Hormon Prostaglandin: Fungsi dan Efeknya yang Diberikan pada Tubuh
Hormon prostaglandin termasuk salah satu yang memegang peranan penting dalam tubuh. Apakah Moms masih asing dengan fungsi hormon prostaglandin? Berikut ulasannya!
Fungsi Hormon Prostaglandin
Prostaglandin adalah senyawa dalam tubuh yang terbuat dari lemak dan memiliki efek seperti hormon.
Melansir dari laman Hormone, prostaglandin merupakan senyawa yang dibuat selama reaksi kimia di tempat cedera atau masalah tertentu pada tubuh.
Bedanya dengan hormon lain, ia tidak dikeluarkan dari kelenjar. Sebaliknya, hormon ini dibuat pada saat dibutuhkan di area tubuh yang memiliki masalah.
Menariknya, senyawa ini memiliki efek berbeda tergantung pada reseptor tempat menempelnya.
Adapun beberapa fungsi hormon prostaglandin, meliputi:
- Menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah.
- Membentuk trombosit menjadi kelompok atau memecahnya.
- Membuka atau menutup saluran udara.
- Berkontraksi atau mengendurkan otot polos di saluran pencernaan.
- Memicu kontraksi rahim, baik saat hamil maupun tidak.
Baca Juga: Normalkah Demam Anak Naik Turun Selama 5 Hari? Ini Jawaban Menurut Ahli!
Efek Prostaglandin pada Tubuh
Foto: Orami Photo Stock
Seperti yang sudah disebutkan, prostaglandin dapat memengaruhi sel-sel yang yang berada di dekatnya atau dimana mereka berada.
Berikut efeknya pada tubuh.
Haid
Reseptor prostaglandin berada di dalam rahim, baik itu saat hamil maupun tidak.
Selain itu, dokter menduga bahwa prostaglandin kemungkinan berperan menyebabkan kram rahim saat haid.
Minum obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen bantu memblokir hormon ini dan bantu kurangi nyeri haid.
Kehamilan
Di trimester 3, seorang wanita memiliki lebih banyak jenis prostaglandin di jaringan rahimnya.
Ini termasuk PGE2 dan PGE2a. Dokter mempercayai jenis ini berperan menciptakan kontraksi rahim.
Kontraksi membantu memindahkan bayi ke jalan lahir sebagai tanda-tanda persalinan.
Biasanya dokter akan meresepkan obat prostaglandin yang menempel pada reseptor prostaglandin di rahim untuk menginduksi persalinan.
Keguguran
Dokter biasanya akan meresepkan obat prostaglandin misoprostol untuk merangsang kontraksi rahim di trimester pertama.
Efek ini bisa menyebabkan keguguran. Namun, tentu saja obat ini diberikan hanya jika kehamilan memiliki masalah.
Dokter juga biasanya akan meresepkan misoprostol jika sudah terjadi keguguran.
Obat ini membantu rahim melepaskan jaringan yang tersisa dari rahim untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan kesempatan untuk kembali hamil.
Sebagai Obat untuk Banyak Masalah Kesehatan
Prostaglandin memiliki efek menyembuhkan, terutama di perut. Hormon ini menurunkan produksi asam lambung.
Tak hanya itu, hormon ini juga merangsang keluarnya lendir pelindung di saluran pencernaan.
Selain itu, prostaglandin juga berperan dalam proses pembekuan darah.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Penanganan Lutut Bengkak Berikut Ini!
Menurunkan Tekanan pada Mata
Prostaglandin bantu menurunkan tekanan intraokular. Oleh karenanya, dokter mungkin meresepkan obat tetes mata yang bantu mengurangi tekanannya.
Efek ini biasanya bantu mengobati kondisi seperti glaukoma.
Peradangan dan Nyeri
Prostaglandin dapat mengurangi rasa sakit, tetapi juga dapat menyebabkannya.
NSAID, seperti naproxen (Aleve), memblokir pembentukan prostaglandin.
Dilansir dalam Healthline, dokter menemukan bahwa sejumlah konsentrasi tinggi prostaglandin ada di area peradangan.
Diketahui bahwa senyawa ini bisa menaikkan suhu tubuh, penyebab bengkak, kemerahan, dan nyeri.
Namun, perlu diketahui bahwa peradangan tidak selalu buruk. Kondisi ini juga menjadi satu langkah awal untuk penyembuhan.
Akibat Kadar Prostaglandin Terlalu Tinggi
Foto: Orami Photo Stock
Prostaglandin yang terlalu tinggi disebut-sebut sebagai respons terhadap cedera atau infeksi yang menyebabkan peradangan.
Ini biasanya ditandai dengan gejala kemerahan, bengkak, nyeri, dan demam. Kondisi ini menjadi bagian penting dari proses penyembuhan normal tubuh.
Sayangnya, respons alami ini terkadang bisa menyebabkan produksi prostaglandin menjadi sangat berlebih dan kronis.
Akibatnya, ini menyebabkan peradangan yang tidak diinginkan.
Ini berarti bahwa obat-obatan yang secara khusus memblokir siklooksigenase 2 (bagian dari prostaglandin) dapat digunakan untuk mengobati radang sendi hingga kram haid.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa obat ini mungkin punya efek menguntungkan ketika mengobati jenis kanker tertentu.
Obat antiradang seperti aspirin dan ibuprofen bekerja dengan menghalangi aksi enzim siklooksigenase sehingga mengurangi kadar prostaglandin berlebih.
Akibat Kadar Prostaglandin Terlalu Rendah
Foto: Orami Photo Stock
Jika tubuh kekurangan prostaglandin, beberapa fungsi dalam tubuh akan melambat terutama dalam kondisi tertentu.
Dalam proses melahirkan misalnya, kekurangan prostaglandin membuat rahim jarang kontraksi sehingga proses kelahiran menjadi sangat lambat.
Baca Juga: 7 Obat Nyeri Tulang Alami, Moms Harus Coba
Sementara dalam proses pembekuan darah, prosesnya akan terhambat karena kadar prostaglandin yang kurang.
Akibatnya, darah akan terus mengalir karena sulit membeku.
Jika ini terjadi, prostaglandin buatan dapat digunakan untuk meningkatkan kadarnya di dalam tubuh.
Sementara dalam persalinan, prostaglandin buatan mampu menginduksi persalinan agar bayi lebih cepat keluar.
Selain itu, bisa bantu mengatasi sakit maag, glaukoma, dan penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir.
Itulah beragam informasi seputar prostaglandin. Meski masih asing didengar, ternyata efeknya untuk tubuh sangat banyak ya, Moms!
- https://www.hormone.org/your-health-and-hormones/glands-and-hormones-a-to-z/hormones/prostaglandins#:~:text=Prostaglandins%20are%20hormones%20created%20during,directly%20where%20the%20problem%20exists.
- https://www.yourhormones.info/hormones/prostaglandins/
- https://www.healthline.com/health/prostaglandins
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.