Ini yang Harus Dilakukan Bila Keluarga Suami Suka Ikut Campur Urusan Pernikahan
Saat menjalankan pernikahan kok keluarga suami ikut campur? Mungkin Moms memahami bahwa adanya anggota keluarga baru mungkin membutuhkan adaptasi.
Moms dan pasangan pasti merasakan bagaimana sulitnya menyatukan dua pola pikir yang berbeda.
Apalagi jika ditambah dengan pemikiran dari orang lain di antaranya ibu mertua atau saudara ipar. Hal ini justru menimbulkan masalah pernikahan.
Hal ini justru menjadi masalah pernikahan yang kerap membuat pertengkaran antara Moms dan suami, bahkan bisa berujung pada perceraian.
Lantas, bagaimana menghadapi keluarga suami ikut campur pernikahan Moms dan pasangan?
Baca Juga : 4 Tips Menjalin Hubungan Baik Dengan Mertua
Penyebab Keluarga Suami Ikut Campur dalam Pernikahan
psychologytoday.com
Sebelum mengetahui cara menghadapinya, Moms sebaiknya mengetahui hal-hal yang jadi penyebab keluarga suami ikut campur urusan pernikahan ini.
Penelitian yang diikuti 373 pasangan menilai bagaimana kondisi keluarga dengan campur tangan dari ibu mertua dan tanpa campur tangan dari ibu mertua.
Hasilnya 20% yang melibatkan ibu mertua memiliki 20% perceraian lebih tinggi dengan pasangan yang tanpa campur tangan dari ibu mertua.
Terri Orbuch, Ph.D., peneliti utama dan penulis Finding Love Again, mengatakan hal ini disebabkan bahwa adanya perbedaan dalam gender.
“Ketika sang istri melihat sang suami dekat dengan keluarganya, dia akan merasa bahagia karena melihat sebagai bentuk cinta” kata Orbuch.
Berbanding terbalik jika Moms yang melakukan pendekatan dengan ibu mertua atau kakak ipar. Perempuan memang cenderung tak bisa memisahkan hal – hal emosional dengan orang lain.
“Dan sering kali ketika keluarga suami terlalu dekat , akan muncul pikiran yang tidak murni dan menganggap mereka akan ikut campur tangan,” kata Orbuch.
Baca Juga : Beda Pola Asuh Anak Dengan Mertua, Ini Jalan Tengahnya
Menghadapi Keluarga Suami yang Ikut Campur dalam Pernikahan Moms dan Pasangan
huffingtonpost.com
Nah yang perlu Moms lakukan ketika keluarga suami ikut campur urusan pernikahan adalah komunikasikan batasan dan hal yang perlu dibagikan dengan ibu mertua dan tidak.
Bicarakan apa yang membuat Moms tidak nyaman dan sebaliknya. Jika komunikasi berjalan lancar maka semua pasti baik.
Selain itu, menurut Andrea Syrtash, penulis buku Cheat On Your Husband (With Your Husband) memberi saran untuk membiarkan suami Moms yang menyelesaikan urusan ini dengan baik, khususnya kasus dengan mertua atau keluarga.
Menurut Syratsh, suami dalam hal ini punya manfaat ganda yaitu sebagai pasangan kita dan sebagai wali keluarga. Peran suami sangat penting mencegah terjadinya konflik tambahan.
Posisikan diri bahwa Moms yang perlu banyak memahami orangtua pasangan dan jangan menyalahkan orang tua pasangan.
Selama pasangan berpikir Moms tetap mau menjaga hubungan baik tentu hal itu akan membantunya saat mencegah konflik yang berkelanjutan.
Selain itu, menurut Terri Orbuch, Ph.D., lead researcher and penulis of Finding Love Again: 6 Simple Steps to a New and Happy Relationship, janganlah menceritakan masalah pernikahan ataupun kejelekan suami ke orang lain, terutama keluarganya.
Menurut Orbuch, kadang kita berpikir bahwa cerita dengan orang lain adalah solusi, tetapi Moms perlu tahu batasan yang baik mana yang bisa dibagikan ke orang lain.
Jika sampai itu terjadi dan teman atau kerabat mencoba membuat lelucon atas itu maka hal buruk akan terjadi. Jangan sampai terjadi menceritakan hal buruk pasangan kita ke orang lain.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri Moms untuk menerima omongan yang dari keluarga suami.
Gaya komunikasi antara anak dengan orang tua pasti jauh berbeda maka sebagai anak kita harus lebih sabar dan mengerti akan hal itu.
Jika memang kata – kata yang sulit dimengerti katakan yang sejujurnya pada mertua. Daripada bersikap difensif, coba tanggapi dengan jawaban sederhana lalu lanjutkan ke topik lain.
Apakah Moms pernah mengalami keluarga suami ikut campur urusan rumah tangga dan pernikahan?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.