Ragam Jenis Pewarna Makanan, dari Alami hingga Berbahaya
Pewarna makanan sering kali menjadi elemen penting dalam menciptakan tampilan yang menarik pada hidangan.
Baik digunakan untuk memperindah kue, minuman, maupun makanan sehari-hari, pewarna makanan mampu menambah daya tarik visual dan menggugah selera.
Namun, selain mempercantik penampilan, penting untuk memahami jenis-jenis pewarna makanan dan dampaknya terhadap kesehatan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek tentang pewarna makanan, mulai dari jenis-jenisnya hingga tips penggunaan yang aman.
Baca Juga: Ini Bahaya Makanan Manis untuk Anak yang Perlu Diwaspadai
Jenis Pewarna Makanan yang Aman: Alami dan Sintetis
Pewarna makanan yang aman terbagi menjadi dua kategori: alami dan sintetis.
Pewarna Alami:
Pewarna alami berasal dari ekstraksi tumbuhan, hewan, atau mineral, dan dianggap lebih aman serta minim efek samping. Contohnya adalah:
- Karoten (merah tua, kuning, jingga): Ditemukan pada wortel dan labu, larut dalam lemak, cocok untuk produk susu.
- Klorofil (hijau): Terdapat pada bayam dan daun mint, penting untuk fotosintesis.
- Antosianin (ungu, biru): Diperoleh dari anggur dan blueberi, larut dalam air, cocok untuk minuman dan agar-agar.
- Kurkumin (kuning keemasan): Diperoleh dari kunyit, digunakan luas dalam makanan Asia.
Pewarna Sintetis:
Pewarna sintetis aman jika digunakan sesuai aturan. BPOM mengizinkan 11 jenis pewarna sintetis, berikut daftarnya:
- Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine)
- Kuning kuinolin CI. No. 47005 (Quinoline yellow)
- Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset yellow FCF)
- Karmoisin CI. No. 14720 (Azorubine (carmoisine))
- Ponceau 4R CI. No. 16255 (Ponceau 4R (cochineal red A))
- Eritrosin CI. No. 45430 (Erythrosine)
- Merah allura CI. No. 16035 (Allura red AC)
- Indigotin CI. No. 73015 (Indigotine (indigo carmine))
- Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant blue FCF)
- Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast green FCF)
- Coklat HT CI. No. 20285 (Brown HT)
Baca Juga: 5 Makanan Awetan dari Bahan Nabati, Ada Kimchi dan Tape!
Jenis Pewarna Makanan yang Berbahaya
Beberapa pewarna makanan berbahaya dan harus dihindari, antara lain:
- Rhodamine B: Umumnya digunakan untuk pewarna kertas, tekstil, dan sabun, tetapi sering dicampur dalam makanan seperti kerupuk dan minuman. Pewarna ini dapat menyebabkan keracunan dan berpotensi memicu kanker jika masuk ke dalam tubuh.
- Kuning Metanil: Digunakan dalam tekstil dan cat, pewarna ini berbahaya jika dikonsumsi karena dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, memicu tumor, dan bahkan berisiko menyebabkan kanker kandung kemih dalam jangka panjang.
Baca Juga: 22 Makanan Prebiotik, Bantu Sehatkan Usus dan Pencernaan
Cara Mencegah Anak Mengonsumsi Pewarna Makanan
Berikut cara mencegah anak mengonsumsi pewarna makanan sintetis:
- Baca Label: Pilih makanan dengan pewarna alami seperti bit atau blueberry, termasuk untuk obat anak.
- Buat Pewarna Homemade: Buat sendiri pewarna makanan dari bahan alami seperti stroberi, wortel, atau kunyit.
- Kurangi Makanan Kemasan: Batasi makanan olahan yang sering mengandung pewarna sintetis, dan buat camilan sendiri di rumah.
- Pilih Makanan Sehat: Arahkan anak untuk memilih makanan dan minuman alami, seperti jus apel daripada minuman berwarna cerah, dan berikan contoh perilaku makan yang baik.
Dengan memahami jenis-jenis pewarna makanan dan dampaknya terhadap kesehatan, Moms dapat membuat pilihan yang lebih bijak dalam menyajikan makanan untuk keluarga.
Mengutamakan pewarna alami dan membatasi penggunaan pewarna sintetis dapat membantu menjaga kesehatan jangka panjang, terutama bagi anak-anak.
Selalu periksa label produk dan pertimbangkan alternatif yang lebih aman untuk memastikan setiap hidangan tidak hanya lezat tetapi juga sehat.
- https://food52.com/blog/16265-how-to-make-all-natural-food-dyes-from-ingredients-in-your-kitchen
- https://foodrevolution.org/blog/safe-food-coloring/
- https://health.clevelandclinic.org/is-food-coloring-safe-for-kids/
- https://www.healthline.com/nutrition/food-dyes#TOC_TITLE_HDR_5
- https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/jenis-pewarna-makanan-berbahaya/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.