Fibroid Selama Kehamilan, Apa Bisa Diobati?
Apakah Moms sudah pernah mendengar tentang fibroid selama kehamilan?
Tumor fibroid, juga dikenal sebagai leiomioma atau mioma, adalah massa otot padat dan jaringan berserat yang tumbuh di dinding atau kadang-kadang di luar rahim.
Ini bisa sekecil kacang polong atau sebesar jeruk bali. Tumor fibroid terjadi pada 50 hingga 80 persen wanita. Adapun gejala-gejala fibroid selama kehamilan adalah pendarahan vagina berat, sakit perut, tekanan panggul, dan juga sembelit.
Dr Virginia Beckett, seorang konsultan ginekolog dan juru bicara untuk Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan banyak perempuan yang tidak tahu bahwa mereka ternyata memiliki fibroid, mengalami rasa sakit yang hebat, perdarahan, menstruasi yang berat, ketidaknyamanan saat berhubungan seks dan, dalam beberapa kasus, masalah kesuburan.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga terkait dengan kadar estrogen. Wanita usia subur lebih mungkin terkena kondisi ini, dan mengecil kemungkinannya pada wanita yang telah mengalami menopause.
Sayangnya, kata Beckett, hingga hari ini belum ada cara mengetahui lebih dini soal fibroid.
"Tidak ada metode diet, obat-obatan, atau pengaturan kelahiran bayi yang dapat mencegah fibroid selama kehamilan," kata Beckett.
Baca Juga: Mengenal Mioma Uteri, Tumor Jinak yang Menyerang Rahim
Berbahayakah Fibroid Selama Kehamilan?
Foto: today.com
Fibroid biasanya berkembang sebelum kehamilan, meskipun banyak wanita tidak tahu mereka memilikinya sampai mereka melakukan ultrasound atau fibroid ditemukan selama pemeriksaan panggul.
Jika diketahui sebelum kehamilan, tanyakan kepada dokter apakah ukuran atau posisinya dapat menyebabkan masalah, dan gejala apa yang harus diperhatikan.
Richard H. Schwarz, MD mengatakan kebanyakan wanita yang dengan fibroid tidak mengalami komplikasi kehamilan.
“Untuk 10 hingga 30 persen kasus fibroid selama kehamilan yang akhirnya mengalami komplikasi, hal yang paling umum terjadi adalah sakit perut, yang kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan vagina ringan. Bayi jarang terpengaruh kecuali perdarahannya substansial.
"Bahkan jika seorang perempuan mengalami gejala, kemungkinan besar tidak akan memengaruhi bayi. Namun, risiko keguguran dan kelahiran prematur sedikit meningkat jika menderita fibroid," kata Schwarsz.
Fibroid selama kehamilan kadang-kadang menyebabkan bayi berada dalam posisi abnormal untuk dilahirkan. Keadaan ini juga dapat menunda persalinan atau jika terletak di atau dekat pembukaan serviks, mereka dapat menghalangi jalannya bayi.
Semua masalah ini, walau jarang terjadi, dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran sesar.
Baca Juga: Waspada, Ini 4 Jenis Tumor Otak yang Paling Sering Dialami
Bagaimana Cara Mengobati Fibroid Selama Kehamilan?
Foto: flo.health
Fibroid yang menyakitkan biasanya dirawat dengan istirahat, kompres es, dan bila perlu obat-obatan.
Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling aman. Gejala biasanya mereda dalam beberapa hari.
Fibroid kadang tumbuh lebih besar selama kehamilan, sebagian karena hormon kehamilan. Terkadang, fibroid juga bisa mengecil selama kehamilan.
Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan USG untuk melihat apakah fibroid tumbuh atau kemungkinan menyebabkan komplikasi.
Baca Juga: Yuk Kenali Apa Saja Penyebab Tumor Otak, Penyakit yang Diderita Ibu Tya Ariestya
(TPW/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.