Kenali 3 Jenis Infeksi Telinga yang Umum Terjadi Pada Balita
Sistem kekebalan tubuh balita yang tengah berkembang membuat bayi cukup rentan terserang bakteri dan virus. Aneka luka dan infeksi pun bisa menyerang seluruh bagian tubuhnya jika tidak dijaga kesehatan serta kebersihannya.
Salah satu bagian yang rentan terserang infeksi adalah telinga. Diketahui ternyata ada tiga infeksi telinga umum pada balita yang bisa terjadi kapan saja. Yuk, kenali apa saja ketiga infeksi itu!
Penyebab Infeksi Telinga Umum Pada Balita
Dikutip dari WebMD, Jennifer Shu, MD, FAAP, dokter anak di Atlanta dan editor American Academy of Pediatrics Baby & Child Health, mengungkapkan kalau penyebab utama infeksi telinga pada balita adalah demam.
"Infeksi telinga terjadi ketika balita terinfeksi cairan atau nanah di belakang gendang telinga," ujarnya.
Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Telinga Pada Bayi
3 Jenis Infeksi Telinga Umum Pada Balita
Foto: Sunshine Swin Center
1. Infeksi Telinga Tengah
Infeksi telinga tengah atau disebut otitis media adalah salah satu infeksi telinga umum pada balita. Dikutip dari uptodate.com, dokter Stephen Pelton, MD, dokter anak Penyakit Menular di Boston Medical Center, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen bayi memiliki minimal akan mengalami infeksi telinga di satu tahun pertama usianya.
Penyebab infeksi ini adalah pilek, infeksi tenggorokan, refluks asam, atau alergi bisa membuat tabung eustachius membengkak. Infeksi telinga terjadi ketika virus atau bakteri berkembang di telinga tengah yang membengkak dan dipenuhi oleh lendir yang tidak bisa mengalir keluar.
Saat menderita penyakit tersebut, telinga tengah Si Kecil akan dipenuhi dengan nanah (cairan yang terinfeksi). Nanah itu kemudian mendorong gendang telinga dan bisa menyebabkan rasa sakit.
Baca Juga: Kenali Jenis Infeksi Telinga pada Balita
2. Infeksi Telinga Luar
Foto: En Marche
Penyebab utama infeksi telinga luar atau disebut telinga perenang atau otitis eksterna adalah tumbuhnya jamur di telinga balita akibat adanya air yang terperangkap di saluran telinga.
Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan karena balita terlalu lama berada di tempat yang hangat dan lembab, trauma ke saluran telinga, proses membersihkan telinga yang terlalu keras, adanya benda asing di saluran telinga hingga eksim dan bentuk-bentuk dermatitis lainnya.
Gejala infeksi telinga luar pada balita biasanya ditandai dengan kemerahan di telinga luar, merasa ada yang menyumbat telinganya, gatal di telinga, rasa sakit terlebih saat menyentuh atau menggoyangkan telinga, adanya pembengkakan di leher atau di saluran telinga, dan mengalami gangguan pendengaran.
Baca Juga: Mengenal Otitis Media, Infeksi Telinga Tengah pada Bayi
Walaupun sebenarnya gejala tiap balita bisa berbeda, tetapi jika si kecil mengalami satu dari gejala di atas maka Moms wajib membawa dia berobat. Ketika sudah dilakukan perawatan dengan benar oleh dokter biasanya otitis eksterna akan hilang dalam waktu 7-10 hari.
3. Glue Ear
Foto: Healthline
Jika Si Kecil menderita glue ear itu artinya ada cairan di ruang di belakang gendang telinga. Gejala utama glue ear adalah balita jadi merasa kesulitan mendengar. Secara umum agar bisa mendengar, telinga tengah balita harus penuh dengan udara.
Jika ada cairan maka gendang telinga sulit membawa getaran suara ke telinga bagian dalam. Akhirnya anak jadi sulit mendengar.
Jika penyakit ini tidak diobati dan gangguan pendengaran dibiarkan dalam jangka waktu lama di usia awal anak maka bisa memengaruhi perkembangan bicara dan bahasanya.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Anak Terkena Infeksi Telinga
Penting bagi Moms untuk rutin membersihkan telinga Si Kecil. Namun, usahakan membersihkannya dengan benar dan memastikan tidak ada cairan atau benda asing masuk ke dalam telinga balita ya, Moms.
Semua itu demi menghindarinya terserang infeksi telinga umum pada balita.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.