FWB alias Friends with Benefit, Ketahui Arti dan Dampaknya
FWB adalah friends with benefits yang saat ini semakin sering kita dengar.
Mungkin kita pernah membacanya di internet dan kita tak yakin hubungan seperti apa yang masuk ke dalam kategori friends with benefits ini.
Secara singkat, dapat dijelaskan bahwa FWB adalah dua teman yang memiliki rasa percaya satu sama lain untuk melakukan aktivitas seksual tanpa takut menyakiti perasaan satu sama lain.
Keduanya sama-sama memiliki persetujuan untuk menjalani FWB.
Mereka yang tidak tertarik untuk menjalani hubungan yang serius, atau tidak punya cukup waktu untuk itu, dapat memilih FWB yang bisa dikatakan sama-sama menguntungkan.
Tentunya, tidak ada status hubungan dalam FWB dan tidak boleh ada rasa cemburu satu dengan lain.
Baca Juga: 3 Cara Bersihkan Organ Intim setelah Berhubungan Seks
Mengapa Seseorang Memilih FWB?
FWB adalah hubungan yang harus menguntungkan kedua belah pihak, meski tanpa berlandaskan emosional.
Jika Moms pernah menonton film berjudul Friends With Benefits yang diperankan oleh Justin Timberlake dan Mila Kunis, maka kurang lebih hubungan FWB digambarkan dalam film tersebut.
Namun, terlepas dari apa pun artinya, penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam hubungan friends with benefits.
Lantas, mengapa seseorang memilih FWB? Tentunya, FWB adalah pilihan.
Kamu boleh mau atau tidak, apakah siap dengan konsekuensinya atau tidak, itu semua tergantung pilihan masing-masing.
Mereka yang memilih FWB biasanya ingin hubungan yang menguntungkan, namun tanpa perlu adanya tanggung jawab dalam hubungan tersebut.
Misalnya, mungkin saat ini kamu sedang melajang dan ingin fokus pada karier, atau kamu berencana ingin pindah ke luar kota dan tidak ingin menjalin hubungan jarak jauh, maka FWB adalah hal yang dapat menjadi pilihan.
Kamu tetap bisa menikmati hubungan intim dengan seseorang yang kamu kenal dengan baik.
Kamu juga merasa nyaman tanpa ikatan bisa menjadi solusi yang ideal.
FWB adalah Hubungan Tanpa Komitmen
FWB adalah kondisi ketika dua orang secara fisik sangat intim satu sama lain, namun mereka tak memiliki komitmen apa pun.
Tentunya, FWB berbeda dengan one night stand.
Saat menjalani FWB, kamu mengenali temanmu dengan baik meskipun tidak mencintai secara romantis.
Penelitian menunjukkan, pria tampaknya lebih fokus terhadap manfaat yang didapatkan dan wanita lebih kepada pertemanan yang dijalani.
Dengan kata lain, orang yang terlibat dalam FWB sudah jelas sangat menikmati waktu bersama dengan seseorang, namun hubungan mereka tidak meliputi soal romantisme dan ikatan apa pun.
Seks yang menggairahkan adalah salah satu bagian terbaik dari sebuah hubungan.
Berbagi momen-momen membahagiakan dengan seseorang yang kita anggap menarik adalah salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
Namun bagaimana jika kita belum menemukan orang spesial tersebut, atau kita belum tertarik untuk berkomitmen jangka panjang?
Menurut Meagan Drillinger, founder Vaera Journeys, friends with benefits adalah tipe hubungan di mana dua orang yang memiliki koneksi platonik saling menggunakan satu sama lain untuk seks.
Namun ingat, tentunya tidak ada keuntungan lain yang bisa kamu harapkan.
FWB tidak selalu bisa menjadi teman curhat, atau partner menghadiri undangan pernikahan, atau dia yang akan ada di saat kamu sedang sedih.
Tidak ada romantisme, tidak ada kencan, dan tidak ada komitmen.
Nongkrong bareng artinya bertemu dan melakukan seks.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Kebiasaan Tak Terduga Ini Bisa Menurunkan Gairah Seksual
FWB Dapat Mengubah Hubungan dengan Teman
FWB adalah hubungan yang mengubah teman menjadi partner friends with benefits.
Seperti pada hubungan biasanya, terimalah fakta bahwa friends with benefits akan mengubah hubunganmu dengan teman yang kamu jadikan partner FWB.
Menurut Rebecca Newman, MSW, LCSW, bagian penting dari perjanjian FWB ini adalah menyadari bahwa hubungan yang dijalani pasti akan berbeda dari sebelumnya karena adanya interaksi seksual yang mungkin akan muncul.
Kita akan melihat sisi lain dari orang yang selama ini kita anggap teman, dan sebagai gantinya hubungan pertemanan yang mungkin sudah stabil mungkin akan mengalami perubahan.
Selain itu, kamu juga harus bersiap-siap mungkin suatu hari akan kehilangan teman ketika perjalanan FWB ini tidak lancar atau berkonflik ke depannya. Hal ini bukan tanpa alasan.
“Perlu dipahami, seks cenderung mengacaukan perasaan. Hal ini karena sebagian fisiologis karena hormon dilepaskan saat berhubungan seks yang membuat Anda terikat dengan partner FWB. Lebih jauh lagi, mungkin akan terlibat secara emosional,” ungkap terapis seks Dr. Ian Kerner.
Jika muncul perasaan emosional inilah yang cenderung akan mengacaukan hubungan friends with benefits.
Terlebih lagi, apabila perasaan tersebut hanya muncul pada salah satu pihak saja.
Hati-hati, Jangan Terbawa Perasaan karena FWB
FWB adalah hubungan tanpa status yang hanya berdasarkan keuntungan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Namun, hati-hati terhadap konsekuensi yang terjadi ke depannya.
Biasanya, hubungan FWB ini dapat bermasalah ketika salah satu di antaranya muncul perasaan yang tidak diinginkan.
Mungkin rasa baper atau bawa perasaan dalam perjalanan FWB akan muncul.
Tujuan FWB dari awal bukanlah untuk menjalin ikatan emosional, maka rasanya sebaiknya kita harus mengetahui kapan harus memulai dan mengakhirinya.
Tidak sedikit pasangan FWB yang berujung pada hubungan emosional dan komitmen jangka panjang.
Tidak sedikit pula pasangan FWB yang berakhir hanya karena salah satunya merasa terikat secara emosional sehingga melupakan perjanjian untuk tidak menjalani komitmen satu sama lain.
Dampak FWB pada Kesehatan
Meski tampak sederhana dan cocok bagi mereka yang tidak ingin terikat dalam hubungan resmi,
FWB memiliki sejumlah risiko yang dapat menimbulkan dampak fisik dan psikis. Berikut penjelasannya:
1. Risiko Penyakit Menular Seksual
Seks tanpa perlindungan, terutama dengan banyak pasangan, meningkatkan risiko penyakit menular seksual seperti herpes, klamidia, sipilis, HIV, dan AIDS.
HIV-AIDS adalah salah satu ancaman terbesar karena belum ada obatnya, dan harapan hidup penderita biasanya hanya sekitar 10 tahun.
2. Risiko Psikologis
Secara psikologis, banyak orang yang gagal menjalani konsep FWB ini akhirnya mengalami depresi.
Risiko ini semakin meningkat jika mereka juga didiagnosis dengan penyakit menular seksual.
Beberapa orang yang menjalani FWB merasa kecewa ketika harapan untuk komitmen tidak terwujud, sehingga mereka menjadi trauma dan memandang seks hanya sebagai kesenangan tanpa makna.
Jadi, sebelum kamu memilih menjalani hubungan tanpa komitmen ini, pahami bahwa FWB adalah hubungan yang tetap berisiko.
Selalu berhati-hati dengan pilihan yang kamu ambil.
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-the-name-love/201109/friends-benefits https://www.cosmopolitan.com/uk/love-sex/relationships/g562/friends-with-benefits-love-sex/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.