Mengenal Kanker Paru, Penyakit yang Merenggut Nyawa Sutopo Purwo
Berita duka datang dari Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mengutip dari Tribun News, Sutopo Purwo meninggal dunia pada pukul 02.20 waktu di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), atau pukul 01.20 WIB.
"Telah meninggal dunia Bapak @Sutopo_PN , Minggu, 07 July 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," tulis Direktorat PRB di Twitter.
Sutopo meninggal saat menjalani pengobatan kanker paru-paru stadium 4 di Guangzhou China.
Mengutip dari Suara.com, Sutopo memang sempat memberi tahu jika penyakit kankernya sudah menyebar ke organ tubuh lain, hal ini mengharuskan dirinya pergi berobat ke China.
Dikutip dari Medical News Today, menurut Centers for Disease Control, sebanyak 218.527 orang di Amerika Serikat menerima diagnosis kanker paru-paru pada tahun 2015.
Kanker paru merupakan salah satu penyakit umum yang memiliki banyak kasus. Ketahui lebih lanjut tentang penyakit kanker paru, yang telah merenggut nyawa Sutopo Purwo Nugroho berikut ini.
Baca Juga: Tak Hanya Rokok, Ternyata Asap Dapur Juga Bisa Menyebabkan Kanker Paru-Paru!
Penyebab Kanker Paru
Meskipun merokok menjadi penyebab sebagian besar kanker paru-paru, tetapi seorang perokok pasif juga rentan mengalami kanker paru-paru.
Mengutip dari National Health Service, selain rokok yang menjadi penyebab utama kanker paru, ada juga penyebab lain yang menyebabkan seseorang mengidap kanker paru:
- Terpapar radon, gas radioaktif alami yang berasal dari sejumlah kecil uranium yang ada di semua batuan dan tanah. Jika radon dihirup, dapat merusak paru-paru.
- Paparan bahan kimia atau zat tertentu, biasanya dalam beberapa pekerjaan dan industri, telah dikaitkan dengan adanya risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker paru-paru. Zat atau bahan tersebut meliputi: arsenik, asbes, berilium, kadmium, asap batubara, silika, dan nikel.
Dokter membagi dua jenis utama kanker paru-paru berdasarkan penampilan sel kanker paru-paru di bawah mikroskop.
- Kanker paru-paru sel kecil. Jenis kanker ini terdapat pada perokok berat.
- Kanker paru-paru sel non-kecil. Kanker paru-paru jenis ini menjadi sebutan bagi kanker paru jenis lain dengan perilaku yang serupa. Contohnya seperti karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma dan karsinoma sel besar.
Gejala Kanker Paru
Biasanya tidak ada tanda atau gejala pada tahap awal kanker paru-paru. Biasanya gejala akan muncul ketika sudah berada di stadium akhir.
"Gejala kanker paru-paru bisa tidak spesifik. Kanker paru-paru mungkin tidak menghasilkan gejala yang terlihat pada tahap awal, dan banyak orang tidak didiagnosis sampai penyakitnya telah berkembang," jelas Jyoti D. Patel, MD, Profesor Kedokteran di University of Chicago dan Direktur Thoracic Oncology di University of Chicago Comprehensive Cancer Center, mengutip American Society of Clinical Oncology.
Tetapi banyak orang yang didiagnosa mengidap kanker paru mengalami beberapa gejala seperti:
- Batuk terus menerus
- Batuk darah
- Sesak napas terus menerus
- Kelelahan
- Berat badan turun dengan alasan yang tidak bisa dijelaskan
- Rasa sakit saat bernapas atau batuk
Segera temui dokter bila terjadi gejala-gejala berikut ini.
Stadium Pada Kanker Paru
Tingkat stadium pada kanker menunjukkan seberapa jauh sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh dan apa tingkat keparahannya. Klasifikasi ini membantu dokter untuk memberikan pengobatan terkait kanker tersebut.
Mengutip Medical News Today, stadium pada kanker juga bisa menjadi perhitungan jumlah dan ukuran tumor.
Definisi stadium ini dapat bervariasi, tetapi dokter biasanya menggunakan ukuran tumor dan penyebaran kanker paru-paru sel non-kecil sebagai patokan:
- Okultisme (tersembunyi): Kanker ini tidak terlihat ketika ditelusuri, tetapi sel-sel kanker mungkin muncul di dahak atau lendir dan mungkin telah mencapai bagian lain dari tubuh.
- Tahap 0: Dokter menemukan sel abnormal hanya di lapisan atas sel yang melapisi saluran udara.
- Stadium I: Tumor telah berkembang di paru-paru, tetapi di bawah 5 sentimeter (cm) dan belum menyebar ke bagian lain dari tubuh.
- Stadium II: Tumor lebih kecil dari 5 cm dan mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di area paru-paru, atau lebih kecil dari 7 cm dan menyebar ke jaringan terdekat, tetapi tidak ke kelenjar getah bening.
- Tahap III: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan mencapai bagian lain dari paru-paru dan daerah sekitarnya.
- Tahap IV: Kanker telah menyebar ke bagian tubuh lebih jauh lagi, seperti tulang atau otak.
Baca Juga: Istri Ustaz Maulana Meninggal Akibat Kanker Usus, Kenali 7 Gejalanya!
Pengobatan Kanker Paru
Pengobatan dan perawatan untuk kanker paru mempertimbangkan pada lokasi dan stadium kankernya, serta kesehatan keseluruhan individu.
“Orang masih dapat diobati dari kanker paru-paru, tetapi tujuan dan cara pengobatan mungkin tergantung pada stadium, status kinerja, histologi dan karakteristik dari kanker. Jadi mereka yang mengidap kanker paru-paru harus berkonsultasi dengan ahli onkologi medis untuk menerima perawatan yang tepat," jelas Claire Soliman, ketua Philippine Society of Medical Oncologists, dikutip dari Philippine News Agency.
Biasanya, perlu dilakukan pembedahan dan radiasi untuk mengobati kanker paru-paru, tetapi perawatan lain juga tersedia. Sebagai contoh, dokter sering mengobati kanker paru-paru sel kecil dengan kemoterapi.
Perawatan kanker paru-paru sering melibatkan kolaborasi para ahli medis di banyak bidang. Spesialis ini dapat meliputi:
- Ahli bedah
- Ahli onkologi radiasi
- Spesialis dalam perawatan paru-paru disebut pulmonologist
- Terapis paru
Berikut beberapa pengobatan dan perawatan kanker paru, dikutip dari Medical News Today:
1. Pembedahan
Dokter dapat melakukan pengangkatan jaringan paru-paru di daerah di mana kanker mungkin telah menyebar. Cara ini kadang melibatkan pengangkatan lobus atau segmen besar paru-paru, yang disebut lobektomi.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter bedah dapat mengangkat paru-paru secara keseluruhan. Sehingga seseorang dapat hidup tanpa paru-paru.
Karenanya, memliki kesehatan yang baik sebelum operasi membantu meningkatkan kondisi tubuh setelah paru-paru pasie kanker paru diangkat.
2. Kemoterapi
Perawatan ini menggunakan obat untuk mengecilkan atau membasmi sel kanker. Obat-obat ini menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat, sehingga ini menjadi cara ideal untuk mengobati kanker.
Perawatan kemoterapi bekerja dengan lebih baik pada kanker yang telah menyebar ke berbagai bagian tubuh.
Namun, perawatan kanker dengan kemoterapi dapat memiliki efek samping termasuk mual yang ekstrim dan penurunan berat badan.
3. Terapi Radiasi
Pendekatan ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dokter juga dapat menggunakan radiasi untuk mengecilkan tumor sebelum mengangkatnya dengan operasi.
Terapi radiasi bekerja lebih baik pada kanker yang terjadi di satu lokasi dan belum menyebar secara luas.
Jadi, konsultasikan dengan dokter dan ahli medis lain sebelum melakukan pengobatan dan perawatan terkait kanker paru-paru.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.