7 Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
Selain gigi berlubang, gusi bengkak menjadi salah satu masalah yang sering dialami. Gusi bengkak tak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga anak-anak dan remaja.
Ditandai dengan gusi terasa sakit hingga mengganggu cara kita mengonsumsi makanan.
Banyak orang membiarkannya hingga menjadi komplikasi serta mengganggu fungsional mulut.
Lantas, apa penyebab gusi bengkak serta cara mengatasinya? Yuk, cari tahu bersama!
Baca Juga: 8+ Cara Menghilangkan Sakit Gigi dalam 5 Menit, Manjur!
Penyebab Gusi Bengkak
Gusi yang bengkak cenderung menjadi tanda masalah seperti penyakit gusi atau infeksi.
"Penyebab gusi bengkak banyak faktornya, yang paling sering terjadi karena karang gigi, sehingga gusi menjadi radang dan infeksi sehingga membesar," mengutip drg. John Gunawan Lusari, Sp.Perio, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Tak hanya karena karang gigi, ada beberapa penyebab yang memicu gusi bengkak, antara lain:
1. Radang Gusi atau Gingivitis
Dalam Centers for Disease Control and Prevention, radang gusi merupakan penyakit gusi yang menyebabkan gusi bengkak serta peradangan.
Ini adalah salah satu kondisi paling umum yang menyebabkan gusi bengkak.
Seseorang mungkin tidak tahu bahwa mereka menderita radang gusi karena nyeri yang ditimbulkan cukup ringan.
Tanpa pengobatan, gingivitis dapat berkembang menjadi infeksi serius pada gusi, yang disebut periodontitis atau penyakit periodontal.
Beberapa gejala lain yang harus diwaspadai yang mungkin mengindikasikan penyakit periodontal meliputi:
- Rasa tidak enak di mulut
- Bau mulut yang terus berlanjut setelah dibersihkan
- Gigi sensitif
- Gigi goyang atau gigi copot
- Gusi yang nyeri
- Nyeri saat mengunyah
- Gusi berdarah
2. Sariawan
Penyebab umum di balik nyeri dan gusi bengkak adalah sariawan. Sariawan salah satu gangguan mulut yang sering kita alami, bukan?
Melansir Mayo Clinic, luka yang terasa nyeri ini dapat berkembang di mana saja di dalam mulut, termasuk di gusi, dan sering kali memiliki bagian tengah berwarna keputihan dengan tepian merah.
Sariawan timbul satu per satu, membuat gusi terasa sakit dan gusi bengkak.
Sariawan dapat muncul kembali dari waktu ke waktu dan tidak menular.
Orang dengan penyakit autoimun tertentu mungkin juga lebih rentan mengalami masalah gusi yang disebabkan oleh sariawan.
Baca Juga: 7+ Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Rabun Jauh Lho!
3. Efek Samping Kemoterapi
Meski hanya dialami sebagian orang, efek samping dari kemoterapi ini dapat menjadi penyebab gusi bengkak, lho.
Kemoterapi dapat memiliki sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan, termasuk nyeri, bengkak, dan gusi berdarah.
Banyak orang yang menjalani pengobatan kanker memicu stomatitis, yang menyebabkan timbulnya luka dan bisul yang menyakitkan pada gusi dan di seluruh mulut.
Tak hanya mengganggu kesehatan mulut, gusi bengkak juga menurunkan kualitas tidur seseorang.
4. Kehamilan
Melansir National Health Service, beberapa wanita hamil mengalami gusi bengkak, nyeri, serta gusi berdarah.
Gusi berdarah disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi.
Perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat gusi lebih rentan terhadap plak, yang menyebabkan peradangan dan pendarahan.
Ini juga disebut gingivitis kehamilan atau radang gusi.
Meski begitu, Moms tak boleh asal dalam memakai obat pereda nyeri. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan dulu, ya.
5. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan buruk merokok dan produk tembakau lainnya bisa memicu kerusakan gigi dan gusi.
Orang yang merokok jauh lebih tinggi terkena penyakit gusi.
Ini dapat menyebabkan penyakit gusi dengan mempengaruhi perlekatan tulang dan jaringan lunak ke gigi.
Selain itu, merokok juga mengganggu fungsi normal sel jaringan gusi.
Gejala yang dirasakan juga seperti gusi sensitif, gusi berdarah, dan juga gusi bengkak.
6. Infeksi Jamur
Infeksi dapat terjadi di mulut dan menyebabkan masalah seperti pembengkakan pada gusi.
Misalnya, infeksi kronis seperti herpes dapat menyebabkan komplikasi yang menyebabkan gusi bengkak.
Selain itu, infeksi jamur di mulut dapat menyebabkan gejala termasuk pembengkakan.
Komplikasi dari gigi yang terinfeksi, seperti abses, juga dapat menyebabkan pembengkakan, terutama di salah satu area gusi.
7. Gejala PMS
Dalam Cleveland Clinic memaparkan, beberapa wanita mengalami masalah gusi selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, dan menopause.
Peningkatan hormon selama masa pubertas dapat meningkatkan aliran darah ke gusi, membuatnya menjadi merah, bengkak, dan sensitif.
Untuk wanita dengan gejala menstruasi (PMS) gusi menjadi merah, bengkak, dan berisiko mengeluarkan darah sesaat sebelum setiap periode menstruasi.
Masalah ini biasanya mereda setelah menstruasi dimulai.
Baca Juga: 11 Obat Sakit Gigi Alami Cepat Sembuh, Ampuh Banget!
8. Kekurangan Nutrisi atau Gizi Buruk
Kekurangan gizi terjadi ketika asupan makanan terlalu sedikit secara keseluruhan.
Seseorang dengan kekurangan gizi mungkin kekurangan vitamin, mineral, dan zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh mereka untuk berfungsi.
Salah satu dampak dari kekurangan nutrisi adalah gusi bengkak serta mengganggu kesehatan mulut lainnya.
Adapun tanda dan gejala malnutrisi meliputi:
- Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
- Kelelahan dan mudah emosional
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Selalu merasa kedinginan
- Depresi
- Hilangnya lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
- Waktu penyembuhan luka yang lebih lama
Perbanyak asupan vitamin dan sayur-sayuran untuk meningktkan imunitas dalam tubuh ya, Moms.
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Ada banyak pengobatan rumahan yang efektif untuk gusi bengkak, dan kebersihan mulut dasar untuk dapat membantu mencegah masalah tersebut.
Yuk, cari tahu cara mudahnya untuk diterapkan di rumah!
1. Membersihkan Karang Gigi
Salah satu cara mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh karang gigi yaitu membersihkan karang atau plak tersebut, atau istilahnya scaling gigi.
"Sementara cara untuk mencegah gusi bengkak adalah dengan rutin sikat gigi sehari 2 kali dan periksakan gigi enam bulan sekali," tambah dr. John.
Apabila ditemukan karang gigi dapat dibersihkan atau di-scaling.
2. Kumur Air Garam
Kumur air asin dapat meredakan peradangan gusi dan meningkatkan penyembuhan, menurut sebuah studi dari Journal PLoS One.
Metode ini telah lama diterapkan dan cukup banyak dianjurkan oleh dokter gigi.
Cara membuat ramuan air garam ini seperti berikut ini:
- Campurkan 1 sendok teh garam dan 250 ml air hangat.
- Kumur dengan larutan air asin ini selama 30 detik.
- Muntahkan dan jangan menelannya.
- Lakukan ini 2 hingga 3 kali sehari sampai gusi bengkak mulai hilang.
3. Pasta Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi.
Menurut sebuah studi tahun 2015 bernama National Journal of Maxillofacial Surgery, pasta kunyit dapat mencegah plak dan radang gusi.
Radang gusi adalah salah satu penyebab umum dari gusi bengkak.
Setelah menyikat gigi, kumur mulut dengan air bersih. Oleskan pasta kunyit ke gusi dan biarkan selama sekitar 10 menit.
Setelah itu, bilas hingga bersih dan lakukan cara alami ini 2 kali sehari hingga bengkaknya mereda.
Baca Juga: Cegah Gigi Berlubang pada Anak dengan Rajin Sikat Gigi, Ini Tips dari Dokter Spesialis Gigi Anak
4. Perbanyak Minum Air Putih
Cara mengatasi gusi bengkak dengan alami yakni perbanyak minum air putih.
Minum air, terutama setelah makan, dapat membantu membersihkan makanan dari gigi dan memperkecil kemungkinan bakteri membentuk plak yang merusak gusi.
Penyebab gusi bengkak bisa dari kebiasaan kita kurang perhatian pada hal-hal kecil. Jadi, mulai sekarang perbanyak minum air putih ya, Moms.
5. Terapi Essential Oil
Menurut artikel 2013 di European Journal of Dentistry, peppermint, tea tree, dan thyme oil efektif dalam mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab gangguan gusi.
Sehingga ini dapat menjadi salah satu cara mengatasi gusi bengkak.
Cara memanfaatkan essential oil ini bisa dengan cara berikut ini:
- Campurkan tiga tetes minyak esensial peppermint dengan 250 ml air hangat.
- Kumur mulut dengan mengaduk campuran selama sekitar 30 detik.
- Lakukan ini 2 kali sehari hingga terasa membaik.
6. Perbanyak Vitamin D
Vitamin D juga memiliki sifat anti-inflamasi dan akan membantu menyembuhkan gusi yang bengkak.
Pastikan untuk optimalkan makanan yang kaya vitamin D seperti salmon, minyak ikan cod, dan telur.
Moms juga dapat mempertimbangkan untuk menambahkan suplemen vitamin D dalam asupan harian.
7. Obat Antibiotik
Antibiotik oral biasanya efektif dalam mengobati gusi bengkak ketika pengobatan alami tidak membantu.
Moms perlu berkonsultasi dengan dokter gigi dalam mendapatkan resep obat antibiotik ini, agar dokter dapat menyesuaikan dengan gejalanya.
Terkadang, infeksi dari radang gusi mungkin sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
Dalam kasus yang sangat parah, seseorang mungkin perlu rawat inap di rumah sakit dan menerima antibiotik melalui infus.
Baca Juga: Ternyata Ini 4 Manfaat Siwak, Bisa Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Stres juga dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol, sehingga meningkatkan kemungkinan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di gusi.
Jadi minimalkan stres dan rutin menjaga kesehatan gigi ya, Moms!
- https://www.cdc.gov/oralhealth/conditions/periodontal-disease.html
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/canker-sore/symptoms-causes/syc-20370615
- https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/bleeding-gums/
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11192-hormones-and-oral-health
- https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0159843
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4668736/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4054083/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.