4 Gejala Leukemia pada Anak, Waspadai Ya!
Akibat gaya hidup di era milenial ini, kita sering menemukan di media sosial anak yang menderita leukemia terutama pada usia balita.
Leukemia sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang sel darah putih yang berperan sebagai antibodi atau pelindung alami dalam tubuh manusia dari infeksi penyakit.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya leukemia pada anak.
Namun, dari hasil penelitian pada pasien leukemia pada anak ditemukan adanya mutasi gen yang spontan. Artinya, mutasi genetik yang terjadi bukan diturunkan oleh dari orang tua.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendiagnosis Leukemia pada Balita?
Gejala Leukemia pada Anak
Dikutip dari Kids Car Donations, seringkali orang tua kesulitan untuk menemukan gejala leukemia pada anak karena mirip dengan gejala penyakit lain yang lebih sederhana daripada kanker.
Leukemia sendiri bisa terjadi antara kronis dengan gejala yang berkembang perlahan atau akut di mana gejala leukemia pada anak muncul secara tiba-tiba.
Jika sudah muncul gejala terjadinya leukemia pada balita, pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan termasuk diantaranya biopsy dan pengujian sampel darah.
“Kebanyakan pasien dengan leukemia memiliki lebih dari satu garis sel yang terinfeksi. Ketika satu garis sel sudah terinfeksi kanker, pasien sudah bisa di diagnosa dengan leukemia,” tulis Joel A. Kaplan, dokter anak di Atrium Health Levine Children’s Hospital, Charlotte, NC dalam jurnal resmi American Academy of Pediatrics berjudul Leukemia in Children.
Sel kanker dalam leukemia pada anak biasanya tumbuh di sumsum tulang belakang tempat sel darah dibentuk. Ketika anak mengidap leukemia, sumsum tulang belakangnya akan memproduksi sel darah yang tidak sempurna.
Dalam kasus leukemia pada anak, gejalanya dibagi menjadi beberapa berdasarkan sel darah yang di produksi sumsum tulang belakang tersebut.
1. Sel Darah Merah (Anemia)
Foto: youaremom.com
Sumsum tulang belakang yang di serang sel kanker biasanya akan memproduksi sel darah merah yang lebih sedikit. Ini menyebabkan penderita leukemia pada anak juga mengalami anemia.
Sel darah merah sendiri berperan sebagai pembawa oksigen ke semua sel dalam tubuh.
Dilansir dari American Cancer Society, dengan kurangnya sel darah merah, pasien leukemia pada anak akan menunjukkan gejala seperti cepat merasa lelah, lemah, merasa dingin, pusing, seperti kehabisan napas, dan memiliki kulit yang pucat.
Baca Juga: 8 Tanda Awal Leukemia yang Tak Terduga, Termasuk Berkeringat di Malam Hari!
2. Sel Darah Putih
Foto: acco.org
Sel darah putih membantu tubuh untuk memerangi kuman dan bakteri.
Leukemia pada anak umumnya membuat anak memiliki sel darah putih yang sangat banyak tetapi kebanyakan sel darah putih tersebut tidak bisa melakukan perannya dengan baik.
Akibatnya, anak akan mengalami infeksi karena jumlah sel darah putih normal tidak cukup.
Anak dengan leukemia bisa terjangkit infeksi yang susah disembuhkan dan juga berkelanjutan.
Selain itu, anak juga akan mengalami demam yang sering kali menjadi pertanda adanya infeksi.
Akan tetapi pada beberapa kasus leukemia pada anak, demam juga mungkin dialami meski tanpa adanya infeksi
3. Platelet Darah
Foto: medicalnewstoday.com
Platelet pada darah normalnya membantu untuk menghentikan pendarahan.
Kurangnya platelet akan membuat anak mudah mengalami memar dan pendarahan sehingga anak sering mengalami mimisan parah dan juga memiliki gusi mudah berdarah.
Baca Juga: Pada Leukemia Stadium 2, Ini Hal yang Terjadi pada Tubuh
4. Gejala Lain
Foto: news.berkeley.edu
Adapun beberapa gejala leukemia lain yang bisa dimiliki anak yaitu nyeri pada tulang dan persendian, pembengkakan abdomen, kehilangan nafsu makan yang berdampak pada penurunan berat badan, dan bengkaknya kelenjar getah bening.
Seringkali anak juga akan mengalami masalah dalam pernapasan, batuk, pembengkakan pada wajah dan lengan, sakit kepala, kejang, dan muntah.
Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala leukemia seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, leukemia pada anak bisa segera disembuhkan. Jangan sampai terlambat ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.