- Jangan konsumsi alkohol saat menggunakan diphenhydramine, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Beri tahu dokter jika pernah menderita asma, emfisema, bronkitis kronis, atau jenis penyakit paru-paru lainnya.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Obat tidak boleh digunakan pada orang di atas 65 tahun, kecuali untuk mengelola reaksi alergi serius.
- Beri tahu dokter jika tengah menggunakan difenhidramin pasca operasi gigi.
- Tidak boleh berkendara setelah mengonsumsi, karena obat memicu rasa kantuk.
Jadi, perhatikan hal-hal tersebut dan pastikan untuk mematuhinya agar efektivitas obat dapat dirasakan.
Efek Samping Setelah Pemakaian
Sama halnya dengan jenis obat-obatan lain, diphenhydramine dapat menimbulkan efek samping setelah pemakaian.
1. Efek Samping Umum
Efek samping umum ini terjadi pada 1 dari 100 orang. Gejala yang dirasakan berupa:
- Mengantuk
- Mulut kering
- Merasa pusing
- Kesulitan berkonsentrasi
Penggunaan krim oles terkadang dapat memperburuk ruam yang dialami. Kulit juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
2. Efek Samping Serius
Segera cari pertolongan medis darurat jika:
- Detak jantung menjadi lebih cepat atau tidak teratur (palpitasi).
- Mengalami mati rasa atau kesemutan.
- Merasa kebingungan atau sangat gelisah
Diperlukan tindakan segera jika efek samping menimbulkan kejang-kejang.
3. Reaksi Alergi Serius
Foto: Orami Photo Stock
Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita bisa saja mengalami reaksi alergi serius (anafilaksis) setelah menggunakan diphenhydramine.
Segera cari pertolongan medis darurat jika:
- Mengalami ruam kulit yang ditandai dengan kulit gatal, merah, bengkak, melepuh atau mengelupas.
- Mengalami mengi atau sesak napas.
- Mengalami rasa sesak di dada atau tenggorokan.
- Mengalami kesulitan saat bernapas atau berbicara.
- Mengalami pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.
Baca juga: Obat Bronkris untuk Batuk Berdahak, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Itulah fungsi, dosis, cara penggunaan, serta efek samping yang bisa saja terjadi setelah mengonsumsi diphenhydramine.
Pastikan untuk mematuhi anjuran dokter dan membaca label kemasan sebelum mengonsumsi obat, ya!
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682539.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1428/diphenhydramine-oral/details
- https://www.drugs.com/diphenhydramine.html
- https://www.nhs.uk/medicines/diphenhydramine/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.