07 Maret 2024

Kumpulan Hadis Suami Menyakiti Istri, Pengingat untuk Dads!

Meski suami adalah pencari nafkah, Islam melarang suami berlaku semena-mena

Islam mengatur hubungan keluarga, termasuk hubungan suami istri. Moms wajib tahu, aturan ini juga terdapat dalam hadis suami menyakiti istri.

Moms pasti setuju jika pernikahan adalah sesuatu yang sakral.

Itu sebabnya, hubungan suami istri juga diatur dalam Al-Qur'an dan hadis.

Dalam Islam, diatur bahwa kepala rumah tangga-lah yang berkewajiban untuk mencari nafkah, yakni suami.

Kendati demikian, bukan berarti suami bisa semena-mena dalam bertindak.

Sikap dan lisannya tetap harus dijaga supaya tidak menyakiti istri.

Perlakuan kasar suami terhadap istri tidak hanya secara fisik lho, Moms, tetapi juga bisa secara lisan.

Padahal, perempuan adalah perhiasan dunia yang harus dijaga harkat dan martabatnya.

Sebagai pengingat bersama, simak hadis suami menyakiti istri berikut ini!

Baca Juga: Alif Lam Qomariah: Pengertian, Contoh, dan Cara Membacanya

Kumpulan Hadis Suami Menyakiti Istri

hadist suami menyakiti istri
Foto: hadist suami menyakiti istri (Unsplash.com/enginakyurt)

Ketika akad nikah terucap, berpindahlah tanggung jawab seorang ayah terhadap anak perempuannya ke suaminya.

Suami tidak hanya berkewajiban memberi nafkah, tetapi juga berbuat baik terhadap istrinya.

Hal ini sebagaimana ayahnya dahulu menyayangi si anak perempuan.

1. Hadis tentang Larangan Suami Memukul Istri

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW melarang kekerasan fisik terhadap istri dan mengatakan bahwa mereka yang melakukan kekerasan tidak termasuk yang terbaik di antara umatnya.

"Mu’awiyah bin Haidah pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apa saja hak istri terhadap suaminya?”

Rasulullah pun menjawab, “Engkau beri makan istrimu jika engkau makan, dan engkau beri pakaian jika engkau berpakaian.

Janganlah engkau memukul wajahnya, jangan menjelekkannya, dan jangan mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (HR. Abu Dawud).

Baca Juga: 13 Tanda Suami Kangen Istri, Moms Pernah Mengalaminya?

2. Hadis tentang Kewajiban Suami Berbuat Baik pada Istri

Suami berkewajiban untuk berbuat baik pada istri.

Tidak hanya memberi nafkah, tetapi juga memberikan kesenangan kepada istri.

Hal ini juga termasuk larangan untuk berbuat kasar terhadap istri secara fisik, atau meninggalkannya begitu saja di rumah tanpa memberi nafkah.

Seorang laki-laki yang baik adalah mereka yang baik akhlaknya terhadap istri, sebagaimana dalam hadis suami menyakiti istri berikut ini, dari Abdullah bin ‘Amr:

“Orang yang imannya paling sempurna di antara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka;

dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majjah).

3. Hadis tentang Menyenangkan Hati Istri

Mengutip dari Dalam Islam, pada sebuah hadis juga dijelaskan bahwa siapa pun yang bisa menyenangkan hati istri, ia diibaratkan menangis karena takut pada Allah.

Jika demikian, tentunya Allah pun akan mengharamkannya untuk masuk dan terkena api neraka.

“Barang siapa menggembirakan hati istrinya, maka seakan-akan ia menangis takut kepada Allah.

Barang siapa menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya masuk neraka.

Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah akan memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat.

Saat suami memegang telapak tangan istri, maka bergugurlah dosa-dosa suami istri itu lewat sela-sela jari mereka.” (Maisarah bin Ali).

Baca Juga: Doa Malam Pertama yang Dapat Diamalkan Pasangan Suami Istri


4. Hadis tentang Melindungi Hak Istri

Dalam Islam, suami dianggap sebagai pemimpin rumah tangga yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dan perlindungan hak-hak istri, sesuai dengan hadis:

“Ketahuilah, setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya...

dan seorang suami adalah pemimpin di rumah tangganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (Bukhari & Muslim)

Tanggung jawab ini mencakup nafkah, memperlakukan istri dengan adil dan kasih sayang, serta mendukung kebutuhan emosional dan pengembangan pribadi istri.

Kepemimpinan dalam konteks ini harus dilaksanakan dengan prinsip kasih sayang, keadilan, dan konsultasi bersama.

Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban suami di hari akhir tentang bagaimana dia memenuhi peran dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam keluarga.

Hadis ini menegaskan bahwa perlindungan hak-hak istri adalah komponen krusial dari kepemimpinan yang bertanggung jawab dalam Islam.

5. Hadis tentang Kewajiban Memberikan Nafkah kepada Istri

Kewajiban menafkahi istri adalah salah satu tanggung jawab utama suami, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Cukuplah seseorang itu berdosa jika dia mengabaikan orang yang harus dia nafkahi.” (Muslim)

Nafkah yang dimaksud mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, yang harus disediakan sesuai dengan kemampuan finansial suami.

Prinsip ini menekankan pentingnya memastikan kesejahteraan fisik dan emosional istri dalam rumah tangga.

Mengabaikan kewajiban ini dianggap sebagai perbuatan dosa, menunjukkan betapa pentingnya peran suami dalam mendukung kehidupan keluarga.

Hadis ini mengingatkan suami agar selalu bertanggung jawab dan adil dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, khususnya istri.

Hukum Suami Membuat Istri Menangis

hadist suami menyakiti istri
Foto: hadist suami menyakiti istri (Unsplash.com/kj2018)

Wanita yang menangis karena bahagia atau terharu, tentu sah-sah saja dan bukan menjadi masalah.

Namun, jika tangisannya karena disakiti oleh suami, tentu hal ini dilarang dalam agama.

Dalam hadis suami menyakiti istri, seorang suami tidak boleh membuat istri menangis akibat penderitaan.

Lantas, bagaimana jika seorang istri berbuat kesalahan?

Jika kesalahannya tersebut tidak fatal, maka suami wajib menegurnya baik-baik, bukan memarahinya atau bahkan memukulnya.

Seperti yang tertulis dalam hadis suami menyakiti istri berikut ini:

"Dari Abu Huroiroh berkata, Rasulullah bersabda: 'Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci seorang wanita mu’minah;

karena jika ia melihat ada akhlaknya yang tidak disenangi, niscaya ia akan menemukan akhlak lain yang ia senangi'.” (HR. Muslim: 1469).

Seorang istri yang punya sifat buruk, tentunya ada sifat baiknya.

Suamilah yang bertugas untuk menasihati istri agar mau berubah ke arah yang lebih baik.

Bagi seorang mukmin, kebahagiaan istri adalah kebahagiannya dan kesedihan seorang istri adalah kesedihannya.

Baca Juga: Hukum Istri Cuek pada Suami dalam Islam, Moms Wajib Tahu!

Berbagai hadis suami menyakiti istri di atas mengajarkan agar suami tidak berlaku semena-mena, sekalipun istri berbuat kesalahan.

Moms bisa bagikan informasi ini ke suami dan saudara laki-laki sebagai pengingat untuk terus berbuat baik terhadap istri, ya!

  • https://umma.id/post/wahai-suami-jangan-kau-sakiti-istrimu-18180?lang=id
  • https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-suami-membentak-istri-dalam-islam

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.