Jangan Salah Memilih Dokter Kandungan untuk Persalinan
Bagi kebanyakan wanita, bukanlah soal siapa dokter kandungan yang memeriksanya. Hanya sebagian kecil wanita yang lebih nyaman tidak diperiksa dokter kandungan pria. Sayangnya dokter kandungan wanita tidak banyak.
Ketepatan dokter menegakkan diagnosis berlaku juga untuk dokter kandungan. Diagnosis bisa meleset kalau gejala dan tanda penyakit belum muncul nyata secara penuh (full blown). Siapa pun dokternya belum tentu bisa membangun diagnosis kalau gambaran penyakitnya belum lengkap.
Baca juga: Plus Minus Melahirkan Normal vs Caesar
Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih dokter untuk bersalin?
Saat anak akan lahir tidak selalu bisa persis diramalkan kapan detiknya anak akan keluar. Kita hanya bisa meramalkan hari harapan lahirnya (harapan partus). Sering terjadi ibu hamil yang kecewa karena saat detik anak sudah akan lahir, ketika pembukaan rahim sudah lengkap (10 cm), dokter belum tiba di tempat bersalin.
Alasannya karena dokter masih melayani di tempat lain, atau sebab lalu lintas padat sehingga dokter terlambat tiba. Kejadian seperti ini bisa dialami kalau dokternya memiliki terlalu banyak pasien, atau praktek di lebih dari satu tempat bersalin.
Dokter terlambat tiba saat persalinan sudah pembukaan lengkap bukan keadaan yang menguntungkan ibu hamil. Tak sehat menunda anak lahir kalau saat kelahiran sudah jatuh waktunya.
Anak tak boleh dibiarkan berlama-lama berada di dasar panggul ibu kalau memang sudah waktunya harus keluar. Anak yang berada lama di dasar panggul ibu, bisa saja otaknya terancam kekurangan oksigen. Anak yang mengalami kekurangan oksigen bisa merugikan keutuhan otaknya setelah dilahirkan.
Bahaya itu timbul kalau selagi menunggu dokter tiba, Moms diminta untuk menahan mengedan supaya anak tidak dilahirkan dulu. Menahan anak yang sudah waktunya lahir bukan pilihan yang baik, selain berpotensi merugikan anak nantinya. Maka sebenarnya tidak perlu memilih dokter yang pasiennya banyak berlabel laris untuk melahirkan kasus persalinan normal.
Dokter kandungan yang berpengalaman baru akan diperlukan kalau persalinan bermasalah. Selama persalinan diramalkan tidak bakal memerlukan tindakan, seperti harus tindakan cunam (forcep), vakum, pembedahan, atau kehamilan dengan komplikasi penyakit lain, tak perlu memilih dokter yang laris.
Selama persalinan tidak ada masalah, cukup dokter kandungan muda, karena sebetulnya bidan saja pun sama kemampuannya dalam menolong persalinan.
Tanpa mengurangi penghargaan kepada dokter kandungan senior yang pasiennya banyak dan praktiknya laris, dokter kandungan muda yang pasiennya masih terbatas malah bisa lebih telaten, lebih sabar, dan lebih teliti dalam menempuh proses persalinan. Kalau pasien dokter terlalu banyak, layanan medik berisiko kurang memuaskan, kalau bukan risikonya malah berujung merugikan pasien.
Baca juga: Cara Membedakan Kontraksi Asli dan Palsu Serta Ciri-cirinya
Tentunya Ibu selalu mempunyai pertimbangan pribadi ketika memilih dokter. Termasuk apakah dokter tadi membuat si Ibu hamil merasa nyaman, dan ini tidak ada salahnya.
Beberapa Moms memilih dokter yang informatif dan enak diajak bicara. Selain itu, lokasi praktek dan rumah sakit juga perlu menjadi pertimbangan. Jangan memilih rumah sakit tempat dokter praktek yang jauh sekali dari rumah. Kita tidak akan pernah tau kondisi jalanan pada saat waktu melahirkan tiba.
Memilih dokter kandungan, seperti juga pilihan lain dalam berkeluarga tentunya diiringi berbagai pertimbangan untuk dapat selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga, dan tentunya Si Kecil, bahkan sebelum ia dilahirkan ke dunia.
(ADI)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.