Fluconazole (Obat Antijamur): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Pernahkah mendengar fluconazole?
Ini merupakan kelas obat yang tergabung sebagai antijamur.
Sudah lama khasiatnya terbukti dalam mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan jamur.
Meski ini dapat dengan mudah dibeli di apotik, ketahui juga dosis dan cara pakai obat yang tepat.
Manfaat Obat Fluconazole
Foto: istockphoto.com
Fluconazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Infeksi jamur yang dimaksud, yaitu di berbagai area tubuh mana pun.
Ini termasuk mulut, tenggorokan, kerongkongan, paru-paru, kandung kemih, area genital, dan darah.
Obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi jamur pada orang yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Biasanya, dipakai dalam berbagai perawatan medis, seperti:
- Pengobatan kanker
- Transplantasi sumsum tulang
- Penyakit AIDS
- Meningitis
- Sariawan
Melansir National Health Services, obat ini tersedia dalam bentuk kapsul atau sirup.
Untuk pemakaian di rumah sakit, biasanya menggunakan suntikan yang berisi fluconazol.
Bisa ditebus tanpa resep, tapi untuk beberapa kasus membutuhkan rekomendasi dokter.
Baca Juga: Bingung Atasi Jerawat? Ini 10 Rekomendasi Salep Untuk Jerawat, Dijamin Ampuh!
Cara Kerja Obat Fluconazole
Foto: Orami Photo Stock
Flukonazol termasuk dalam kelas obat yang disebut antijamur triazol.
Kelas obat adalah sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama.
Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti infeksi akibat jamur.
Melansir dari laman Medical News Today, fluconazol bekerja dengan menghalangi kemampuan jamur Candida dan Cryptococcus untuk bereproduksi.
Bagi penderita infeksi jamur, obat ini membantu menghilangkan infeksi.
Sementara itu, orang yang berisiko tinggi terkena kandidiasis, ini membantu mencegah infeksi berkelanjutan.
Baca Juga: Mupirocin (Salep Antibiotik): Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Dosis Pakai Fluconazole
Foto: Orami Photo Stock
Dosis pemakaian obat ini agar serupa dengan antijamur lainnya seperti itraconazole.
Takaran obat yang tepat dan berapa lama pemakaian tergantung pada jenis infeksi.
1. Jenis Obat
Melansir drugs.com, obat ini seringnya dikonsumsi dalam bentuk kapsul ataupun sirup.
Kapsul fluconazole yang sering dipakai adalah 50mg, 150mg atau 200mg.
Telan kapsul secara utuh dengan segelas air.
Perlu mengonsumsi obat dengan waktu yang sama setiap harinya.
Beda halnya dengan bentuk sirup, biasanya terdiri dari 2 senyawa yang berbeda, yakni:
- 50mg flukonazol dalam sendok 5ml (50mg/5ml)
- 200mg flukonazol dalam sendok 5ml (200mg/5ml)
Gunakan sendok takaran yang tepat untuk mengukur dosis obat.
Jangan gunakan sendok makan biasa, hal ini karena tidak bisa mengukur jumlah yang tepat.
2. Dosis Umum
Berikut dosis umum penggunaan fluconazole untuk orang dewasa, antara lain:
- Sariawan mulut: 50mg sehari, diminum selama 7 hingga 14 hari
- Sariawan vagina atau balanitis: 150mg, diminum sebagai dosis tunggal
- Sariawan vagina kronis: 150mg, diminum setiap 72 jam sekali untuk 3 dosis pertama, kemudian 150mg seminggu sekali selama 6 bulan
Di luar infeksi itu, obat ini juga sering dipakai untuk mengatasi masalah kulit dan penyakit sejenis seperti:
- Infeksi candida (dalam darah): 200mg hingga 800mg sehari selama beberapa minggu
- Meningitis kriptokokus: 200mg hingga 800mg sehari selama beberapa minggu
Untuk anak-anak, dokter kan menentukan dosis yang tepat tergantung pada infeksi dan usia serta berat badan.
Obat ini dapat dikonsumsi tanpa atau dengan makanan sekaligus.
Wajib untuk menyelesaikan pengobatan bahkan jika gejala telah membaik.
Baca Juga: Nalgestan: Ketahui Dosis yang Tepat serta Efek Samping Obat Flu yang Satu Ini
Efek Samping Fluconazole
Foto: Orami Photo Stock
Efek samping yang ditimbulkan dari obat ini umumnya ringan.
Efek samping ini dapat mencakup:
Jika efek yang dialami ringan, ini mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Tapi tak menutup kemungkinan, efek samping sedang sampai berat flukonazol juga bisa terjadi.
Efek sampingnya meliputi:
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Sakit kepala parah
- Pingsan
- Reaksi alergi
Segera konsultasikan dengan dokter terdekat apabila mengalami reaksi tersebut ketika minum flokunazole.
Baca Juga: Amfetamin, Obat Golongan Psikotropika yang Bantu Atasi ADHD
Waspada Interaksi Obat Lain
Foto: Orami Photo Stocks
Tablet flukonazol dapat berinteraksi dengan obat, vitamin, atau herbal lain yang mungkin dikonsumsi.
Interaksi adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat.
Ini bisa berbahaya atau bisa mencegah obat bekerja dengan baik.
Contoh obat yang dapat menyebabkan interaksi dengan flukonazol tercantum di bawah ini, antara lain:
- Terfenadin
- Pimozide
- Klaritromisin
- Eritromisin
- Ranolazin
- Lomitapide
- Donepezil
- Vorikonazol
- Kuinidin
Baca Juga: Digoxin Obat Gagal Jantung, Ini Dosis dan Efek Sampingnya
Ketika digunakan dengan flukonazol, obat ini dapat menyebabkan irama jantung tak teratur yang mengancam jiwa.
Jangan lupa untuk memberitahu dokter apabila sedang mengonsumsi obat lain secara bersamaan, ya.
Itulah sederet informasi penting mengenai obat flukonazole.
Semoga bermanfaat, Moms!
- https://www.nhs.uk/medicines/fluconazole/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/fluconazole-oral-tablet#side-effects
- https://www.drugs.com/mtm/fluconazole.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.