25 November 2024

5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Kondisi kontraksi palsu harus diwaspadai karena nyatanya bisa menjadi tanda tertentu
5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Foto: Orami Photo Stocks

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks contractions adalah kondisi umum dan Moms harus mengetahui gejala kontraksi palsu.

Sebab, gejala ini dapat membuat calon ibu merasa cemas dan bertanya-tanya apakah proses persalinan telah dimulai.

Namun, kontraksi palsu adalah bagian normal dari kehamilan dan berbeda dari kontraksi nyata yang terjadi saat persalinan sebenarnya.

Kontraksi palsu biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Ini adalah kontraksi otot rahim yang terjadi secara tidak teratur.

Beberapa ibu hamil merasakan kontraksi palsu bisa merasa ketegangan atau perasaan perut yang keras, sering kali tidak nyeri.

Ini adalah cara tubuh mempersiapkan rahim untuk persalinan mendatang.

Meskipun tidak ada rasa sakit, beberapa wanita menggambarkan sensasi tidak nyaman atau tertekan.

“Kontraksi palsu tidak menyebabkan perubahan pada serviks. Sedangkan nyeri persalinan ada di perut bagian bawah dan punggung bawah, serta rasanya akan menyakitkan. Tanda lainnya dari kontraksi jelang persalinan terdapat bercak darah pada vagina,” ujar Dr. Daniel Roshan, dokter kandungan dari New York.

Gejala kontraksi palsu memang tidak dapat diprediksi, namun biasanya berlangsung kurang dari 30 detik atau hingga 2 menit.

Sedangkan, kontraksi persalinan yang sebenarnya berlangsung antara 30 sampai 90 detik dan bisa lebih lama dari waktu ke waktu.

Seringnya Moms keliru dengan kontraksi palsu ini sehingga muncul rasa panik. Namun, sebaiknya jangan panik dan perhatikan gejala kontraksi palsu ini.

Apa Itu Kontraksi Palsu?

Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan
Foto: Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan (Orami Photo Stocks)

Kontraksi palsu adalah kontraksi yang terjadi dengan pola tidak teratur dan kerap hilang dan timbul.

Kontraksi ini biasanya mulai terasa sejak usia kehamilan 35 sampai 36 minggu dan merupakan bagian dari proses yang normal selama kehamilan.

Kondisi ini tidak menandakan persalinan sudah dekat dan tidak menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.

Kontraksi ini dapat muncul setelah aktivitas fisik yang berat atau saat kelelahan dan pengencangan hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan.

Nah, umumnya berlangsung lebih cepat dan tidak teratur dibandingkan dengan kontraksi asli.

Secara durasi, dapat terjadi sekitar 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit.

Jika mengalami ciri-ciri atau tanda-tanda kontraksi palsu, ibu hamil mungkin tidak perlu panik dan masih bisa sedikit bersantai di rumah, ya.

Namun, jika terdapat kecurigaan terhadap kontraksi asli, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk tindakan lebih lanjut.

Gejala Kontraksi Palsu

Ilustrasu Gejala Kontraksi Palsu (Babycenter.com)
Foto: Ilustrasu Gejala Kontraksi Palsu (Babycenter.com)

Jurnal Braxton Hicks Contractions mengatakan bahwa kontraksi palsu umumnya terjadi pada trimester ketiga, tapi beberapa ibu hamil juga dapat merasakannya pada awal trimester kedua.

Gejala kontraksi palsu yaitu:

  • Perut bagian atas terasa kencang
  • Bisa terasa sakit atau justru tidak menimbulkan rasa sakit
  • Terjadi tidak teratur, berbeda dengan kontraksi jelang persalinan yang datang secara berkala dan seiring berjalannya waktu bisa semakin kuat

Gejala kontraksi palsu ini mungkin bisa dikatakan mirip dengan kram menstruasi yang dapat Moms rasakan.

Nyatanya, kontraksi palsu dapat berhenti dengan perubahan tingkat aktivitas dan ketika Moms mengubah posisi.

Berbeda dengan kontraksi jelang persalinan yang bisa semakin terasa berat dan berlanjut ketika Moms melakukan pergerakan atau mengubah posisi.

Berikut gejala lainnya, Moms.

1. Perasaan Ketegangan pada Perut

Salah satu gejala kontraksi palsu adalah perasaan tegang atau kekencangan pada perut.

Ini terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi dan menyebabkan perut menjadi keras.

Kontraksi palsu sering kali terjadi secara tidak teratur dan tidak teratur.

2. Sensasi Berdenyut

Beberapa wanita merasakan sensasi berdenyut atau peregangan selama gejala kontraksi palsu.

Kondisi ini tidak terlalu sakit namun bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, Moms.

3. Tidak Teratur

Gejala kontraksi palsu biasanya tidak teratur dan tidak datang dalam pola yang teratur seperti kontraksi asli selama persalinan.

Kontraksi palsu bisa muncul dan menghilang tanpa pola yang jelas.

4. Tidak Menyakitkan

Sebagian besar gejala kontraksi palsu tidak menyebabkan rasa sakit yang parh.

Meskipun beberapa wanita bisa merasakan ketidaknyamanan atau tekanan, gejalanya cenderung ringan dibandingkan dengan kontraksi asli, Moms.

5. Menghilang dengan Istirahat

Gejala kontraksi palsu sering kali menghilang dengan istirahat atau perubahan posisi tubuh.

Ini berbeda dengan kontraksi persalinan yang asli, yang cenderung tetap konsisten dan tidak memengaruhi oleh perubahan posisi.

Perlu Moms ketahui, gejala kontraksi palsu bisa saja berbeda di setiap ibu hamil, ya.

Jadi, sebaiknya Moms tanyakan pada dokter agar tidak terjadi kesalahan dalam persalinan, ya.

Perbedaan Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli

Ilustrasi Gejala Kontraksi Palsu
Foto: Ilustrasi Gejala Kontraksi Palsu (romper.com)

Kontraksi palsu dan kontraksi asli adalah dua kondisi yang berbeda yang terjadi selama kehamilan.

Berikut adalah perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli:

Kontraksi Palsu:

  • Terjadi tidak teratur dan tidak berkembang menjadi tanda persalinan.
  • Sensasi perut kencang hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan.
  • Biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan, terutama pada sore atau malam hari setelah aktivitas fisik yang berat atau saat kelelahan.
  • Tidak menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.
  • Intensitasnya cenderung tetap dan tidak meningkat secara bertahap.

Kontraksi Asli:

  • Terjadi secara teratur dan berkembang menjadi tanda persalinan.
  • Perut mengencang yang terasa lebih luas, dimulai dari punggung bawah lalu menjalar ke seluruh bagian perut.
  • Umumnya terjadi saat usia kandungan sudah 40 minggu. Jika muncul sebelum usia kandungan 37 minggu, risiko terjadinya kelahiran prematur akan semakin tinggi.
  • Menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.
  • Intensitasnya meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu.

Menangani Kontraksi Palsu

Gejala Kontraksi Palsu (Healthline.com)
Foto: Gejala Kontraksi Palsu (Healthline.com)

Moms, sebaiknya tidak perlu panik jika terjadi kontraksi palsu karena nyatanya ini bukan kondisi medis yang serius.

Jurnal Braxton Hicks Contractions juga mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kontraksi palsu tersebut, di antaranya:

1. Mengubah Posisi atau Tingkat Aktivitas

Jika Moms merasa sudah terlalu banyak bergerak atau aktif, segera berbaring untuk meredakan kontraksi palsu.

Sebaliknya, jika terlalu lama duduk, cobalah berjalan-jalan ringan untuk membantu mengurangi gejala.

2. Lakukan Kegiatan yang Membuat Moms Rileks

Pilihlah aktivitas yang dapat menenangkan pikiran dan tubuh.

Misalnya pijat, membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan meditasi seperti yoga dan pilates.

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat tubuh dan pikiran Moms lebih santai dan nyaman.

3. Cegah Dehidrasi dengan Minum Air Putih yang Cukup

Dehidrasi dapat memperburuk kondisi ibu hamil dan memicu kontraksi palsu.

Oleh karena itu, pastikan Moms selalu minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

4. Perbanyak Mengonsumsi Makanan Bergizi

Konsumsi juga makanan yang mengandung nutrisi seimbang dan gizi yang cukup, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat sehat.

Hal ini penting untuk menjaga stamina tubuh Moms selama masa kehamilan dan mendukung kesehatan janin.

Baca Juga: Cara Menghitung Kontraksi yang Penting Diketahui Ibu Hamil

Itulah yang bisa dilakukan apabila terjadi gejala kontraksi palsu.

Jika waktu persalinan memang semakin dekat, selalu waspada terhadap setiap tanda-tanda yang terjadi.

Apabila Moms mengalami kontraksi kuat yang semakin sering dan menyakitkan, serta penurunan gerakan janin terlihat, segera ke rumah sakit terdekat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.