01 Desember 2022

11 Jenis Ruam Kulit serta Penyebab dan Gejalanya, Pahami!

Kondisi ini bisa disebabkan oleh lupus

Ruam kulit pada anak biasanya berupa bintik merah dan disertai gatal, demam, atau tanpa demam.

Umumnya mudah diobati dan tidak berbahaya. Namun, segera periksakan ke dokter jika disertai gejala serius seperti demam tinggi, sulit bernapas, atau muntah.

Nah, agar lebih waspada terhadap jenis ruam kulit yang gatal pada anak, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!

Bintik Merah pada Kulit Tidak Selalu Ruam

Bintik Merah pada Kulit
Foto: Bintik Merah pada Kulit (smartparenting.com.ph)

Nah, biasanya bintik merah pada kulit memang selalu dianggap ruam, ya Moms.

dr. Benny Nelson, Sp. D.V Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah, Pondok Indah mengatakan tidak semua bintik merah dikategorikan sebagai ruam atau eksim kulit atau eksim dermatitis.

"Jika berangkat dari definisi, dermatitis adalah peradangan pada kulit. Kelainan kulit yang dapat dikatakan sebagai dermatitis biasanya disertai dengan keluhan gatal ataupun nyeri.

Adapun contoh bintik merah pada kulit yang tidak termasuk ruam kulit adalah keratosis pilaris, vaskulitis, dan angioma," jelasnya.

Salah satu yang paling sering adalah dermatitis atopi. Penyakit lainnya yang juga sering ditemukan adalah sebagai berikut:

  • Dermatitis kontak
  • Neurodermatitis
  • Dermatitis numularis
  • Gigitan serangga
  • Infeksi (bakteri, jamur, parasit, ataupun virus)
  • Alergi obat
  • Autoimun
  • Iritasi
  • Luka bakar

Baca Juga: 8 Jenis Ruam Popok pada Anak, Pastikan Tepat Perawatannya!

Jenis-jenis Ruam Kulit pada Anak yang Disertai Gatal

Apa saja, ya, jenis ruam kulit pada anak yang disertai gatal? Simak penjelasan di bawah ini yuk, Moms!

1. Eksim (Dermatitis Atopik)

Eksim (Dermatitis Atopik)
Foto: Eksim (Dermatitis Atopik)

Eksim adalah jenis ruam kulit pada anak yang disertai gatal. Kondisi ini biasanya dialami bayi dan balita, tapi bisa berlanjut hingga dewasa, dengan ciri:

  • Gatal
  • Kulit merah
  • Kulit kering dan pecah-pecah

Gejala ini bisa saja timbul di siku, lutut, dan leher, serta di seluruh tubuh pada kasus yang lebih serius.

Penanganan kondisi ini bertujuan untuk mengontrol, bukan menyembuhkan penyakit.

Moms bisa mengoleskan pelembap khusus yang disebut emolien. Emolien bisa menahan air di kulit sehingga membuatnya halus dan lembut sekaligus meredakan rasa gatal.

Moms juga perlu menghindarkan Si Kecil dari pemicu, misalnya:

  • Udara dingin
  • Mandi air hangat
  • Zat pewangi
  • Sabun keras yang membuat kulit kering

Selain emolien, krim kortikosteroid juga bisa dioleskan saat kulit terasa gatal.

Menurut jurnal American Family Physician, jika masalah tidak kunjung reda setelah melakukan langkah-langkah tadi, dikhawatirkan sudah terjadi infeksi.

Maka, jangan ragu untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter, ya, Moms!

2. Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis Kontak Alergi
Foto: Dermatitis Kontak Alergi (Orami Photo Stocks)

Jenis ruam kulit pada anak yang disertai gatal ini merupakan reaksi setelah terkena alergen, seperti:

  • Gigitan serangga
  • Obat-obatan
  • Makanan alergi
  • Zat yang terdapat dalam cat rambut
  • Benda berbahan logam
  • Tanaman yang mengandung zat urushiol (misalnya oak, poison ivy, dll)

Dermatitis kontak alergi biasanya sembuh dalam 1-2 hari. Namun, jika Si Kecil sering mengalaminya, Moms bisa langsung berkonsultasi dengan dokter.

Jika dermatitis kontak alergi disertai bengkak di sekitar mulut, segera bawa ia ke rumah sakit.

Untuk mengatasinya, Moms perlu mencari tahu apa yang menyebabkan ruam gatal pada Si Kecil dan memastikan anak menghindari alergen tersebut.

Misalnya, menggunakan pakaian tertutup agar terhindar dari tanaman penyebab gatal atau mengoleskan losion penolak serangga.

Sementara, untuk tanaman penyebab gatal, misalnya, dokter akan menyarankan mandi air dingin dan mengoleskan losion calamine.

Dokter juga mungkin akan meresepkan obat antihistamin pada kasus yang berat untuk mengurangi gatal dan merah.

3. Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis Kontak Iritan
Foto: Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan disebabkan oleh kontak kulit dengan bahan yang mengiritasi seperti zat kimia, sabun, atau deterjen, dengan gejala:

  • Kulit merah
  • Bengkak
  • Gatal

Sebaiknya, hindari kontak dengan bahan-bahan tersebut atau pilih yang formulasinya lebih lembut dan cocok untuk kulit sensitif.

Menurut situs web KidsHealth, terbakar sinar matahari juga termasuk dermatitis iritan karena warnanya merah dan mungkin gatal saat masa penyembuhan.

Maka, jangan lupa pakaikan Si Kecil sunscreen, setiap beraktivitas di luar ruangan.

4. Impetigo

Impetigo
Foto: Impetigo

Luka lepuh yang pecah dan meninggalkan bekas berkerak berwarna cokelat keemasan bisa jadi impetigo.

Selain gatal, luka yang sering muncul di wajah, tangan, dan di sekitar bagian tengah tubuh tersebut bisa membesar dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Impetigo bisa berupa infeksi bakteri primer (bakteri masuk lewat luka di kulit) atau sekunder (infeksi terjadi di penyakit kulit yang sudah ada).

Meski bisa sembuh sendiri, antibiotik sering diresepkan untuk mencegah komplikasi dan penyebaran infeksi di jenis ruam kulit pada anak ini.

5. Biduran

Biduran, Jenis Ruam Kulit
Foto: Biduran, Jenis Ruam Kulit

Utikaria atau biduran, berupa jenis ruam kulit pada anak yang disertai rasa gatal.

Melansir WeebMD, kondisi ini terjadi karena reaksi alergi terhadap zat tertentu, seperti:

  • Makanan
  • Obat-obatan
  • Gigitan nyamuk
  • Gigitan tungau
  • Sengatan lebah
  • Suhu ekstrem

Biduran akan sembuh dalam beberapa hari setelah Si Kecil terhindar dari pencetus alergi.

Namun, segera kunjungi dokter jika terdapat gejala anafilaksis, seperti sesak napas atau pembengkakan wajah.

6. Ruam Jamur

Ruam Jamur
Foto: Ruam Jamur

Ruam jamur adalah jenis ruam kulit akibat infeksi 2 jenis jamur tertentu; tinea dan kandida sehingga menimbulkan rasa gatal.

Infeksi tinea, juga dikenal sebagai kurap, adalah lesi berbentuk oval atau cincin dengan ciri:

  • Kulit tampak normal di bagian tengah dan bagian yang gatal
  • Bersisik
  • Kulit terangkat di sekitarnya

Jenis ruam kulit ini bisa ditemukan di kulit kepala, wajah, badan, atau kuku.

Infeksi candida dapat terjadi pada anak sebagai sariawan oral, seperti lapisan putih pada mukosa lidah atau mulut atau ruam merah mengilap di daerah popok (ruam popok).

Infeksi candida dapat terjadi pada anak-anak di segala usia.

Mereka biasanya berada di lipatan kulit lembap, seperti di bawah dagu atau kulit retak di antara jari-jari kaki, disertai rasa gatal dan terkadang perubahan warna kuku.

7. Biang Keringat

Biang Keringat
Foto: Biang Keringat (Orami Photo Stocks)

Jenis ruam kulit yang gatal pada anak terakhir adalah biang keringat.

Biang keringat pada kulit muncul saat keringat terjebak di bawah kulit.

Karena anak dan balita memiliki kelenjar keringat yang lebih kecil dan kurang mampu mengatur suhu tubuh, maka mereka lebih rentan terhadap ruam panas.

Pakaian ketat, kain bedong, dan selimut juga bisa menyebabkan ruam panas.

Dalam kebanyakan kasus, ruam akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. 

Melansir The Pharmaceutical Journal, Si Kecil lebih mungkin mengalami biang keringat karena beberapa penyebab, seperti:

  • Tidak bisa melepas pakaian tambahan atau menjauh dari sumber panas
  • Tubuh anak kurang efektif dalam mengatur suhu
  • Cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit

Itulah jenis ruam kulit pada anak yang disertai gatal.

Cek cirinya dan pastikan Si Kecil mendapat penanganan yang tepat, ya, Moms!

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi agar Kulitnya Selalu Sehat

Ruam Kulit yang Disebabkan Penyakit Autoimun

Autoimun merupakan kondisi ketika sistem imun menyerang jaringan yang sehat di dalam tubuh.

Kondisi ini bisa menyerang organ di dalam tubuh, darah, termasuk kulit.

Jadi, ruam kulit juga bisa disebabkan oleh penyakit autoimun. Berikut beberapa masalah kulit akibat autoimun.

1. Psoriasis

Psoriasis bisa menyebabkan bercak merah dan bersisik di kulit. Psoriasis adalah kondisi kulit yang meradang karena sel kulit terlalu aktif.

Lalu, sel-sel kulit ini kembali bertumbuh, tapi dengan sangat cepat sehingga membuat tubuh tidak mampu melepaskan kulit yang lama.

Kulit menumpuk hingga menyebabkan sisik yang gatal. Umumnya muncul di lutut, siku, punggung bawah, dan kulit kepala.

2. Alopecia Areata

Alopesia Areata
Foto: Alopesia Areata

Alopecia Areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan yang cukup besar di kepala.

Kondisi ini terjadi ketika sistem menyerang folikel rambut yang sehat hingga menyebabkan kerontokan rambut dan timbul bercak-bercak bulat yang botak.

3. Lupus

Lupus
Foto: Lupus (http://www.guardiansalud.cl/)

Lupus bisa ditandai dengan ruam di hidung dan pipi yang menyerupai kupu-kupu. Ciri khas inilah yang sangat terkenal dengan lupus.

Lupus adalah kondisi autoimun ketika tubuh menyerang organ dan jaringan sehat sehingga mengakibatkan peradangan.

Penderitanya juga mungkin akan berisiko mengalami lesi kulit akibat paparan sinar matahari.

4. Vitiligo

Vitiligo menyebabkan kulit menjadi lebih cerah, tapi tidak merata.

Kondisi ini karena tubuh menghilangkan melanosit, atau sel-sel yang berperan untuk membuat pigmen.

Jika melanosit dihancurkan, kulit menjadi sulit untuk memiliki warna yang sama secara merata.

Dalam beberapa kasus, kulit bisa berubah menjadi putih seluruhnya.

Kondisi ini bisa memengaruhi rambut, bagian dalam mulut, mata, dan pastinya kulit.

Tanda Ruam Kulit yang Bahaya

Tanda Ruam Kulit yang Bahaya
Foto: Tanda Ruam Kulit yang Bahaya (Freepik.com/karlyukav)

Ruam kulit dapat menjadi berbahaya jika terdapat tanda red-flag, yaitu:

  • Ruam terdapat di seluruh tubuh
  • Ruam disertai dengan demam atau sesak napas
  • Ruam muncul tiba-tiba dan meluas dengan cepat
  • Ruam mulai berubah menjadi lenting atau lepuh
  • Ruam disertai nyeri dan nanah

"Jika terdapat salah satu red-flag tersebut, sebaiknya segera temui dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan penanganan yang tepat," kata dr. Benny Nelson.

Jadi, pengobatan kulit gatal dan merah pun tergantung dari penyebabnya, ya Moms. Guna mengetahui penyebabnya, sebaiknya konsultasi ke dokter.

Itulah berbagai kondisi ruam kulit yang perlu diwaspadai. Semoga kesehatan kulit Moms dan keluarga selalu terjaga, ya!

  • https://www.researchgate.net/publication/268354520_Skin_rashes_in_children
  • https://pharmaceutical-journal.com/article/ld/rashes-in-children
  • https://www.aafp.org/afp/2015/0801/p211.html#sec-5
  • https://kidshealth.org/en/kids/rashes.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/rashes-babies-and-children/
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Common-Summertime-Skin-Rashes-in-Children.aspx
  • https://www.mayoclinic.org/symptom-checker/skin-rashes-in-children-child/related-factors/itt-20009075

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.