14 Cara Belajar Matematika, Seru dan Menyenangkan!
Belajar matematika merupakan salah satu pelajaran yang bagi sebagian besar anak kurang diminati dan bahkan ditakuti karena dianggap sulit.
Bahkan sebuah penelitian Psychology Research and Behavior Management menunjukkan bahwa, sering kali anak merasa takut, cemas, dan stres saat belajar matematika. Kalau sudah seperti ini, selain guru peran orangtua juga penting untuk mengajari Si Kecil matematika.
Moms pasti mencari berbagai cara agar anak tidak mudah bosan dan menolak saat belajar matematika.
Jangan khawatir, ada banyak cara belajar matematika yang menyenangkan untuk anak, lho. Yuk Moms simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak
Cara Menyenangkan Belajar Matematika
Sudah tahu belum Moms, kalau cara bantu anak belajar matematika itu tidak sesulit yang dikira?
Bagaimanapun juga, pelajaran anak di sekolah pasti akan lebih baik bila didukung oleh orang tua di rumah, bukan?
Tak jadi masalah kalau Moms tidak suka atau tidak menguasai matematika, berbagai cara bantu anak belajar matematika ini dijamin tidak ribet atau bikin pusing. Yuk simak caranya berikut ini, Moms!
1. Bernyanyi
Sadar tidak Moms, kalau anak biasanya lebih mudah menghapal lirik lagu ketimbang pelajaran sekolah?
Nah, sekalian saja Moms mencoba mengajak anak untuk menyanyikan lagu populer yang liriknya sudah diganti dengan rumus matematika.
Sebagai contoh, rumus luas lingkaran (perkalian pi dan kuadrat jari-jari) bisa dinyanyikan dengan nada lagu Ulang Tahun, atau satuan panjang (sentimeter, meter, dst.) dinyanyikan dengan nada lagu Let It Go.
Psst, Moms juga bisa mengajak Si Kecil mengarang nada lagu sendiri, lho.
2. Mnemonic
Cara bantu anak belajar matematika yang selanjutnya adalah mnemonic, yaitu teknik menghafal untuk lebih mudah mengingat dan menyimpan informasi.
Dengan teknik ini, fakta matematika dapat disusun menjadi sandi atau kalimat yang mudah diingat.
Contohnya, gunakan kalimat Kucing Hitam Dalam Mobil Desi Cantik Mondar Mandir untuk menghafal satuan panjang sesuai urutannya, yaitu K=Kilometer, H=Hektometer, Da=Dekameter, dst.
Baca Juga: 9 Manfaat Berkebun yang Berguna untuk Kesehatan Fisik dan Mental
3. Flash Card
Kegunaan flash card atau kartu bergambar bukan cuma untuk belajar bahasa lho, Moms.
Dengan memodifikasi isi kartu, Moms bisa membantu anak menghafalkan rumus, perkalian, teori pitagoras, dan sebagainya.
Supaya lebih seru, Moms bisa mengajak Si Kecil membuat flash card sendiri sambil menyesuaikan dengan kurikulum yang sedang diajarkan di sekolah.
4. Membuat Kue
Walau terlihat tidak ada hubungannya, membaca resep untuk membuat kue juga efektif sebagai cara bantu anak belajar matematika, Moms.
Anak bisa belajar membagi takaran bahan bila ingin membuat setengah adonan resep, atau mengalikan takaran bila ingin membuat dua kali lipat adonan resep.
Saat adonan sudah jadi, ajarkan anak untuk membaginya menjadi 1/8 bagian, 1/4 bagian, atau 1/2 bagian.
Setelah itu gunakan bagian adonan tadi untuk belajar pertambahan atau pengurangan bilangan pecahan, seperti 1/4 + 1/4 = 1/2.
Asyik kan Moms, kalau bisa makan kue buatan sendiri setelah selesai belajar?
5. Bermain Jual Beli
Moms bisa coba bermain jual beli untuk membantu tingkatkan kemampuan anak dalam operasi hitung seperti tambah, kurang, kali, atau bagi.
Untuk memulainya, kumpulkan tiga jenis barang yang ada di rumah sebanyak masing-masing 3 buah.
Masukkan setiap jenis barang dalam sebuah kotak atau kardus, lalu minta anak menentukan harga jualnya.
Nah, selanjutnya Moms bisa berperan sebagai pembeli dan buah hati sebagai penjualnya.
Ambil beberapa barang, lalu minta Si kecil menghitung di kertas jumlah yang harus Moms bayarkan.
Supaya lebih seru, Moms bisa memberikan soal matematika terselubung seperti “Berapa harga 3 buah pulpen?” atau “Berapa yang harus saya bayar kalau tidak jadi membeli biskuit?”
6. Benda yang Mudah Diraba dan Disentuh
Belajar matematika bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana.
Moms bisa perkenalkan kepada Si Kecil dengan mengenal nama bilangan dan lambang bilangan.
Contohnya ajak Si Kecil menebak berapa jumlah balok di dalam kotak misteri yang sudah disiapkan.
Selain itu, Moms juga bisa ajak anak menghitung jumlah benda-benda sekitar semisal menghitung jumlah gelas, jumlah piring, jumlah buku dan lain-lain.
Baca Juga: 9 Cara Fokus Belajar, Anak Jadi Tak Malas-malasan Lagi!
7. Gunakan Sempoa
Sempoa merupakan alat hitung yang berbentuk seperti papan dengan sejumlah manik-manik yang disusun dalam baris tertentu.
Dengan menggunakan sempoa dimungkinkan untuk belajar melakukan perhitungan sederhana, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, atau membagi.
Oleh karena itu, ini merupakan instrumen yang ideal untuk memperkenalkan anak-anak pada dunia aritmatika. Moms bisa mengajarinya dengan cara mudah, seperti:
- Meminta anak untuk menggeser bola dari satu sisi ke sisi lain, gunakan kesempatan ini dengan ajari Si Kecil mengenal warna dan angka pertama.
- Setelah itu memintanya untuk memisahkan jumlah bola yang sama di setiap baris, dengan menyebutkan warna pada saat yang sama untuk mengulang trik pertama.
- Moms juga bisa menunjukkan jumlah tertentu dari beberapa materi.
- Hitung dengan keras dan minta dia untuk meletakkan bola yang sama di sempoa.
8. Membaca Buku
Cara belajar matematika bisa dengan mengenalkan anak dengan buku sejak ia masih kecil.
Selain itu, membacakan buku pada anak juga meningkatkan bonding antara orang tua dan anak, lho, Moms!
Ketika kemampuan berbahasa anak semakin baik, maka hal tersebut juga berpengaruh pada kemampuan matematika.
Selain itu, Moms juga bisa mengajarkan matematika saat membaca buku.
9. Bermain Puzzle
Bermain puzzle merupakan salah satu permainan menarik dan seru yang dapat anda ajarkan ke anak sejak dini.
Sebuah penelitian Journal of Physics: Conference Series membuktikan bahwa, anak yang terbiasa bermain puzzle lebih unggul dalam pelajaran matematika dibandingkan anak yang tidak bermain.
Sebab, saat bermain puzzle memiliki manfaat secara tidak langsung mereka diminta untuk menyusun kembali semua potongan puzzle.
Hal tersebut membantu mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.
Jika Moms tertarik dengan metode ini, pilihlah tingkat kesulitan puzzle yang sesuai untuk usia anak.
Pilihlah bahan yang sesuai dengan usia anak agar aman dimainkan anak.
Sesuaikan juga dengan kesukaan anak, jika anak laki-laki umumnya menyukai tema yang berbeda dengan anak perempuan.
10. Terapkan di Kehidupan Nyata
Terkadang anak mendapatkan anggapan bahwa matematika itu tidak berguna dan tidak dibutuhkan di kehidupan nyata.
Agar matematika berguna di keseharian, terapkan saat anak beraktivitas. Misalnya membandingkan harga saat pergi ke swalayan, menghitung total belanjaan, menghitung jumlah buah saat berkebun, atau membagi satu potong kue ke seluruh anggota keluarga.
Moms harus lebih peka untuk mencari kesempatan mengajar.
Lagipula, belajar matematika bisa ditemui di semua aspek kehidupan, seperti uang, waktu, pengukuran panjang atau berat, dan lainnya.
11. Gunakan Teknologi dan Aplikasi Edukatif
Di era digital saat ini, teknologi menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu anak belajar matematika dengan cara yang menyenangkan.
Ada banyak aplikasi edukatif yang dirancang khusus untuk memperkenalkan konsep matematika kepada anak-anak, seperti penjumlahan, pengurangan, atau bahkan aljabar dasar.
Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan permainan interaktif, animasi menarik, dan fitur pencapaian yang memotivasi anak untuk terus belajar.
Contohnya, anak bisa bermain game matematika yang melibatkan menghitung skor atau menemukan pola angka.
Selain itu, aplikasi ini juga memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sehingga mereka merasa tertantang tetapi tetap mampu menyelesaikan tugas dengan percaya diri.
12. Berikan Tantangan Matematika Harian
Memberikan tantangan matematika harian adalah cara yang efektif untuk melatih keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah pada anak.
Tantangan ini bisa berupa teka-teki matematika, permainan angka seperti sudoku, atau soal cerita yang melibatkan situasi sehari-hari.
Misalnya, “Jika kita memiliki 12 apel dan memakan 4, berapa sisa apel yang ada?”
Tantangan ini tidak harus sulit, tetapi disesuaikan dengan kemampuan anak.
Dengan cara ini, anak akan merasa senang saat berhasil menyelesaikan tantangan tersebut, sehingga semakin percaya diri dalam menghadapi pelajaran matematika yang lebih kompleks.
Selain itu, tantangan harian juga membantu membangun rutinitas belajar yang konsisten.
13. Gunakan Metode Pembelajaran Multisensori
Anak-anak sering kali lebih mudah memahami konsep abstrak seperti matematika ketika mereka melibatkan lebih dari satu indra dalam proses belajar.
Metode pembelajaran multisensori memungkinkan anak untuk melihat, mendengar, dan merasakan langsung materi yang diajarkan.
Contohnya, anak dapat menggunakan blok bangunan untuk mempelajari konsep volume atau menata biji-bijian untuk memahami penjumlahan dan pengurangan.
Metode ini tidak hanya membantu anak memahami konsep matematika secara mendalam, tetapi juga membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan mengurangi rasa bosan.
14. Menciptakan Kuis Matematika Interaktif
Ciptakan suasana belajar yang kompetitif dengan membuat kuis matematika di rumah.
Beri hadiah kecil untuk setiap jawaban benar agar anak semakin termotivasi. Moms bisa menggunakan kartu pertanyaan atau aplikasi kuis online yang interaktif.
Baca Juga: 10 Dampak Positif Belajar Online bagi Anak, Sudah Tahu Moms?
Ternyata membantu pelajaran anak di rumah itu tidak ribet dan membosankan ya, Moms.
Dengan cara kreatif dan menyenangkan seperti di atas, belajar matematika di sekolah juga pasti terasa lebih ringan.
Nah, apa Moms punya cara lain untuk bantu balita belajar matematika di rumah?
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6087017/
- https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1040/1/012025/pdf
- https://www.thoughtco.com/strategies-for-teaching-math-to-kids-3128859
- https://parentingscience.com/kids-learn-math-and-science/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.