Obat Antidepresan Fluoxetine: Manfaat, Harga, hingga Efek Samping
Selain terapi, gejala masalah kesehatan mental juga bisa diatasi dengan obat-obatan. Salah satu obat antidepresan adalah fluoxetine.
Obat ini diminum dan tersedia dalam formulasi generik (fluoxetine) dengan merek Prozac, Sarafem, dan Prozac Weekly.
Obat ini bisa sangat efektif, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa efek samping yang serius.
Misalnya, pikiran untuk bunuh diri, gangguan irama jantung, sindrom serotonin, dan banyak lagi.
Namun, obat fluoxetine kebanyakan dikonsumsi untuk seseorang yang mengalami panic attack.
Itulah sebabnya fluoxetine tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Baca Juga: Serba-Serbi De' Tjolomadoe, Pabrik Gula yang Kini Menjadi Destinasi Wisata Hits!
Apa Itu Obat Fluoxetine?
Foto lustrasi Obat Fluoxetine (Orami Photo Stock)
Fluoxetine adalah obat minum yang tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan cairan.
Obat ini merupakan salah satu jenis obat antidepresan, yaitu selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan jumlah kadar serotonin pada otak agar dapat membantu menjaga keseimbangan mental.
Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi:
- Depresi
- Serangan panik
- Gangguan obsesif kompulsif (obsessive-compulsive disorder)
- Gangguan makan tertentu (bulimia)
- Kondisi parah pada sindrom pramenstruasi (premenstrual dysphoric disorder)
Tidak hanya itu, obat ini dapat meningkatkan mood atau suasana hati, tidur, nafsu makan, dan tingkat energi.
Selain itu, fluoxetine juga dapat membantu meningkatkan semangat dan gairah hidup.
Obat ini dapat menurunkan rasa takut, kecemasan, pikiran yang tidak diinginkan, dan serangan panik.
Fluoxetine juga dapat mengurangi gejala PMS seperti mudah marah, nafsu makan meningkat, dan depresi.
Obat ini dapat menurunkan perilaku memilih-milih makanan pada kondisi bulimia.
Manfaat Fluoxetine
Foto Ilustrasi Masalah Kesehatan Mental (myhealth1st.com.au)
Fluoxetine biasanya diresepkan dokter untuk mengobati beberapa masalah kesehatan mental.
Umumnya, ketika obat ini diresepkan, rencana perawatan juga mencakup metode lain untuk mengelola kondisi yang didiagnosis.
Seperti psikoterapi dan perubahan gaya hidup.
US Food and Drug Administration (FDA) menyetujui fluoxetine untuk mengobati:
- Gangguan depresi mayor: untuk dewasa dan anak-anak berusia 8 tahun ke atas.
- Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): untuk dewasa dan anak-anak berusia 7 tahun ke atas.
- Bulimia nervosa: untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas.
- Gangguan panik: untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Menurut studi pada 2019 di International Journal of Molecular Sciences, fluoxetine dapat digunakan untuk kondisi yang terkain serotonin.
Baik itu pada kondisi kadar serotonin rendah, atau metabolisme serotonin yang berubah.
Serotonin adalah neurotransmitter atau zat kimia di otak yang memengaruhi suasana hati, kecemasan, dan berbagai fungsi.
Biasanya transporter serotonin (SERT) menghilangkan serotonin dari ujung saraf untuk mengubah efek serotonin.
Nah, fluoxetine dapat membuat serotonin tetap aktif dengan menghambat pengambilan kembali neurotransmitter ini oleh SERT.
Obat ini mungkin juga memiliki tindakan lain yang berperan dalam efek terapeutiknya.
Pada beberapa kondisi, dokter juga meresepkan fluoxetine untuk kondisi yang tidak disetujui secara khusus oleh FDA.
Misalnya untuk mengatasi suasana hati, kecemasan, gangguan makan, dan panic attack.
Baca Juga: 10 Macam Perasaan yang Dapat Dimiliki Anak Broken Home, Bukan Hanya Merasa Kesepian
Apa Itu Panic Attack?
Foto Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai obat fluoxetine, Moms harus tahu apa itu panic attack.
Serangan panik atau panick attack adalah episode dari rasa takut yang amat sangat dan memicu reaksi fisik tertentu.
Serangan semacam ini dapat membuat seseorang merasa panik tanpa ada alasan jelas.
Hal ini berbeda ketika ketinggalan benda tertentu, seperti dompet atau telepon seluler.
Saat mengalami serangan panik, Moms bisa benar-benar merasa ketakutan seolah nyawa sedang terancam dan dihadapkan pada bahaya, meski sebenarnya tidak sedang terjadi apapun yang membahayakan nyawa.
Hal ini, kemudian, membuat Moms merasa kehilangan kontrol diri hingga akhirnya berpotensi menyebabkan serangan jantung atau bahkan meninggal.
Sebenarnya, tidak sedikit yang pernah mengalami serangan panik, khususnya saat sedang dalam kondisi tertekan dan stres.
Namun, setelah kondisi yang menyebabkan stres berakhir, serangan panik ini pun tidak pernah terjadi kembali.
Baca Juga: Alun-Alun Karanganyar: HTM, Lokasi, dan Fasilitas Wisatawan Lengkap
Serangan panik ditandai dengan gejala fisik dan mental yang intens.
Serangan terjadi sangat cepat dan tanpa penyebab yang jelas.Gejala serangan panik umumnya meliputi:
- Jantung berdebar
- Sensasi seperti mau pingsan
- Berkeringat
- Mual
- Nyeri dada
- Tubuh gemetar
- Rasa panas pada wajah (hot flushes)
- Sesak napas
- Menggigil
- Sensasi seperti tercekik
- Pusing
- Mati rasa atau kesemutan
- Mulut kering
- Ingin buang air kecil
- Telinga berdenging
- Rasa takut mati
- Sakit perut melilit
- Sensasi seperti terpisah dari tubuh
Serangan panik biasanya terjadi selama 5-20 menit.
Namun pada beberapa kasus, serangan ini bisa berlangsung hingga satu jam.
Frekuensi serangan panik juga tergantung pada seberapa parah kondisi penderita.
Beberapa penderita mengalaminya 1-2 kali sebulan, sementara sebagian pasien lain terkena serangan ini beberapa kali seminggu.
Dosis Fluoxetine
Foto Ilustrasi Minum Obat Fluoxetine (newscientist.com)
Fluoxetine tersedia dalam berbagai sediaan obat, termasuk pil 10mg, 20mg, 40mg, dan 60mg dan sebagai larutan oral.
Dosis pasti dari obat ini sebaiknya ditanyakan pada dokter, karena kondisi setiap orang berbeda.
Namun, secara umum, berikut ini dosis penggunaan fluoxetine yang direkomendasikan:
- Untuk mengatasi depresi pada orang dewasa
Dosis awal adalah 20 mg per hari. Dapat ditingkatkan hingga maksimum 80 mg per hari.
- Untuk mengatasi depresi pada anak-anak
Dosis awal mulai dari 10 mg per hari, dan dapat meningkat hingga 20 mg per hari.
- Untuk mengatasi OCD pada orang dewasa
Dosis awal mulai dari 20 mg per hari. Dapat meningkat hingga 60 mg per hari.
- Untuk mengatasi OCD pada anak-anak
Dosis awal mulai dari 10 mg per hari. Dapat ditingkatkan hingga 60 mg per hari.
- Untuk mengatasi bulimia nervosa
Dosis 60 mg per hari di pagi hari.
- Untuk mengatasi gangguan panik
Dosis mulai dari 10 mg per hari dengan target dosis 20 mg per hari. Maksimal 60 mg per hari.
Jika Moms memiliki penyakit hati, dokter mungkin meresepkan fluoxetine dengan dosis yang lebih rendah daripada dosis standar yang direkomendasikan.
Dosis yang lebih rendah juga disarankan jika berusia lanjut atau jika memiliki banyak penyakit medis.
Jika Moms melewatkan satu dosis, minumlah segera setelah ingat.
Namun, jika sudah dekat dengan dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan hanya minum dosis berikutnya pada waktu yang dijadwalkan. Jangan pernah meminum dua dosis sekaligus.
Tablet fluoxetine harus disimpan di tempat yang sejuk, pada suhu antara 20-25 derajat Celsius.
Jauhkan obat ini dari sinar matahari langsung. Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan.
Harga Fluoxetine
Foto Ilustrasi Obat Fluoxetine (Orami Photo Stock)
Fluoxetine adalah golongan obat keras, yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Untuk merek Prozac tablet 20 mg, dijual dengan harga sekitar Rp19.200 per tabletnya. Namun, harga ini bisa bervariasi pada setiap apotik.
Kontraindikasi Fluoxetine
Foto Ilustrasi Masalah Kesehatan Mental (Orami Photo Stock)
Fluoxetine harus diminum dengan hati-hati karena ada beberapa kontraindikasi.
Jika Moms sedang hamil atau menyusui, bicarakan pada dokter untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat mengonsumsi obat ini.
Selain itu, obat ini belum ditetapkan sebagai aman untuk anak di bawah usia 8 tahun yang mengalami depresi, atau untuk anak di bawah usia 7 tahun yang menderita OCD.
Moms tidak boleh mengonsumsi fluoxetine jika obat ini atau obat SSRI lain pernah menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam atau kesulitan bernapas.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko terkena efek samping fluoxetine, yaitu:
- Sindrom serotonin: Jika pernah mengalami sindrom serotonin sebagai respons terhadap obat hindari penggunaan fluoxetine
- Aritmia jantung: Fluoxetine dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, terutama jika mengidap aritmia
- Glaukoma: Obat ini dapat memperburuk jenis glaukoma tertentu, terutama jika glaukoma tidak diobati
Baca Juga: Cerai dalam Islam: Hukum, Syarat Sah, Hingga Aturan Pembagian Harta dan Hak Asuh Anak
Efek Samping Fluoxetine
Foto Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)
Fluoxetine umumnya merupakan obat yang aman, tetapi tetap ada risiko efek samping yang bisa dialami.
Beberapa di antaranya dapat berbahaya atau mengancam jiwa.
Pastikan untuk menghubungi dokter jika Moms mengalami efek samping setelah minum obat ini.
Beberapa efek samping umum yang bisa terjadi setelah mengonsumsi fluoxetine adalah:
- Mimpi aneh atau insomnia
- Penurunan nafsu makan, atau justru tidak selera makan dan mual
- Kegugupan atau kecemasan
- Mulut kering
- Ruam kulit
- Kelelahan
- Berkeringat
- Gemetaran
- Merasa lemah
- Diare
- Gangguan pencernaan
- Sindrom flu, sinusitis, atau sakit tenggorokan
- Ejakulasi abnormal atau impotensi
- Libido berkurang
- Tekanan darah rendah
Baca Juga: Biodata Ammar Zoni Terlengkap, Pernah Tinggal di Gua Sebelum Jadi Artis Ibukota
Selain itu, fluoxetine juga dapat menyebabkan efek samping yang berat atau berbahaya. Jika mengalami efek samping yang berat, Moms perlu segera mencari bantuan medis.
Apakah perlu berhenti minum obat atau menggantinya dengan yang lain, akan diputuskan oleh dokter.
Menurut studi pada 2020 di Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences, beberapa efek samping serius yang bisa diakibatkan fluoxetine adalah:
- Timbul ide untuk bunuh diri
- Sindrom serotonin
- Kejang
- Perdarahan
- Glaukoma sudut tertutup
- Sindrom QT panjang
- Hiponatremia
- Penurunan berat badan drastis
Peringatan dan Interaksi Obat Fluoxetine
Foto Ilustrasi Obat Fluoxetine (bbc.com)
Bila dokter sudah meresepkan fluoxetine, sangat penting untuk tidak menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba.
Jika Moms berencana berhenti meminumnya, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penghentian konsumsi obat ini secara tiba-tiba, tanpa instruksi dokter, dapat menyebabkan pusing, masalah keseimbangan, atau gangguan suasana hati.
Selain itu, fluoxetine juga dapat menimbulkan interaksi obat, jika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti:
- Obat serotonergik lainnya
Dapat mengganggu kerja obat lain, dan kombinasinya dapat menyebabkan peningkatan risiko sindrom serotonin.
- Pimozide dan thioridazine
Dapat meningkatkan kadar pimozide dan thioridazine.
- Haloperidol dan clozapine
Dapat meningkatkan kadar obat antipsikotik ini.
- Phenytoin dan carbamazepine
Dapat meningkatkan kadar obat antikejang ini.
- Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs)
Antidepresan MAOIs bekerja secara berbeda dari SSRI. Menggabungkan keduanya dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin.
- Antidepresan trisiklik (TCA)
Kadar antidepresan ini dapat berubah ketika dikonsumsi bersamaan, atau berdekatan.
- Diazepam dan alprazolam
Obat antikecemasan ini dapat berinteraksi dengan fluoxetine, berpotensi meningkatkan kadar dan efek sampingnya.
Baca Juga: Pengertian, Gejala dan Penanganan Gangguan Kepribadian Skizoid
Demikian pembahasan mengenai fluoxetine, manfaat, kontraindikasi, dosis, efek samping, interaksi obat, dan harganya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Moms.
Ingat, fluoxetine adalah obat keras yang tidak boleh diminum sembarangan.
Pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
- https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/202133s004s005lbl.pdf
- https://www.jpbsonline.org/article.asp
- https://www.verywellhealth.com/fluoxetine-5077030
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/263773#side_effects
- https://www.farmaku.com/product/prozac-20-mg-tab
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.