5 Penyebab Gigi Keropos di Usia Muda, Kenali dan Waspadai!
Gigi keropos adalah salah satu masalah gigi yang sering dialami oleh banyak orang. Gigi keropos juga umumnya menjadi awal mula munculnya gigi berlubang.
Jika dibiarkan dan tidak segera mendapat penanganan yang tepat, jaringan gigi yang sehat di sekitarnya akan ikut digerogoti oleh pengeroposan.
Tak jarang, pada akhirnya yang tersisa hanyalah akar gigi yang sudah tak sehat dan memicu rasa ngilu.
Sama halnya seperti tulang, pengeroposan lazimnya dialami oleh orang lanjut usia terkait degenerasi fungsi organ.
Jika pengeroposan terjadi di usia muda, itu artinya ada sesuatu yang salah pada tubuh, Moms.
Inilah beberapa penyebab yang mungkin terjadi pada tubuh Moms yang menyebabkan gigi keropos. Yuk disimak, Moms!
Baca Juga: Gigi Berlubang, Moms Wajib Tahu Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya!
Penyebab Gigi Keropos
Gigi memang mudah bolong, patah, atau bahkan rusak. Hal ini umum terjadi pada lansia, namun tidak sedikit kalangan muda yang sudah mengalami permasalahan ini.
1. Kurang Konsumsi Fluor
Fluor atau biasa dikenal sebagai fluoride adalah mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan gigi.
Jika tubuh kekurangan fluor, maka yang pertama kali terkena dampaknya adalah tulang dan gigi. Keduanya akan berpotensi mengalami pengeroposan.
Selain untuk mendukung pertumbuhan dan kekuatan gigi, fluor juga berfungsi mengembalikan mineral gigi yang hilang, misalnya karena asupan makanan.
Maka, penting untuk Moms menjaga kandungan fluor dalam tubuh agar gigi keropos bisa dihindari.
Melansir Analytical Technology, jenis-jenis makanan yang mengandung fluor antara lain:
- Udang
- Teh hitam
- Kepiting
- Kopi
- Kentang
- Anggur, kismis, dan wine
Moms juga bisa menggunakan pasta gigi dan obat kumur dengan kandungan fluoride untuk perlindungan dari luar.
Zat ini dapat membantu memperkuat enamel jika digunakan sebagai bagian dari perawatan gigi sehari-hari.
Selain itu, fluoride juga bisa memperbaiki kerusakan gigi di tahap awal.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Gigi Anak Dengan Makanan Tinggi Serat
2. Kurang Asupan Kalsium
Sama seperti tulang, kekuatan gigi juga didukung oleh asupan kalsium yang Moms konsumsi setiap hari.
Selain itu, beberapa kondisi tertentu juga menyebabkan Moms kehilangan sejumlah kalsium dari dalam tubuh, misalnya saat hamil, atau terlalu banyak mengonsumsi kafein.
Itu sebabnya, gigi keropos banyak dialami ibu hamil, karena kalsium di dalam tubuh ibu hamil diserap oleh janin.
Dilansir dari Journal of Obstetrics and Gynecology of India, ibu hamil membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium sehari.
Sebagian besar vitamin prenatal tidak mengandung cukup kalsium untuk memenuhi 1.000 mg yang direkomendasikan per hari, tetapi sumber makanan kalsium bisa membantu.
Misalnya, Moms bisa konsumsi yogurt rendah lemak polos untuk sarapan atau taburi mozzarella pada pasta gandum utuh saat makan malam.
Baca Juga: Sakit Gigi pada Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Dehidrasi
Saat dehidrasi, kondisi mulut Moms menjadi kering dan kondisi ini akan sangat memengaruhi produksi air liur di dalam mulut.
Air liur sendiri bertugas untuk memecahkan sisa makanan dan membunuh bakteri yang menempel pada gigi.
Hal ini membuat Moms atau Si Kecil berpotensi merusak dan membuat lubang pada gigi.
Jika produksi air liur berkurang, maka kumpulan bakteri dan sisa-sisa makanan akan membentuk karang gigi.
Karang gigi menjadi penyebab gigi keropos di usia muda, karena karang gigi ini dapat merusak enamel gigi.
Teksturnya yang keras dan padat membuat karang gigi sangat sulit untuk dibersihkan.
Jika sudah demikian, Moms butuh perawatan khusus yang hanya bisa dilakukan di dokter gigi.
Perlu diingat juga Moms untuk rajin membersihkan karang gigi dan memeriksa kesehatan gigi ke dokter, setidaknya 6 bulan sekali, ya.
Baca Juga: Cegah Lemas Akibat Dehidrasi, Ikuti 4 Kiat Ampuh Agar Anak Moms Suka Minum Air Putih
4. Malnutrisi
Gigi adalah organ hidup yang memiliki kemampuan memperbaharui diri sendiri, seperti halnya kulit.
Dalam kondisi sehat, dentin dan enamel baru akan terus dihasilkan dari vitamin, mineral, dan enzim di dalam aliran darah.
Kecukupan vitamin dan mineral akan membuat gigi secara konstan meremajakan dan meregenerasi diri secara alami, tanpa memerlukan perawatan tambahan dari luar.
Namun, karena faktor-faktor seperti diet yang buruk, akumulasi racun dari lingkungan, dan stres, fungsi tubuh menjadi tidak seimbang.
Ini membuat proses regenerasi tersebut tak dapat berlangsung sempurna.
Dalam jurnal Cure Tooth Decay: Heal and Prevent Cavities with Nutrition, Dr. Melvin Page, DDS menyebutkan ketidakseimbangan kimia tubuh sebesar 25% sudah cukup untuk menyebabkan gigi membusuk.
Setelah 30 tahun penelitian, Dr. Page menemukan gangguan dalam rasio kalsium terhadap fosfor dalam darah menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.
5. Konsumsi Roti dan Permen
Roti dan permen manis ternyata bisa menyebabkan gigi keropos. Hal ini disebabkan karena sisa kunyahan roti yang menempel pada gigi hingga membentuk zat pati menjadi gula.
Kandungan gula yang menempel pada gigi inilah yang kemudian dapat mengundang bakteri penyebab berbagai masalah gigi, hingga menjadikan gigi keropos.
Karena bakteri ini yang akan mengolah gula menjadi sumber energi hingga menghasilkan zat asam yang dapat merusak gigi.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Seputar Cara Merawat Gigi Bayi dan Jawabannya
Jadi, itulah yang terjadi pada tubuh Moms ketika mengalami gigi keropos.
Yuk, mulai perbaiki gaya hidup dan pola makan sekarang juga.
Jangan sampai mengalami gigi keropos, baik saat muda maupun ketika sudah lansia nanti, ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4327798/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10958-tooth-discoloration
- https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-enamel-erosion-restoration
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5561751/
- https://books.google.co.id/books/about/Cure_Tooth_Decay.html?id=dxe8wAEACAAJ&redir_esc=y
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/How-to-Prevent-Tooth-Decay-in-Your-Baby.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.