Karsinogenik, Zat Pemicu Kanker pada Makanan dan Produk Rumah Tangga
Kanker menjadi salah satu penyakit paling berisiko menyebabkan kematian kedua. Ada banyak hal yang dapat memicu pertumbuhan sel penyakit ini, salah satunya zat karsinogenik.
Selama ini, Moms mungkin tidak asing bahwa karsinogenik, yaitu zat pada jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan kanker.
Namun, apakah mengetahui apa yang dimaksud dengan zat karsinogenik?
Ternyata, zat ini tidak hanya terkandung dalam makanan saja, lho.
Tetapi, karsinogenik bisa ditemukan di sekitar lingkungan.
Untuk memahami lebih lanjut apa itu sebenarnya zat karsinogenik, simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik Pencegah Kanker Serviks
Apa Itu Karsinogenik?
Foto: shutterstock.com
Melansir Toxicology Research, karsinogenik adalah zat atau senyawa yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.
Cara kerja zat ini dengan merusak DNA secara langsung, sehingga menyebabkan mutasi.
Kondisi tersebut mengganggu proses normal pembentukan sel, sehingga sel-sel membelah lebih cepat atau meningkatkan kemungkinan perubahan DNA.
Zat karsinogenik tidak hanya terdapat pada makanan, tetapi juga bisa dalam bentuk bahan kimia, virus, obat-obatan, dan bahkan radiasi untuk pengobatan kanker itu sendiri.
Jika suatu zat telah mendapatkan label sebagai karsinogenik, artinya para ahli sudah melakukan penelitian secara mendalam dan menyeluruh mengenai pengaruhnya terhadap potensi kanker.
Baca Juga: Kenali 3 Cara Penting Cegah Kanker
Hubungan Bahaya Karsinogenik dengan Kanker
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa jenis zat karsinogenik yang diserap tubuh dengan cara berbeda, mulai dari konsumsi, sampai eksposur.
Meskipun karsinogenik mudah ditemukan, tapi tidak selamanya paparan dengan zat ini langsung mengindikasikan kanker.
Semua tergantung pada faktor-faktor pendukung lainnya, seperti berapa lama terpapar oleh zat karsinogenik tersebut, jumlah penyerapannya, serta gaya hidup.
Untuk paparan fisik seperti radiasi sinar ultraviolet dan sinar X dapat menyebabkan kanker.
Namun, gelombang berenergi rendah seperti gelombang radio atau gelombang mikro umumnya tidak bersifat karsinogenik.
Sedangkan, paparan kimia lebih dapat memungkinkan menyebabkan kanker.
Paparan kimia tersebut umumnya terdapat pada rokok.
Biasanya, paparan tembakau ini dapat mengakibatkan kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, pankreas, kandung kemih, perut, dan hati.
Untuk paparan secara biologi sendiri biasanya ditemukan pada produk kimia beracun yang bisa saja dihasilkan oleh jamur makanan yang terkontaminasi.
Paparan biologi ini juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker.
Baca Juga: Apa Perbedaan Kanker Paru-Paru Non-Perokok dengan Perokok? Ini Penjelasannya!
Jenis-Jenis Zat Karsinogenik
Foto: Orami Photo Stock
Bentuk dari zat karsinogen ini banyak ragamnya.
Mulai dari zat-zat yang ada di udara, produk yang digunakan, atau bahan kimia yang terkandung dalam makanan dan minuman.
Berikut ini berbagai jenis zat karsinogen yang ada di sekitar lingkungan:
1. Bahan-Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang digunakan di rumah maupun di tempat kerja yang mengandung zat karsinogenik di dalamnya.
Misalnyam bahan formaldehida adalah karsinogenik yang digunakan dalam bahan bangunan dan berbagai furnitur maupun produk rumah tangga.
Ini biasanya ditemukan pada produk kayu komposit.
Misalnya, seperti kayu lapis kayu keras, papan partikel, dan papan serat kepadatan menengah yang mengeluarkan bahan kimia ke dalam ruangan.
Formaldehida juga merupakan produk yang terkandung dalam rokok.
Menurut WHO, makanan yang biasa dikonsumsi bahkan dapat berpotensi menjadi karsinogen.
Misalnya, daging yang telah diolah dalam proses penggaraman, pengawetan, fermentasi, pengasapan, atau proses lainnya, seperti:
- Sosis
- Kornet
- Bacon
- Ham
2. Radiasi dari Lingkungan
Melansir International Journal of Dermatology, radiasi ultraviolet (UV) yang dihasilkan dari sinar matahari dapat terserap ke dalam kulit dan merusak sel-sel kulit sehingga radiasi ini dapat menyebabkan kanker kulit.
Bentuk lain dari radiasi lingkungan adalah radon.
Senyawa ini terdapat dalam jumlah kecil di alam terbuka, dipancarkan dari peluruhan normal uranium di tanah dan terperangkap di dalam ruangan.
Ketika tidak sengaja menghirupnya secara terus-menerus, bisa merusak lapisan paru-paru dan menyebabkan kanker paru-paru.
Baca Juga: Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
3. Radiasi dari Prosedur Medis
Paparan radiasi yang terjadi selama tes diagnostik tertentu, seperti computed tomography (CT scan), dan terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati kanker bersifat karsinogenik.
Misalnya, pada pasien wanita yang menerima terapi radiasi setelah mastektomi untuk kanker payudara.
Terbukti berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru karena sifat karsinogenik pada sinar radiasi tersebut.
4. Virus
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa virus karsinogenik yang terkait dengan kanker, seperti:
- Human papillomavirus (HPV)
Ini bisa menjadi penyebab kanker serviks, mulut dan tenggorokan, serta alat kelamin (penis, vagina, vulva).
- Hepatitis B dan hepatitis C
Infeksi hati yang dapat menyebabkan jaringan parut pada hati (sirosis) dan menyebabkan kanker hati.
- Human t-lymphocyte virus tipe 1 (HTLV-1 )
Ini dapat menyebabkan leukemia, sejenis kanker darah.
- Virus Epstein-Barr
Ini dapat menyebabkan mononukleosis dan meningkatkan risiko kanker nasofaring (sejenis kanker kepala dan leher) dan limfoma (kanker sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh).
- Human immunodeficiency virus (HIV)
Terkait dengan bentuk langka kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi, limfoma, kanker alat kelamin dan mata, dan kanker kulit non-melanoma
Baca Juga: Serba-serbi Melanoma, Kanker Mata yang Perlu Diwaspadai
5. Pengobatan Tertentu
Beberapa obat kemoterapi dan terapi hormon dapat meningkatkan risiko kanker.
Misalnya, beberapa obat kemoterapi (seperti cyclophosphamide) yang digunakan untuk mengobati pasien kanker payudara stadium awal dapat menyebabkan leukemia atau kanker darah.
Penggunaan kontrasepsi oral juga dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita muda.
6. Faktor Gaya Hidup
Menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan pola makan yang tidak dijaga hingga mengakibatkan obesitas, juga dianggap sebagai faktor karsinogenik.
Kondisi ini bertanggung jawab atas mutase yang menyebabkan berbagai kanker, seperti kanker paru-paru, ginjal, atau rahim.
7. Polusi
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan polusi udara sebagai salah satu karsinogenik.
Dalam evaluasinya, IARC menyimpulkan bahwa polusi udara yang terjadi di luar ruangan dapat menyebabkan kanker paru-paru dan juga terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih.
Itulah penjelasan lebih lanjut mengenai zat karsinogenik.
Cara terbaik agar terhindar dari zat tersebut adalah mulai terapkan gaya hidup sehat dan lebih waspada memilih produk untuk kebutuhan sehari-hari, ya, Moms!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20883261/#:~:text=Ultraviolet%20radiation%20(UVR)%20is%20the,the%20prevention%20of%20skin%20cancer.
- ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5977538/
- https://www.webmd.com/cancer/know-common-carcinogens
- https://www.verywellhealth.com/what-is-a-carcinogen-2249070
- https://www.cdc.gov/niosh/topics/cancer/npotocca.html
- https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/understanding-radiation-risk-from-imaging-tests.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.