6 Ciri-Ciri Hubungan Tanpa Status (HTS), Tidak Ada Komitmen!
HTS atau singkatan dari Hubungan Tanpa Status, telah menjadi fenomena yang semakin umum dalam dinamika hubungan sosial modern.
Konsep ini merujuk pada interaksi antarindividu yang melibatkan aspek-aspek romantika, emosional, dan kadang-kadang seksual, namun tanpa komitmen resmi dalam bentuk status hubungan yang jelas, seperti pacaran atau menikah.
Yuk, pahami lebih lanjut tentang Hubungan Tanpa Status atau yang disebut juga dengan HTS dalam bahasa gaul.
Baca Juga: 5+ Arti Gelang Hitam dalam Hubungan Percintaan, Lagi Viral!
Apa Itu HTS?
Mengutip dari laman MBG Relationships, HTS (Hubungan Tanpa Status) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada hubungan romantis atau seksual di mana tidak ada label atau status tradisional yang terlibat, seperti "pacaran," "berpacaran," atau "pasangan".
Dalam HTS, individu yang terlibat memilih untuk tidak memberi label pada hubungannya dan hanya berfokus pada momen saat ini serta kedekatan emosional dan fisik yang mereka bagi.
Ciri-ciri HTS
Sebelum menelusuri apa itu HTS lebih jauh, mari kenali ciri-ciri Hubungan Tanpa Status berikut ini.
1. Komitmen yang Tidak Jelas
Pasangan dalam HTS cenderung tidak memiliki kesepakatan atau komitmen untuk menjadikan hubungan mereka sebagai hubungan yang eksklusif atau serius.
Selain itu, tidak ada pembicaraan atau kesepakatan tentang status hubungan antara kedua belah pihak.
Hubungan ini juga melibatkan emosional dan fisik tanpa adanya definisi yang jelas tentang hubungan yang dijalani.
2. Tidak Ada Tujuan Jangka Panjang
Kurangnya kejelasan mengenai masa depan hubungan atau tujuan jangka panjang.
HTS biasanya menimbulkan perasaan ketidakpastian atau kebingungan tentang hubungan dari salah satu atau kedua belah pihak.
Karena adanya ketidakpastian atau keraguan yang berkelanjutan dalam hubungan, ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental salah satu atau kedua belah pihak.
3. Tidak Ada Konsistensi dalam Hubungan
Dalam HTS, biasanya tidak ada kehadiran yang konsisten di hubungan.
Di mana satu pihak mungkin menghilang tanpa alasan yang jelas atau tanpa memberikan penjelasan apapun.
Ini bisa menimbulkan perasaan tidak puas atau kekecewaan karena kurangnya kedalaman atau kejelasan dalam hubungan tersebut.
4. Adanya Kecenderungan Menekan Perasaan
Jika perasaan mulai timbul, ada kecenderungan untuk menekan atau mengabaikan perasaan sendiri karena kurangnya kejelasan dalam hubungan tersebut.
Selain itu, biasanya salah satu atau kedua belah pihak bisa kesulitan dalam mengekspresikan kebutuhan atau harapan dalam hubungan karena kurangnya komunikasi yang terbuka dan jelas.
5. Tidak Ada Perkenalan dengan Orang Terdekat
Tidak adanya perkenalan kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman-teman, karena kurangnya kejelasan dalam hubungan.
6. Sangat Fleksibel
HTS sering kali lebih fleksibel dan tidak terikat oleh aturan atau ekspektasi yang ketat seperti yang mungkin terjadi dalam hubungan yang jelas.
Baca Juga: FWB alias Friends with Benefits, Apa Itu?
Kelebihan HTS
Hubungan Tanpa Status yang individu jalani dalam lingkungan sosialnya ini memiliki beberapa kelebihan, seperti:
1. Memberikan Kebebasan
Melansir laman Health News, individu yang berada dalam Hubungan Tanpa Status memiliki kebebasan untuk menjalani kehidupan tanpa batasan-batasan yang seringkali melekat pada hubungan tradisional.
Mereka dapat menjalin hubungan tanpa terikat pada ekspektasi tertentu atau tanggung jawab yang mungkin ada dalam hubungan yang memiliki label.
2. Memberikan Kelonggaran
Dalam HTS, individu dapat menjalani hubungan tanpa terikat pada label atau status tertentu, sehingga memberikan fleksibilitas dalam hubungan.
Mereka dapat menentukan sendiri aturan-aturan dan ekspektasi dalam hubungan mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing, tanpa harus mengikuti norma-norma tradisional yang ada.
3. Fokus pada Momen Sekarang
HTS mendorong individu untuk fokus pada momen sekarang dan menikmati kedekatan emosional dan fisik yang mereka bagi dengan pasangan mereka, tanpa harus memikirkan masa depan yang terlalu jauh.
Baca Juga: Arti Effort dalam Hubungan Asmara dan Tips Menerapkannya
4. Menghindari Tekanan Sosial
Dalam HTS, individu tidak terikat pada ekspektasi atau norma-norma yang seringkali melekat pada hubungan yang memiliki label atau status tertentu.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dinamika hubungan dengan lebih bebas, tanpa merasa terbatasi oleh harapan-harapan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Jadi, mereka dapat merasa lebih nyaman dan terhindar dari tekanan sosial yang mungkin timbul dalam hubungan yang terlabel.
5. Pengalaman yang Menyenangkan
Tanpa terikat pada label atau status tertentu, individu dalam HTS sering merasa lebih bebas untuk menjelajahi dinamika hubungan tanpa batasan atau tekanan yang mungkin ada dalam hubungan yang terlabel.
Pengalaman ini dapat memberikan kesempatan untuk petualangan, penemuan diri, dan keintiman yang lebih spontan.
Bagi beberapa individu, Hubungan Tanpa Status seperti ini dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan.
Baca Juga: 9 Ciri Toxic Relationship, Waspada Bila Moms Mengalaminya
Kekurangan HTS
Meski memiliki berbagai kelebihan, tentu saja Hubungan Tanpa Status yang dijalani individu bisa memiliki kekurangan, seperti:
1. Kurangnya Kepastian
Tanpa adanya label yang menunjukkan tingkat komitmen, individu dalam HTS mungkin merasa tidak yakin tentang arah hubungan atau seberapa serius pasangan mereka terhadap hubungan tersebut.
Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kebingungan, kecemasan, atau ketidakpuasan dalam hubungan.
2. Kurangnya Komitmen
Tidak adanya kesepakatan atau kesepahaman yang jelas tentang tingkat komitmen antara pasangan, bisa membuat salah satu atau kedua belah pihak dalam HTS mungkin tidak merasa sepenuhnya terikat atau bertanggungjawab terhadap hubungan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan, ketidakamanan, atau ketidakpuasan dalam hubungan.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Friendzone dan Cara Keluar dari Hubungan Itu
3. Risiko Kesalahpahaman
Individu dalam HTS mungkin memiliki interpretasi yang berbeda tentang hubungan mereka atau apa yang diharapkan dari pasangan mereka.
Nah, hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau konflik dalam hubungan karena kurangnya kesepakatan atau pemahaman yang jelas antara kedua belah pihak.
Munculnya kesalahpahaman dalam HTS pun dapat mengganggu kualitas hubungan dan mempengaruhi kesejahteraan emosional individu yang terlibat di dalamnya.
4. Kesulitan dalam Komunikasi
Individu dalam HTS mungkin akan kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan, harapan, atau kekhawatiran mereka dengan jelas kepada pasangannya.
Hal ini karena hubungan antara kedua belah pihak tidak memiliki pedoman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari hubungan atau bagaimana batasan-batasan harus ditetapkan.
Ketidakjelasan ini bisa memicu kesalahpahaman atau konflik, karena komunikasi yang tidak efektif dapat membuat kedua belah pihak sulit untuk memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain.
5. Rentan Merasa Terluka
Dalam HTS, kejelasan dan komitmen sering kali kurang, sehingga dapat meningkatkan risiko perasaan terluka, kebingungan, dan ketidakpastian bagi salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat.
6. Kritik Sosial
Banyak masyarakat memiliki ekspektasi tertentu tentang bagaimana sebuah hubungan harus dijalankan.
Hubungan yang dianggap serius biasanya mengikuti pola tradisional yang meliputi kencan, pertunangan, dan pernikahan.
HTS yang tidak jelas dan sering dianggap tidak memenuhi "standar" ini dapat dianggap kurang serius atau kurang sah, sehingga menimbulkan kritik.
Baca Juga: 6 Cara Melawan Rasa Takut untuk Menjalin Hubungan, Apa Saja?
Demikian penjelasan seputar Hubungan Tanpa Status (HTS), mulai dari ciri-ciri hingga kelebihan dan kekurangannya.
Kini, jadi sudah lebih memahaminya, bukan?
- https://www.mindbodygreen.com/articles/this-is-when-relationship-without-labels-doesnt-work
- https://healthnews.com/family-health/family-relations/benefits-and-drawbacks-of-label-free-relationships/
- https://www.womenshealthmag.com/relationships/a27478820/situationship/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.