Plus Minus Melahirkan Normal vs Caesar
Angka praktik operasi caesar meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa tindakan operasi caesar dilakukan atas indikasi medis, namun tak sedikit pula yang dijalankan karena permintaan pasien. Beberapa wanita sengaja memilih melahirkan secara caesar karena dianggap lebih tidak sakit dibanding melahirkan secara normal. Benarkah?
Sebenarnya, melahirkan secara normal maupun caesar sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Penting untuk Moms mengetahui plus dan minus keduanya sebelum memutuskan akan menjalankan yang mana menjelang persalinan.
Baca juga: Tips Siapkan Diri Jelang Persalinan
Kelebihan Melahirkan Normal:
- Dapat dilakukan di rumah atau di mana saja
- Kadang tidak perlu rawat inap dan dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat.
- Terhindar dari risiko yang diakibatkan operasi seperti perdarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, dan efek sakit yang berkepanjangan.
- Kemungkinan langsung dapat berinteraksi dengan bayi.
- Waktu pemulihan lebih cepat dan bisa langsung beraktivitas seperti biasa
- Risiko kematian saat persalinan lebih rendah
- Lebih fleksibel memilih melahirkan secara normal atau caesar pada persalinan berikutnya
- Tidak ada batas maksimal frekuensi melahirkan secara normal, sehingga tidak membatasi jumlah anak yang diinginkan
- Jarak usia kehamilan bisa rapat. Jadi, jika diinginkan, jarak umur anak bisa dekat, misalnya hanya beda setahun
- Bayi yang terlahir secara normal memiliki risiko lebih rendah terhadap masalah pernapasan
- Biaya persalinan lebih murah
Kekurangan Melahirkan Normal:
- Umumnya menyakitkan. Ketakutan dan ketegangan saat melahirkan secara normal dapat meningkatkan rasa sakit, sehingga seringkali wanita tidak dapat mengatasinya tanpa obat pereda nyeri.
- Memakan waktu lama dan terkadang bisa sangat membosankan.
- Tidak bisa memilih kapan akan melahirkan
- Messy. Biasanya si ibu akan berkeringat banyak. Belum lagi cairan tubuh lain seperti air ketuban, urin, dan darah, juga plasenta.
- Rasa sakit berkepanjangan di area antara vagina dan anus atau area perineum
- Berisiko menjalani episiotomi. Gambaran pisau atau gunting merobek vagina sering dianggap mengerikan.
Baca juga: Melawan Rasa Takut Menjelang Persalinan
Kelebihan Melahirkan Caesar:
- Bebas dari rasa sakit saat proses persalinan karena operasi dilakukan dengan anestesi
- Proses lebih cepat dibanding melahirkan normal.
- Operasi bisa dijadwalkan, artinya Moms bisa memilih tanggal cantik untuk kelahiran
- Lebih steril. Sifat antiseptik dari ruang operasi sangat berbeda dengan melahirkan normal.
- Bebas dari rasa sakit di perineum
- Tanpa risiko episiotomi
- Merupakan cara modern yang melibatkan penggunaan teknologi, sehingga lebih meyakinkan
Kekurangan Melahirkan Caesar:
- Operasi besar yang hanya bisa dijalankan di rumah sakit.
- Rawat inap lebih lama di rumah sakit.
- Risiko perdarahan dan infeksi.
- Kemungkinan tidak bisa langsung berinteraksi dengan bayi, termasuk sulit menggendong bayi karena rasa sakit pascaoperasi.
- Waktu pemulihan lebih lama karena rasa sakit di perut pada area sekitar luka operasi, sehingga tidak bisa langsung beraktivitas.
- Risiko kematian saat persalinan lebih tinggi
- Kemungkinan menjalani operasi Caesar pada proses kelahiran selanjutnya.
- Setelah operasi caesar ketiga, ibu disarankan KB steril
- Jarak antara kehamilan sebaiknya minimal dua tahun
- Bayi yang terlahir secara caesar lebih berisiko mengalami masalah pernapasan, baik saat lahir maupun ketika dewasa
- Biaya persalinan lebih mahal
Menurut Dr. Diah Sartika Sari, SpOG., kelebihan melahirkan normal lebih banyak dan memang ideal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun pernah menyatakan keprihatiannya terhadap penyalahgunaan operasi caesar. Operasi besar ini memang bisa menyelamatkan nyawa jika dilakukan dengan indikasi medis. Namun, jika melahirkan secara caesar dilakukan tanpa keperluan medis, ibu dan bayinya berisiko menghadapi masalah-masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.
Bagaimanapun juga, pilihan tetap ada di tangan Moms. Jadi, Moms pilih melahirkan secara normal atau caesar?
(ROS/EMA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.