28 April 2024

Serba-serbi Nyeri Tulang Kemaluan Tanda Melahirkan, Benarkah?

Kenali ragam cara pengobatannya

Moms mungkin pernah bertanya-tanya mengenai kondisi nyeri tulang kemaluan, benarkah ini tanda akan melahirkan?

Dalam bahasa medis, nyeri tulang kemaluan adalah symphysis pubic diastasis (SPD).

Kondisi ini terjadi karena adanya pelebaran pada sendi kemaluan.

Mengutip dari artikel jurnal bertajuk Peripartum Pubic Symphysis Diastasis—Practical Guidelines, nyeri ini bisa terjadi selama masa kehamilan atau postpartum.

Nyeri kemaluan hampir sama dengan nyeri panggul saat hamil atau symphysis pubis dysfunction (SPD).

Yuk, Moms simak informasi seputar nyeri tulang kemaluan sebagai bagian dari tanda-tanda melahirkan.

Baca Juga: 6 Cara Meminimalisir Nyeri Tulang Kemaluan Sebelah Kiri saat Hamil

Nyeri Tulang Kemaluan Apakah Tanda Melahirkan?

Ilustrasi Melahirkan
Foto: Ilustrasi Melahirkan (Cafemomstatic.com)

Menurut dr. Andry, Sp. O. G, FMIGS, FEGRF Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Pondok Indah – Puri Indah RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, nyeri tulang kemaluan bisa merupakan tanda akan melahirkan.

Bahkan, salah satu keluhan ketika akan melahirkan adalah nyeri tulang kemaluan.

Kondisi ini terjadi karena melonggarnya ligamen, perubahan hormonal, dan perubahan lainnya di area kemaluan selama kehamilan.

Mengutip dari Parents, sekitar 60% ibu hamil bisa merasakan nyeri pada tulang kemaluan.

Rasa nyeri ini diperkirakan akan bisa membaik setelah melahirkan nantinya.

"Nyeri tulang kemaluan atau biasa disebut sebagai symphysis pubic diastasis (SPD) bisa jadi merupakan tanda bahwa ibu hamil akan melahirkan," kata dr. Andry.

Tetapi kondisi tersebut tidak selalu berarti demikian. SPD terjadi karena adanya peregangan pada sendi kemaluan akibat pengaruh hormonal.

Nyeri pun dapat terjadi ketika trimester awal, menengah, hingga akhir.

Jika terjadi nyeri secara terus menerus dan tidak kunjung reda, segera periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Moms.

Baca Juga: Manfaat Berhubungan saat Hamil Tua, Banyak Banget!

Penyebab Nyeri Tulang Kemaluan saat Trimester Akhir

Nyeri tulang kemaluan bisa disebabkan karena kehamilan.

Sebab, tubuh memiliki jaringan ikat yang berfungsi untuk menghubungkan dua sisi tulang kemaluan.

Kedua jaringan ikat tersebut dinamai simfisis pubis.

Simfisis pubis adalah tulang rawan yang terletak di antara sisi kanan dan kiri tulang kemaluan.

Berikut sejumlah faktor penyebab dari nyeri tulang kemaluan selama kehamilan:

1. Perubahan Hormonal

Nyeri Tulang Kemaluan
Foto: Nyeri Tulang Kemaluan (Whattoexpect.com)

Nyeri tulang pada kemaluan bisa disebabkan karena ligamen di sekitar simfisis pubis menjadi melebar atau melar, melunak, dan rileks.

Tapi, kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman dia area kemaluan saat hamil.

Masih mengutip dari Parents, rasa sakitnya bisa digambarkan seperti dua sisi tulang kemaluan saling bergesekan.

"Nyeri tulang kemaluan saat hamil trimester akhir merupakan bagian dari proses alamiah persiapan struktur tulang, ligamen, serta otot yang terkait untuk proses persalinan," jelas dr. Andry.

Struktur tersebut meregang akibat pengaruh hormonal sehingga ‘terbentuk’ jalan lahir yang menunjang proses persalinan.

Tetapi jika nyeri bersifat berat hingga sangat mengganggu aktivitas ibu hamil sehari-hari, segera periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan ya Moms.

Otot ligamen yang berubah ini bukan suatu kondisi yang harus dikhawatirkan, Moms.

Tapi, tidak menutup kemungkinan Moms akan merasakan nyeri yang hebat.

Nah, jika sudah demikian kondisi ini bisa menyebabkan pemisahan tulang kemaluan.

2. Infeksi Saluran Kemih

Selain karena kehamilan, nyeri tulang kemaluan juga bisa disebabkan karena infeksi saluran kemih, lho Moms.

Nyeri pada tulang kemaluan umumnya disebabkan oleh pengaruh hormon yang meregangkan otot, ligamen, dan persendian saat kehamilan.

Baca Juga: Beragam Penyebab Nyeri Punggung Atas, Yuk Cari Tahu Moms!

"Penyebab lain yang menyerupai nyeri tersebut juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih," ungkap dr. Andry.

Sebaiknya kondisi ini dikonsultasikan dengan dokter untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.


Gejala Nyeri Tulang Kemaluan saat Hamil

Ilustrasi Nyeri (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Nyeri (Orami Photo Stocks)

Gejala dari nyeri tulang kemaluan tentu saja adanya timbul rasa nyeri ya, Moms.

Berikut beberapa gejala lainnya beserta gejala yang harus Moms waspadai.

Serta ini dapat menjadi tolak ukur kapan sebaiknya berkunjung ke dokter.

  • Nyeri tulang kemaluan ditandai dengan nyeri panggul yang bersifat ringan hingga berat.
  • Nyeri tulang yang bisa mengakibatkan kesulitan berjalan.
  • Nyeri bisa menyebar ke area kaki, pinggul, hingga punggung.
  • Nyeri semakin parah jika menaiki tangga, berputar di tempat tidur, berdiri dengan satu kaki.

Selain itu, menurut dr. Andry, ada gejala nyeri tulang kemaluan yang harus Moms waspadai, yaitu jika rasa nyerinya berlebihan.

"Jika nyeri yang dirasakan berlebih dan mengakibatkan ibu hamil kesulitan untuk beraktivitas normal, disertai perdarahan atau keluar cairan dari vagina, segera periksakan diri ke dokter," jelasnya.

Baca Juga: Osteofit: Tojolan di Tepi Tulang yang Sebabkan Nyeri Parah

Cara Meredakan Nyeri Tulang Kemaluan Selama Kehamilan

Ilustrasi Nyeri saat Hamil
Foto: Ilustrasi Nyeri saat Hamil (Orami Photo Stocks)

Cara untuk meredakan nyeri tulang kemaluan selama kehamilan cukup mudah, Moms.

Moms bisa menjaga tubuh agar tetap bugar untuk mengurangi kemungkinan mengalami nyeri.

Gerakan olah tubuh ringan yang bersifat peregangan (stretching) dan relaksasi sangat bermanfaat untuk mengatasi nyeri.

Tetapi jika derajat nyeri semakin berat, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

"Dokter dapat memberikan obat pereda nyeri yang aman atau memastikan tidak ada kondisi penyerta lain," ungkap dr. Andry.

Sebagai informasi, selama kehamilan sistem otot terutama di bokong, menjadi lebih lemah dibanding otot lainnya.

Otot bokong harus bekerja keras untuk menahan sendi di panggul agar tetap stabil selama kehamilan.

Adapun sejumlah cara meredakan nyeri tulang kemaluan saat hamil meliputi:

1. Terapi Panggul

Jika rasa sakitnya membuat Moms kesulitan untuk beraktivitas, ada pengobatan yang bisa dilakukan.

Moms bisa melakukan terapi fisik yang menargetkan daerah panggul. Tapi, tentu saja dengan rekomendasi dokter, ya Moms.

Terapi panggul bisa meringankan rasa nyeri sekaligus memperkuat otot.

Baca Juga:9+ Tips dan Ramuan Agar Cepat Hamil dalam Islam, Alami Tanpa Obat-obatan!

2. Kompres Panas dan Dingin

Kompres panas atau dingin juga bisa membantu meringankan nyeri tulang kemaluan yang ringan.

Tapi, jika Moms kesulitan berjalan akibat nyeri di tulang kemaluan, Moms bisa menggunakan kruk (penyangga kaki) untuk membantu berjalan.

3. Peregangan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, peregangan bisa membantu meringankan nyeri tulang kemaluan.

Tapi jangan terlalu memaksakan diri jika rasa nyerinya sudah tidak tertahankan, ya Moms.

Jika sudah demikian, sebaiknya segera berkunjung ke dokter.

Baca Juga: 10 Manfaat Kulit Lemon untuk Wajah dan Tubuh, Cegah Keriput hingga Mengandung Zat Antikanker!

Itu dia Moms informasi seputar nyeri tulang kemaluan terkait tanda akan melahirkan.

Kesimpulannya, tulang kemaluan terasa nyeri bisa jadi ciri-ciri melahirkan yang dialami sebagian ibu hamil.

Maka, untuk lebih pasti sebaiknya Moms konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Semoga menjawab ya, Moms!

  • https://www.parents.com/pregnancy/my-body/aches-pains/spd-in-pregnancy-what-is-symphysis-pubis-dysfunction/
  • https://www.parents.com/pregnancy/my-body/aches-pains/pelvic-pain-during-pregnancy/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8198205/#:~:text=A%20pubic%20symphysis%20diastasis%20(PSD,occurring%20during%20pregnancy%20or%20postpartum.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.