Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Balita Susah BAB
Salah satu gangguan pencernaan yang kerap terjadi pada anak-anak usia balita adalah sulit buang air besar (BAB) atau sembelit. Banyak hal yang kemudian jadi penyebab balita sulit BAB. Salah satunya adalah faktor makanan.
Namun demikian, Moms juga perlu mengetahui apakah si kecil benar mengalami kesulitan BAB atau tidak. Jika si kecil jarang BAB bukan berarti dia mengalami sembelit sebab frekuensi BAB tiap orang berbeda-beda.
Gejala Balita Susah BAB
Ada beberapa gejala yang timbul pada diri si kecil jika benar mengalami susah BAB atau sembelit. Seperti dikutip dari familydoctor.org, beberapa gejalanya antara lain adalah yang pertama frekuensi BAB si kecil kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Gejala kedua adalah feses yang dikeluarkan si kecil sangat keras, kering, dan ukurannya besar tidak seperti biasanya. Kemudian gejala ketiga adalah anak harus mengejan dengan sangat keras ketika BAB akibat dari kotoran yang sulit dikeluarkan.
Sementara gejala terakhir atau yang keempat adalah sakit pada perut dan sikap anak yang menjadi lebih rewel. Gejala-gejala tersebut biasanya terjadi karena ada kesalahan mengonsumsi makanan atau minuman yang dilakukan oleh si kecil.
Sulitnya BAB yang dialami si kecil kemungkinan besar terjadi akibat kurang mengonsumsi air, susu, dan atau cairan lainnya. Bukan hanya itu, Moms juga mungkin kurang memberikan makanan yang mengandung banyak serat kepada si kecil sehingga mengakibatkan dia mengalami kesulitan untuk BAB.
Faktor lainnya yang membuat balita susah BAB adalah perilakunya yang kerap menahan keinginan untuk BAB lantaran tidak ingin aktivitasnya terganggu. Oleh sebab itu, satu hal yang perlu diperhatikan Moms ketika si kecil sulit BAB adalah memperhatikan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
Baca Juga: Ini 5 Cara yang Harus Moms Lakukan Saat Anak Susah Buang Air Besar
Jenis Makanan yang Harus Dikonsumsi Saat Balita Susah BAB
Memperhatikan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat balita susah BAB juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, ada 4 jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi ketika balita susah BAB.
Jenis makanan pertama yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi ketika balita susah BAB adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak serat. Kandungan serat di dalam sayur dan buah akan membuat feses cepat keluar dan melancarkan pencernaan. Sayur dan buah tersebut bisa disajikan dalam bentuk potongan atau jus seperti misalnya apel, pir, brokoli, dan bayam.
Jenis makanan kedua yang harus dikonsumsi si kecil saat sulit BAB adalah segala jenis kacang-kacangan seperti kacang polong dan buncis. Moms juga disarankan untuk memberikan si kecil tomat, jagung, dan roti yang terbuat dari gandum serta terigu.
Moms juga bisa memberikan makanan berupa sereal atau cracker terutama yang mengandung sayuran agar BAB si kecil bisa menjadi lancar seperti sedia kala.
Baca Juga: 3 Tips Buang Air Besar Pertama Setelah Melahirkan Normal
Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Balita Susah BAB
Selain makanan yang boleh dikonsumsi, Moms juga perlu menyadari segala makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh si kecil ketika kesulitan BAB. Beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak ketika sulit BAB adalah susu. Minuman susu terbukti membuat banyak anak mengalami sulit BAB terutama saat berpindah dari ASI ke susu formula.
Makanan lainnya yang sebaiknya tidak Moms berikan adalah makanan dan minuman yang mengandung susu seperti yoghurt, keju, dan es krim. Selain itu, anak yang kesulitan BAB juga sebaiknya tidak diberikan pisang, wortel, dan segala jenis makanan yang mengandung lemak dan kadar gula tinggi.
Selain menyadari makanan atau minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, Moms juga sebaiknya mulai mengajarkan pelatihan BAB yang teratur bagi si kecil. Moms bisa mengajarkan anak untuk pergi ke kamar mandi ketika pertama kali merasakan keinginan untuk BAB.
Baca Juga: Simak 5 Cara Mengatasi Balita yang Suka Menahan Buang Air Besar dengan Langkah Jitu Ini
Cara lainnya adalah dengan membentuk kebiasaan BAB teratur dengan meminta si kecil duduk di toilet setidaknya 10 menit setiap harinya pada waktu yang sama, terutama setelah makan.
(TPW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.