Biografi Inggit Garnasih, Istri Kedua Soekarno yang Tegar
Inggit Garnasih adalah istri kedua Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.
Mereka menikah pada 24 Maret 1923 setelah Soekarno bercerai dari Oetari.
Meski tidak sepopuler istri lainnya, Inggit adalah sosok cerdas dan sederhana dengan darah Sunda.
Ia mendukung Soekarno dalam masa-masa perjuangan meski hidup penuh keterbatasan.
Yuk mengenal lebih jauh perempuan inspiratif yang memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia.
Biodata Inggit Garnasih
- Nama lahir: Inggit Garnasih
- Tanggal lahir: 17 Februari 1888
- Tempat lahir: Kamasan, Banjaran, Bandung, Keresidenan Priangan, Hindia Belanda
- Meninggal: 13 April 1984 (umur 96)
- Tempat meninggal: Bandung, Indonesia
- Suami: Haji Sanoesi (?–1923) dan Soekarno (1923–1943)
- Anak: Ratna Djuami (anak angkat) dan Kartika Uteh (anak angkat)
Baca Juga: Profil 9 Istri Soekarno, Fatmawati Hingga Ratna Sari Dewi
Biografi Inggit Garnasih
Simak juga biografi sekaligus sejarahnya di bawah ini, ya Moms.
1. Latar Belakang
Inggit Garnasih lahir pada 17 Februari 1888 di Bandung, putri bungsu dari Ardjipan dan Amsi.
Dirinya merupakan sosok yang anggun dan cerdas, Inggit menjadi perhatian banyak pria di desanya.
Pernikahan pertamanya dengan Nata Atmaja berakhir dengan perceraian.
Ia kemudian menikah dengan Haji Sanoesi, namun juga bercerai.
Setelah itu, ia bertemu Soekarno, yang merasa hubungannya dengan istri pertamanya, Oetari, seperti kakak-adik.
Setelah bercerai dari Oetari, Soekarno menikahi Inggit pada 24 Maret 1923.
2. Sosok yang Tegar dan Gigih
Selain dikenal sebagai sosok yang anggun dalam berbicara, ia juga dikenal sebagai sosok setia, berani, tegar, dan gigih.
Inggit tetap setia mendampingi Soekarno meski ia ditangkap dan dipenjara di Banceuy, Bandung.
Ia mencari nafkah dengan membuat bedak, menjual rokok, dan menjadi agen sabun cuci.
Keteguhannya memberi Soekarno semangat.
3. Pengabdian dan Perjuangan
Berikut pengabdian dan perjuangan Inggit Garnasih, seperti mengutip dari Museum Indonesia:
- Menjadi saksi proses lahirnya Peserikatan Indonesia yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927, dimana Soekarno sebagai ketua, Mr. Iskak sebagai sekretaris merangkap bendahara dengan anggota pengurusnya Mr. Samsi, Mr. Sartono, dan Ir. Anwari.
- Menjadi saksi lahirnya Sumpah Pemuda.
- Mendampingi kegiatan Soekarno dalam setiap perjalanan ke berbagai kota ataupun tempat-tempat pengasingan Soekarno.
- Membantu memberikan materi (data) untuk referensi Soekarno ketika menyusun pembelaan yang berjudul 'Indonesia Menggugat' di depan Pengadilan Landraad Bandung tanggal 18 Agustus 1930.
4. Bercerai dengan Soekarno
Sebagai seorang istri, Inggit sempat merasa sedih karena ia tidak bisa memberikan keturunan bagi Soekarno.
Inggit menolak poligami saat Soekarno ingin menikah dengan Fatmawati.
Mereka bercerai pada 1942, tetapi Inggit tetap merawat Soekarno dengan setia.
Baca Juga: Mengenal 13 Anak Soekarno, Biografi, dan Kariernya
Itulah biografi Inggit Garnasih, perempuan cerdas dan tegas asal Bandung.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.