Flek saat Hamil, berbahayakah?
Bercak atau flek saat hamil (vaginal spotting) adalah hal yang sangat umum selama kehamilan, biasanya terjadi pada 1 dari setiap 10 wanita selama trimester pertama.
Flek saat hamil itu biasanya berupa bercak dan tentu kadarnya lebih sedikit dibanding darah menstruasi dan berwarna sedikit bervariasi mulai dari merah hingga kecoklatan.
Dalam kebanyakan kasus, flek saat hamil diakibatkan karena perubahan fisik yang normal terjadi pada kehamilan. Namun penting sekali mengetahui jenis dan penyebab flek saat hamil sehingga Moms dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.
Perdarahan vagina vs. flek vagina
Mengetahui perbedaan antara perdarahan vagina dan flek vagina adalah penting untuk memahami penyebab, gejala serta mengenali tanda-tanda bahaya.
Perdarahan vagina |
Flek vagina |
- Volume lebih banyak seperti perdarahan pada waktu menstruasi sehingga bahkan perlu memakai pembalut - Sering dikaitkan dengan kondisi abnormal dan komplikasi kehamilan - Dapat terjadi setiap saat mulai dari pembuahan (saat sel telur dibuahi) sampai akhir kehamilan. |
- Volume lebih sedikit, hanya berupa bercak atau flek - Tanda kehamilan yang tidak berbahaya, biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan
|
Baik perdarahan vagina maupun flek vagina, sangat dianjurkan untuk menghubungi dokter jika Moms mengalami perdarahan apa pun, dengan atau tanpa disertai rasa sakit dan gejala lainnya untuk mengetahui penyebab dan risikonya.
Penyebab flek saat hamil
Beberapa penyebab flek saat hamil:
- Implantasi, ketika embrio menempel pada lapisan rahim
- Flek setelah berhubungan seks
- Perubahan hormon
- Pemeriksaan internal oleh bidan atau dokter
- Perubahan serviks atau iritasi serviks
- Kehamilan kembar karena meningkatnya hormon kehamilan
- Serangan infeksi selama kehamilan
Tips mengatasi flek saat hamil
Berikut adalah beberapa panduan untuk mengurangi risiko komplikasi sampai dokter dapat mendiagnosis faktor penyebab utamanya:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi dan mencegah gejala kehamilan, seperti sembelit
- Istirahat total
- Mengangkat kaki saat duduk atau berbaring
- Hindari berjalan, naik tangga dan mengangkat benda berat
- Hindari berolahraga dan hubungan seksual sampai masalah flek teratasi
- Amati perdarahan untuk mengetahui apabila terjadi peningkatan volume
- Amati jenis perdarahan, apakah berwarna merah gelap, merah muda atau coklat dan apakah ada gumpalan darah
- Berlatih teknik menghilangkan stres seperti yoga, pilates, atau meditasi
Kapan waktunya menghubungi dokter?
- Mengalami perdarahan konstan (meskipun dalam jumlah kecil) selama lebih dari 24 jam pada setiap tahap kehamilan.
- Perdarahan vagina dan keluarnya jaringan/selaput yang disertai dengan kram perut yang intens dan nyeri punggung bawah (kemungkinan risiko keguguran).
- Perdarahan yang cukup banyak disertai dengan nyeri perut dan demam tinggi.
- Pendarahan vagina ringan (pada trimester kedua) yang hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam
- Pendarahan berat seperti menstruasi disertai sakit perut dan panggul, mual dan muntah (kemungkinan kehamilan ektopik)
- Perdarahan yang tidak dapat diketahui penyebabnya disertai pusing, pingsan dan peningkatan denyut jantung (kemungkinan tekanan darah rendah)
- Pendarahan vagina disertai dengan demam, mual, nyeri selama hubungan seksual atau nyeri perut bagian bawah (kemungkinan penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore atau berbagai kondisi lain)
Nah, bagaimana tindakan Moms menghadapi flek saat hamil?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.