Gangguan Keseimbangan pada Anak: Gejala dan Penyebabnya
Gangguan keseimbangan pada anak seringkali luput dari perhatian, karena perilaku Si Kecil sendiri yang masih sering ceroboh dan kurang awas dengan kondisi di sekitarnya.
Menurut definisi National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, gangguan keseimbangan sendiri adalah kondisi yang membuat seseorang merasa goyah atau pusing, baik saat berdiri, berjalan, ataupun duduk.
Dalam jangka panjang, gangguan keseimbangan pada anak yang tak segera diatasi dikatakan bisa mengurangi kualitas hidup, tumbuh kembang, dan kondisi psikologis anak.
Nah, seperti apa gejala dan penyebab gangguan keseimbangan pada anak? Silakan simak penjelasan berikut untuk tahu jawabannya ya, Moms.
Baca Juga: 4 Tahapan Perkembangan Motorik Anak SD, Catat!
Gejala Gangguan Keseimbangan pada Anak
Foto: cnn.com
Gangguan keseimbangan pada anak umumnya ditandai dengan disequilibrium atau perasaan goyah dan doyong sehingga sulit untuk beraktivitas, berdiri, berjalan, berbelok, atau menaiki tangga tanpa terjatuh, menabrak, atau tersandung.
Mengutip kidshealth.org, anak yang mengalami gangguan keseimbangan juga sering terlihat berjalan dengan kaki yang terpisah lebar dan terlihat sempoyongan. Si Kecil juga mengalami kesulitan berjalan di ruangan gelap atau permukaan yang tidak datar.
Berbagai gejala lain yang sering dialami oleh anak yang mengalami gangguan keseimbangan di antaranya adalah:
- Perasaan pusing, kliyengan, atau kepala terasa ringan.
- Vertigo atau sensasi lingkungan sekitar menjadi berputar.
- Gerakan mata spontan (nystagmus).
- Merasa tidak nyaman atau kesulitan melihat cahaya matahari atau cahaya terang.
- Merasa tidak nyaman dengan stimulasi visual yang ramai.
- Gangguan persepsi, sehingga koordinasi mata-tangan atau mata-kaki jadi terlihat kurang baik.
- Kualitas pendengaran terganggu, terutama jika ada banyak sumber suara sekaligus.
Semua gejala gangguan keseimbangan tadi juga biasanya membuat Si Kecil merasa kesulitan untuk fokus, berkonsentrasi, memahami perintah, atau mengikuti proses belajar di sekolah.
Baca Juga: Yuk Coba 5 Aktivitas Latihan Keseimbangan Tubuh untuk Balita 3 Tahun!
Penyebab Gangguan Keseimbangan pada Anak
Foto: Amplifon.com
Menurut penjelasan American Speech-Language-Hearing Association, ada banyak sekali kemungkinan penyebab gangguan keseimbangan, baik yang berhubungan dengan sistem vestibular maupun yang berhubungan dengan sistem dan kondisi tubuh.
Namun, diketahui kalau gangguan keseimbangan pada anak paling sering disebabkan oleh infeksi telinga atau otitis media, migrain, benign paroxysmal vertigo of childhood (BPVC), trauma di area kepala atau leher, dan kondisi vestibular neuritis.
Gangguan pendengaran, konsumsi obat tertentu, infeksi, gangguan kejang, tekanan darah rendah, dan mabuk perjalanan juga cukup sering jadi penyebab gangguan keseimbangan pada anak.
Pengobatan Gangguan Keseimbangan pada Anak
Foto: adventhealth.com
Anak yang diduga mengalami gangguan keseimbangan akan melalui serangkaian tes untuk mengetahui masalah atau penyebab dari kondisinya tersebut, supaya bisa diatasi secara akurat.
Saat ini diketahui ada beberapa alternatif perawatan dan pengobatan gangguan keseimbangan pada anak, yaitu:
- Terapi keseimbangan atau rehabilitasi vestibular: Latihan fisik yang membantu menguatkan kemampuan keseimbangan dan koordinasi anak.
- Manuver Epley: Memposisikan ulang kepala pada sudut tertentu untuk menggerakkan cairan atau partikel kecil yang ada di telinga dalam, biasanya dilakukan pada anak yang mengalami BPVC.
- Penggunaan alat bantu dengar dan terapi audio, jika gangguan keseimbangan disebabkan oleh hilangnya pendengaran.
Baca Juga: Perbedaan Gerakan pada Motorik Kasar dan Halus
Gangguan keseimbangan pada anak memang perlu segera dicari tahu dan diatasi penyebabnya, supaya Si Kecil bisa terus belajar dan menjalankan hidup dengan berkualitas.
Jadi, orang tua perlu selalu jeli memperhatikan perubahan keseimbangan dan koordinasi tubuh anak.
Nah, apa Moms tahu apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan dan koordinasi tubuh anak?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.