06 Februari 2023

5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Ditemukan di Indonesia

Kanker payudara berada pada urutan pertama!

Ada banyak sekali jenis kanker yang bisa menyerang manusia. Yuk, cari tahu apa saja jenis kanker agar Moms dan keluarga dapat mewaspadainya.

Kanker adalah sekelompok besar penyakit yang terjadi ketika sel abnormal membelah dengan cepat dan dapat menyebar ke jaringan serta organ lain dalam tubuh.

Ini merupakan penyakit mematikan terbesar kedua di dunia. Sebab, penyakit ganas tersebut sulit disembuhkan.

Para profesional kesehatan pun bekerja keras untuk menemukan obat-obatan yang efektif guna mengatasi penyakit kanker.

Baca Juga: Hari Kanker Payudara Sedunia: Tingkatkan Pemahaman dan Kesadaran tentang Kanker Payudara

Penyebab Penyakit Kanker

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Honestdocs.id)

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit kanker?

Penyebab utama kanker adalah mutasi atau perubahan DNA dalam sel tubuh kita.

Nah, mutasi genetik ini dapat diwariskan/diturunkan. Jadi, apabila orang tua mengalami jenis kanker tertentu, anak-anak mereka bisa menjadi lebih rentan juga akan penyakit tersebut.

Selain itu, kanker juga bisa terjadi setelah lahir akibat dari paparan lingkungan. Penyebab eksternal ini dinamakan karsinogen.

Beberapa karsinogen yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker antara lain:

  • Karsinogen fisik seperti radiasi dan sinar ultraviolet (UV).
  • Karsinogen kimia seperti asap rokok, asbes, alkohol, polusi udara, dan makanan dan air minum yang terkontaminasi.
  • Karsinogen biologis seperti virus, bakteri, dan parasit.

Tidak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa sekitar 33 persen kematian akibat kanker mungkin disebabkan oleh tembakau atau kebiasaan merokok, alkohol, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, konsumsi buah dan sayur yang rendah, serta kurangnya aktivitas fisik.

Baca Juga: 15 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Dibatasi

Faktor Risiko yang Menyebabkan Kanker

Kanker
Foto: Kanker (Freepik.com/freepik)

Selain dapat diturunkan dalam keluarga, Moms dan keluarga juga perlu waspada dengan beberapa faktor risiko kanker.

Berikut beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan peluang kita terkena kanker.

  • Penggunaan tembakau atau kebiasaan merokok.
  • Konsumsi alkohol yang tinggi.
  • Pola makan yang tidak sehat, ditandai dengan konsumsi daging merah dan olahan, minuman manis dan camilan asin, makanan bertepung, karbohidrat olahan seperti gula dan biji-bijian olahan.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan peradangan. Contohnya kolitis ulserativa, penyakit radang usus kronis.
  • Paparan polusi udara.
  • Paparan radiasi.
  • Paparan sinar UV yang tidak terlindungi, seperti sinar matahari.
  • Infeksi oleh virus tertentu seperti H. pylori, human papillomavirus (HPV), hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan virus Epstein-Barr, yang menyebabkan infeksi mononucleosis.

Menurut National Cancer Institute, risiko terkena kanker secara umum juga tampaknya dapat meningkat seiring bertambangnya usia.

Berdasarkan data statistik terbaru dari Program Pengawasan, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SEER) National Cancer Institute, usia rata-rata saat diagnosis adalah 62 tahun untuk kanker payudara, 67 tahun untuk kanker kolorektal, 71 tahun untuk kanker paru-paru, dan 66 tahun untuk kanker prostat.

Baca Juga: Kanker Nasofaring: Gejala, Penyebab, Pemeriksaan Cara Mengatasinya

Jenis Kanker yang Perlu Diwaspadai

Bagi Moms dan Dads yang penasaran, ini dia beberapa jenis kanker yang bisa menyerang tubuh manusia.

Yuk, pahami jenis-jenis kanker berikut agar kita bisa lebih waspada dan dapat menghindarinya.

1. Kanker Payudara

Kanker Payudara
Foto: Kanker Payudara (Buoyhealth.imgix.net)

Jenis kanker yang perlu Moms waspadai yakni kanker payudara. Ini merupakan jenis kanker yang paling banyak kasusnya di Indonesia, lho.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, data Globocan tahun 2022 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Kanker payudara lebih rentan menyerang wanita yang mendapat menstruasi di usia dini dan melahirkan di usia tua.

Wanita dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, obesitas, dan tidak menjaga makan juga berisiko tinggi.

Sesuai dengan namanya, ini adalah jenis kanker yang berkembang pada sel payudara. Biasanya, kanker terbentuk di lobulus atau saluran payudara.

Bagi Moms yang belum tahu, lobulus merupakan kelenjar yang menghasilkan susu.

Sedangkan saluran payudara ialah jalur yang membawa susu dari kelenjar ke puting susu.

Namun, kanker ini juga dapat terjadi pada jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa di dalam payudara kita.

Ketika berkembang semakin parah, kanker payudara dapat menjalar ke bagian kelenjar getah bening di bawah lengan.

Begitu kanker memasuki kelenjar getah bening, sel kanker pun dapat memiliki akses untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya.

2. Kanker Serviks

Kanker Serviks
Foto: Kanker Serviks (Freepik.com/freepik)

Jenis kanker lainnya yang juga cukup umum terjadi ialah kanker serviks. Ini merupakan jenis kanker terbanyak di Indonesia kedua setelah kanker payudara.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, kanker serviks di Indonesia berjumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Tanah Air.

Penyakit yang disebut juga dengan kanker leher rahim ini disebabkan karena serangan virus HPV.

Virus HPV atau human papillomavirus tersebut dapat ditularkan secara seksual. Jadi, para wanita diharapkan untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas seks.

Perlu diketahui bahwa terdapat sekitar 100 jenis HPV yang berbeda.

Namun, hanya jenis tertentu yang menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling sering menyebabkan kanker yaitu HPV-16 dan HPV-18.

Selain bisa menyebabkan kanker serviks, virus HPV juga dapat menyebabkan kanker lain pada wanita maupun pria.

Jenis kanker yang disebabkan oleh virus HPV ini meliputi kanker vulva, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, hingga kanker tenggorokan.

Untuk mencegahnya, kita perlu menjalani gaya hidup yang sehat dan hindari berganti pasangan.

Kanker serviks juga dapat dicegah dengan suntik vaksin HPV sebanyak tiga kali untuk wanita dewasa dan dua kali suntik untuk anak-anak.

Baca Juga: Leukimia (Kanker Darah): Jenis, Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

3. Kanker Prostat

Kanker Prostat
Foto: Kanker Prostat (Prostatitissymptoms.net)

Jenis kanker selanjutnya yang juga dapat mengancam keselamatan jiwa yakni kanker prostat.

Sebagai informasi, jumlah penderita kanker prostat di Indonesia berdasarkan data dari Globocan mencapai 11.361 kasus baru pada tahun 2018.

Ini merupakan jenis kanker yang perlu diwaspadai oleh setiap kaum pria.

Kanker yang satu ini menyerang bagian prostat, sebuah kelenjar kecil yang ditemukan pada perut bagian bawah pria, terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra.

Kanker prostat umunya ditemukan pada pria yang berusia lebih tua dari 65 tahun.

Penyakit ini tidak punya gejala yang jelas. Penderita akan merasa kesulitan/sakit saat buang air kecil atau sakit pinggul dan punggung.

Gejala kanker prostat juga dapat ditandai dengan adanya masalah seksual seperti disfungsi ereksi atau impotensi.

Dalam hal ini, seorang pria akan kesulitan untuk memertahankan ereksi pada penis sehingga tak jarang dapat menyebabkan masalah pada kehidupan seks dengan pasangannya.

Untuk mencegahnya, Dads bisa melakukan skrining kanker prostat. Jadi ketika terdeteksi dini, pengobatan dapat dilakukan secepat mungkin.

Skrining dapat dilakukan dengan memeriksa darah di laboratorium berupa Prostat Specific Antigen (PSA). PSA merupakan protein yang dibuat hanya oleh prostat dan kanker prostat.

Umumnya, dokter akan mengembangkan rencana perawatan yang sesuai untuk kanker berdasarkan usia, status kesehatan, dan stadium kanker pasien.

Apabila kanker tidak agresif, dokter hanya melakukan pemantauan kanker menggunakan pengawasan aktif.

Misalnya dengan melakukan PSA setiap 6 bulan sekali dan melakukan DRE (Digital Rectal Examination/colok dubur) tahunan.

Selain itu, dokter mungkin melakukan biopsi dan pencitraan ulang dalam 1 hingga 3 tahun setelah diagnosis awal.

Namun jika kanker pada prostat agresif, dokter bisa melakukan perawatan dengan beberapa pilihan.

Mulai dari operasi, radiasi, cryotherapy, terapi hormone, kemoterapi, radiosurgery stereotactic, atau imunoterapi.

4. Kanker Paru

Gambar Paru-paru
Foto: Gambar Paru-paru (Foxnews.com)

Kanker paru termasuk dalam salah satu jenis kanker yang mematikan sehingga perlu kita waspadai.

Berdasarkan laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 orang pada 2020.

Dalam hal ini, kasus kematian pada kanker paru-paru merupakan yang tertinggi. Mencapai 30.843 orang atau 13,2% dari total kematian kanker.

Meskipun semua orang dapat terserang kanker paru, akan tetapi 90 persen kasus kanker paru-paru merupakan akibat dari merokok.

Itulah mengapa kanker paru-paru menjadi jenis kanker yang paling banyak diderita oleh kaum pria.

Asap rokok bisa merusak sel/jaringan paru-paru sejak detik pertama dihirup. Sebab, tar yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik.

Begitu sel paru-paru rusak karena asap rokok, hal ini dapat meningkatkan risiko kita terkena kanker paru-paru.

Semakin sering seseorang merokok (perokok berat), akan kian besar juga risiko mereka terkena kanker paru-paru.

Selain dari rokok, seseorang bisa memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker paru-paru apabila menghirup zat berbahaya.

Misalnya ,terpapar radon, asbes, arsenik, kadmium, kromium, nikel, beberapa produk minyak bumi, atau uranium.

Gejala kanker paru-paru ini tidak selalu terlihat pada tahap awal perkembangannya.

Ketika gejala terjadi, tanda kanker paru dapat berupa sesak napas, bersamaan dengan gejala yang tidak terduga seperti nyeri punggung.

Nyeri punggung ini dapat terjadi ketika tumor menyebabkan tekanan di paru-paru atau ketika menyebar ke sumsum tulang belakang dan tulang rusuk.

Selain itu, beberapa gejala kanker paru-paru dapat meliputi:

  • Batuk yang berkepanjangan atau memburuk dari waktu ke waktu.
  • Batuk berdahak atau batuk darah.
  • Nyeri dada yang memburuk saat bernapas dalam-dalam, tertawa, atau batuk.
  • Suara serak.
  • Mengi.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Kehilangan nafsu makan sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.
  • Infeksi pernapasan berulang seperti pneumonia atau bronkitis.

Baca Juga: 9 Cara Mendeteksi Kanker Payudara, Salah Satunya dengan SADARI!

5. Kanker Hati

Anatomi Hati
Foto: Anatomi Hati (Healthscreening.sg)

Jenis kanker lainnya yang juga memiliki jumlah pasien terbanyak di Indonesia ialah kanker hati.

Sesuai dengan namanya, ini merupakan kanker yang menyerang organ hati.

Ketika sel kanker berkembang pada hati, itu menghancurkan sel-sel hati dan mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

Jenis kanker ini penyebabnya bisa bermacam-macam.

Mulai dari cacat lahir, penyalahgunaan alkohol, infeksi kronis dengan penyakit hepatitis B dan C, hemochromatosis (penyakit keturunan yang terkait terlalu banyak zat besi dalam hati), dan sirosis.

Untuk mencegah penyakit mematikan yang satu ini, Moms dan keluarga disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat.

Selain itu, pastikan juga Moms mendapatkan vaksin hepatitis B. Vaksin hepatitis B biasanya diberikan dalam rangkaian tiga suntikan selama 6 bulan.

Itu dia beberapa jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Pastikan untuk selalu menjalani pola hidup sehat, agar terhindar dari penyakit kanker yang mematikan.

  • https://www.healthline.com/health/cancer#types
  • https://www.healthline.com/health/breast-cancer
  • https://www.healthline.com/health/cervical-cancer
  • https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/age
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer
  • https://www.healthline.com/health/prostate-cancer
  • https://www.healthline.com/health/lung-cancer
  • https://www.healthline.com/health/liver-cancer

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.