03 Mei 2024

Sakit Kaki di Malam Hari, Inikah Tanda Growing Pain pada Anak?

Simak penjelasannya di sini, yuk Moms!

Moms, pernahkah Si Kecil tiba-tiba terbangun di malam hari, menangis, dan mengeluh karena kakinya sakit? Bisa jadi itu adalah tanda growing pain pada anak.

Growing pain biasanya terjadi dalam 2 periode, saat anak berusia 3-5 tahun dan kemudian ketika anak berusia 8-12 tahun.

Si Kecil mungkin tak bisa dengan jelas mendefinisikan seperti apa sakit yang dirasakannya. Tapi yang jelas, sakit kakinya seringkali tak membaik ketika Moms memijatnya.

Meskipun growing pain mungkin terdengar menakutkan, namun sebagian besar anak mengalami hal ini tanpa ada masalah serius.

Nah, supaya Moms tak bingung menghadapi Si Kecil yang mengalami growing pain, inilah beberapa hal yang harus Moms ketahui seputar growing pain:

Baca Juga: 12 Perbedaan Pertumbuhan Anak Laki-laki dan Perempuan

Apa itu Growing Pain?

Apa itu Growing Pain?
Foto: Apa itu Growing Pain? (todaysparent.com)

Growing pain sendiri merujuk pada ketidaknyamanan yang terjadi di kedua kaki.

Biasanya di paha bagian depan atau tulang kering, atau kadang-kadang di belakang lutut, dan sering dikaitkan dengan rasa sakit yang semakin intens.

Tapi, bertolak belakang dengan kepercayaan umum, rasa sakit semacam ini tidak selalu terkait dengan pertumbuhan, demikian dikatakan Peter Nieman, seorang dokter anak komunitas di Calgary, dikutip dari todaysparent.com.

Growing pain paling sering terjadi pada malam hari. Tapi, para dokter tidak dapat menentukan 100 persen apa yang menyebabkan growing pain.

"Faktor risiko terjadinya growing pain pada anak akibat aktivitas fisik yang tinggi seperti sering berlari dan melompat. Kondisi ini ditemukan paling banyak terjadi pada anak perempuan," jelas dr. Faisal Mi’raj, Sp.OT (K) Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Ortopedi Anak, Limb Lengthening, & Reconstruction RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Banten.

Jadi, growing pain mungkin akan dialami oleh anak perempuan Moms yang suka menari, anak lelaki yang suka berlari-larian, bahkan anak pra remaja yang sudah mulai suka main futsal.

Baca Juga: 12 Contoh Hukuman yang Mendidik untuk Anak, Tanpa Kekerasan!

Penyebab Growing Pain pada Anak

Penyebab Growing Pain pada Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Growing Pain pada Anak (Orami Photo Stock)

Penyebab growing pain pada anak sering kali dianggap keliru mengira bahwa rasa sakit yang dialami disebabkan oleh pertumbuhan tulang anak.

Namun tulang tumbuh secara perlahan, bahkan selama anak mengalami proses pertumbuhan yang cepat, hal tersebut tidak menyebabkan rasa sakit sama sekali.

Beberapa anak dapat mengalai rasa nyeri selama bertahun-tahun yang paling sering terjadi di pertengahan masa remaja, dilansir dari Betterhealth.vic.gov.au.

Adapun rasa sakit yang dialami, disebabkan karena beberapa hal berikut ini.

1. Mengalami Kelelahan Otot

Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang lebih daripada biasanya dapat menimbulkan nyeri otot pada bebeapa anak.

Meskipun ada juga anak-anak yang beraktivitas fisik berlebih dan tidak merasakan sakit sama sekali.

2. Postur Tubuh yang Buruk

Berdiri, duduk atau berjalan dengan postur yang buruk dapat membuat otot-otot pendukung tubuh menjadi lebih tegang dari biasanya.

Terkadang pada anak dengan bentuk telapak kaki bawah yang rata, lebih berisiko mengalami growing pain dibandingkan anak dengan bentuk kaki pada umumnya.

3. Mengalami Masalah Emosional

Perasaan marah, stres, dan merasa tidak bahagia juga dapat menjadi salah pemicu terjadinya growing pain pada anak.

Meskipun begitu, anak yang mengalami growing pain tidak membuat anak Moms menjadi anak yang tidak sehat dan tidak memengaruhi cara anak berjalan dan berlari.

Jika anak Moms pincang, mengeluh merasakan nyeri di siang hari, merasa tidak sehat atau jika kakinya terasa sakit saat disentuh, Moms perlu memeriksakan anak ke dokter.

Sebab hal tersebut bisa menjadi tanda Si Kecil mengalami infeksi atau cedera.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Hormon Somatotropin untuk Pertumbuhan Anak

Tanda dan Gejala Growing Pain pada Anak

Tanda dan Gejala Growing Pain pada Anak
Foto: Tanda dan Gejala Growing Pain pada Anak (Pixabay)

Growing pain dapat mengalami tanda dan gejala yang berbeda masing-masing anak, namun, anak dengan growing pain seringkali mengeluhkan nyeri pada kaki, terutama di malam hari.

Rasa sakit bisa terasa ringan atau sangat parah, serta dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam, dan biasanya anak akan kembali tidur setelah kaki dipijat atau diusap.

Growing pain dapat terjadi dalam waktu yang tidak tetap, ada anak yang mengalaminya setiap hari, ada juga yang mengalami beberapa bulan sekali.


Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Ilustrasi Periksa Dokter
Foto: Ilustrasi Periksa Dokter (choc.org)

Apabila anak Moms merasa tidak nyaman atau sering bangun pada malam hari dan memengaruhi kehidupan dan perilaku mereka, Moms sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

"Orang tua disarankan memeriksakan anaknya ke dokter apabila nyeri menetap di pagi hari dan menganggu aktivitas anak sehari-hari seperti tidak bisa berjalan atau berlari lagi, dan tidak bisa main seperti biasa," kata dr. Faisal.

Selain itu, beberapa gejala lain seperti di bawah ini juga perlu penanganan khusus. Adapun gejalanya antara lain:

  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Demam
  • Pincang
  • Ruam merah
  • Kehilangan selera makan
  • Berat badan menurun
  • Kelemahan atau kelelahan

Tubuh masing-masing orang berbeda. Siapa tahu ada penyakit lain dengan gejala mirip yang tak tampak oleh mata dan membutuhkan pemeriksaan lebih detail.

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Mata pada Anak dengan 5+ Bahan Alami

Diagnosis Growing Pain

Diagnosis Growing Pain (Discovermagazine.com)
Foto: Diagnosis Growing Pain (Discovermagazine.com)

Belum ada tes pemeriksaan yang dilakukan dalam mendiagnosis growing pain pada anak.

Dilansir dari Clevelandclinic.com, dokter yang menangani growing pain biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami.

Untuk mendukung hasil diagnosis, dokter akan menanyakan pertanyaan, seperti di mana sumber rasa sakit, kapan rasa sakit tersebut timbul, dan kegiatan apa yang dilakukan anak hari itu saat growing pain terjadi.

Jika anak Moms sangat aktif di siang hari, seperti aktif berolahraga, berlari, dan melompat, dokter secara otomatis akan mendiagnosis anak mengalami growing pain.

Banyaknya aktivitas fisik di siang hari dapat menyebabkan rasa sakit karena growing pain yang akan semakin bertambah di malam hari.

Growing pain dapat terjadi pada dua sisi tubuh anak, dan sering kali rasa sakit tersebut akan menghilang di pagi hari.

Bila Si Kecil hanya mengalami rasa sakit pada satu sisi yang diikuti dengan rasa kaku, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes laboratorium guna mencari penyebab potensial lainnya.

Baca Juga: 12 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak

Bagaimana Mengatasi Growing Pain?

Bagaimana Mengatasi Growing Pain?
Foto: Bagaimana Mengatasi Growing Pain? (medicalnewstoday.com)

Serangan growing pain tidak berlangsung setiap hari, sehingga Moms tidak akan tahu kapan serangan itu akan terjadi.

"Untuk mengatasi growing pain sebenarnya tidak ada terapi spesifik untuk mengatasinya, karena seringkali nyeri akan menghilang dengan sendirinya," ungkap dr. Faisal.

Tapi, ketika rasa sakit itu datang, Moms bisa membantu meredakan sakitnya dengan cara:

  • Memijat perlahan area yang sakit.
  • Memberinya kompres hangat.
  • Latihan relaksasi otot-otot pada setelah bermain.
  • Pada beberapa kasus, pemberian obat seperti ibuprofen atau parasetamol dapat mengurangi rasa nyeri.
  • Melakukan terapi fisik.

Demikian informasi terkait growing pain pada anak yang wajib Moms ketahui. Semoga bermanfaat Moms!

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13019-growing-pains
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/growing-pains

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.